*
i ke markas. Gadis yang memiliki rambut cokelat kemerahan itu menggunakan kemeja hitam satin dan celana pendek yang dipadukan dengan boots cokelat setinggi pangkal betis. Dia b
Step
ya setelah melewati pria itu sebanyak dua
tak berlatih dan ku rasa ... aku memang membutuhkannya lagi." Di
an kekehan kecil. "Omong-omo
ya memicing. "Kau belum m
i." Stephanie menelan saliva gugup. "Kabar
gia. Dan semua senjata itu telah dirampok oleh Rodriguez. Ku dengar Jack tidak kembali dan kerugiannya mencapai tujuh belas juta
kannya. Bukan Daphne yang menjadi penanggung jawab pengiriman senjata itu,
itam. Tak mungkin di bawah tanah yang tak ada apa-apa." Martin melirik Stephanie. "Kau bai
yisir rambutnya yang terurai ke belakang. Dia menatap sekilas pada Mart
telah berjalan lebih dahulu. "Sudah lama sejak Daphne tidak mendapat huku
umannya?" tanya
at hukuman cambuk dan kurungan tanpa makan." Martin menoleh s
pat menuju ruang merah. Dia harap Daphne ada di ruangan merah daripada ruangan hit
asti dibunuh oleh pihak Rodriguez
hanie berbelok ke arah kiri. "Baga
annya pada bawahan Daphne, tapi mereka juga sedan
a saja di sana?" t
menahan napas sejenak. "Satu markas pun tahu kalau kau sudah tidur
Stephanie yang membuat Martin terk
intu ruangan merah yang dijaga ole
anya Stephanie pada
dari mereka yang membuat Stephanie limbung.
. Astaga," ujar M
ian beralih ke dua orang penjaga ruang
gsung melepaskan tangan Martin dan berlari ke arah mansion ut
mau ke mana?" sahu
i situ bantuan darimu. Pergilah!" seru St
rjadi di antara mereka?" gumam Martin berhenti berlari dan
*
kan kabar dari salah satu maid kalau Stephanie sudah sulit untuk ditangani. Gadis itu terus memberontak, meminta masuk ke mansion dan bert
tas meja. "Biarkan dia masuk," ujarnya pelan,
n dan menyampaikan perintah dari Edgar kepa
hal tersebut pada maid yang terlihat terkejut karena Edgar mengizi
r, membuatnya merasa pening. Dia juga telah mengirim Daphne dengan perkataannya sendiri ke ruang penyiksaan. Da
Stephanie masuk ke mansion, bahkan sampai ke perpustakaan pr
*
ya semi modern. Dia menelan saliva, melihat seorang pria yang
ar membuat Stephanie merinding bukan main. Gadis itu lan
aku
epat yang membuat napas Stephanie tercekat. Intimidasi Edgar terlalu kuat, layaknya raja hutan yang kelaparan. "Apa kau lupa perjanjian awal kita? Haruskah ku tunj
Edgar setelah sekian lama. Padahal beberapa jam yang lalu, mereka masih bercinta di ranjang dengan sangat panas. Edgar yang di
an Stephani, dia mengangkat paksa wajah yang menunduk itu, m
senang mengintimidasi, dan Daphne-gadis yang menarik perhatiannya
maaf?" tanya Edg
gan nama, Tuan," jawab Step
an cepat." Dia melirik Jared yang berdiri tak jauh dari Stephanie. "Ke luar!" serunya pada Ja
Stephanie yang tak berani menata
einginannya. Dia memainkan jari-jari kaki di balik boo
h dahulu lahir daripadanya itu terlalu cerewet "hanya padanya" dan cukup seri
Stephanie menggigit bib
engar mu!" sentak Edgar yang mem
ohon!" pinta Stephanie dengan lantang sekal
berjalan menjauh darinya. "Sekalipun belum jelas, apa yang mem
diri sendiri dan keluarganya. "Daphne yang membuatku yakin kalau Tuan akan melepa
h, Stephanie. Satu hal lain yang mirip dengan Daphne, walaupun tak segigih dirinya
ngepalkan tangan dan mengembuskan napas perlahan. Dia menekuk lut
Daphne yang mengaku sebagai penanggung jawab pengiriman sen
ng hentikan hukuman Daphne,"
karena Daphne adalah keluargamu, kenapa k
benarnya, dia adalah gadis yang pemberani, tetapi
i satu sama lain. Membuatku muak saja!" ketusnya. "Kata
nya yang bergetar ketakutan. "A-aku ... sebenarnya aku lah pe
ajam setelah tersenyum pahit. Dia menarik rambut Stephanie y
hanie melolong sembari memegangi tan
gadis itu dengan paksa ke meja baca. Dia menghimpit tubuh Stephanie di sana. Membuka celana pendek yang
celana dan langsung menerobos paksa milik
khhh
-