*
rque untuk diselundupkan lewat pesawat kargo ke Georgia, Rodriguez memilih Phoenix yang berada di pe
u, telah diperhitungkan se
jauh dari Phoenix. Namun, setelah mempersempit peluang dan meriset kondisi CCTV, menyadap bebe
ncang gabungan dengan otak D
erta tak bisa terjun langsung ke lapangan seperti biasa pun memutuskan untuk tetap memantau le
berapa orang kembali terkagum-kagu
lih seperti yang ku katakan sebelumnya. Sisanya lakukan penyadapan pada mobil dan tembak," ujar Daphne dengan ekspresi serius. "Siap di tempat! Three, two, one! GO!"
n itu termangu melihat Rodriguez benar-benar datang ke
njukkan senyum evil tatkala salah satu mobil pe
ette menyeru saat meli
," katanya menebak hanya dengan analisa pergerakan mobil yang saling menghindar dan bertumbuk. Daphne melangkah da
yang tersisa, Daphne?" balas Martin sembari terenga
ia menoleh pada tim penyadap yang sibuk untuk mempertahankan serangan agar tak disadap balik oleh Rodriguez. "Ketatkan p
Daphne yang memberikan komand
ang. "Setidaknya, punggungnya itu akan berdarah lagi karena bergerak dengan agresif," gumamnya se
bertemu dengan Edgar. Pria yang mem
phne?" tanya Edgar de
Hanya tersisa sepuluh menit lagi sebelum lututnya gen mendengus kasar di akhir. "Beri
k, T
yang sibuk memberikan komando sembari m
" panggi
eringat Daphne menghalau Edg
ar monitor dan Daphne bergantian. Memang hanya gadis itu yang mampu menyuru
menelan saliva gugup sembari menghela napa
k puas. "Cukup untuk memangkas kerugian.
pelan, kemudian memberikan kom
kesulitan besok," celetuk
membereskannya sebelum Kepolisian Phoe
i dari sana dengan seringai kemenangan tatkala sudah melihat anggota mafianya telah
e dan Ruthen dengan menggelora. Sementara Daphne terduduk lemas di atas kursi
tasi atas Rodriguez. Ruthen kembali membawa
*
p di Georgia dan mendapatkan untung, walaupun kerugiannya masih ada sekitar 5 juta dolar sebab masih ada beberapa kotak yang tak bisa dicuri
a lagi. Kalau kata anggota Ruthen yang lain, 17 jahitan yang Daphne dapatkan di punggung itu adalah pembalasan atas 17
tubuh pria itu belum kembali dan sangat kecil kemungkinan untuk kembali setelah dia tertangkap oleh Rodriguez.
h luar biasa," ujar Stephanie mereg
meliriknya sekilas
pinggir ranjang. Dia mengambil gelas dan teko
ndang rak koleksi minuman beralkohol yang dimilikinya, kemudian menge
e gelas, kemudian bangkit dan membanting gelasnya di meja baca Daphne, hingga
asilannya dalam mengembalikan senjata Ruthen. Sebab kalau pria itu memberikan pakaian ataupun perhiasan, Daphne takkan pernah memakainya, itu mere
ngabaikan gelas berisi air yang diberikan
gan menggantinya dengan rencana picik, Daphne. Aku ini kembaran mu. Selain dirimu, akulah yang paling tahu tentangmu.
l hampir satu bulan. Dia kembali membuka buku dan membacanya lagi dengan serius. Ini buk
u ti
i jawaban. Tanda kalau gadis i
ujar Stephanie yang membuat Daphne langsung menutup buku dan bangkit d
Daphne mengu
balas Stephani
wab Daphne b
enak karena telat datang bulan. Kenapa harus pergi ke dokter? Itu kan hal biasa. Kau saja yang luka cam
phne sedikit menggeram
balas Steph
jantung yang berdebar kencang. Keringat mulai memb
hanie pada Daphne yang menjau
i kamar, lalu menutup pintu dan menguncinya da
tephanie menggedor-gedor pintu.
adamu," ujar Daphne sambil berusaha me
ini, huh? Kau mengurungku?!
," balas Daphne. Dia memasukkan kunci ke saku c
ison! Siala
-