A
ata seperti ia tidak bisa mengelak lagi, disini ia ha
itu yang bi
gunduran diri k
. Oh Tuhan, bisa-bisanya laki-laki itu menyuruhnya mengundu
alah dengar?". Ucap
gunduran diri dan serahkan kepada saya besok.
gibaskan rambut panjangnya, karena
adir general meeting ini, saya d
u saja" u
tidak hadir di general meeting,
nal, dan ditanda tangani oleh saya sendiri dan ayah saya. Kamu
lengkap dengan kop surat dengan setempel basah yang cukup jelas,
hati, kenapa ia tidak tah
rani menatap ma
um, hatinya sudah terbakar emosi atas pril
au begitu"
Tibra begitu saja. Sedangkan Tibra menatang pung
***
akan memaafkan Tibra. Ternyata Tibra benar-benar tidak berkeprimanusian. Oh Tuhan, cicilan
uk ke Lounge, seorang diri. Ia tidak peduli beberapa pasang mata menatapanya, ia pernah beberap la kali kesi
itu menyerahkan gelas itu untuk Hanum. Suara musik terdengar jelas, alunan Dj menghentakkan sei
, Hanum masih duduk di posisi yang sama
num
anggil namanya. Hanum memalingkan wajah, dan ia m
ucap
u disini"
Y
bisa ada disi
liaran di tempat seperti ini. Ia pastikan Hanum b
ngkan pikira
Masih banyak tempat yang lebih layak untuk menenangka
sini?" Tanya Hanum
n saya. Kebetulan dia kerja disini,
gguk paham. Suara hingar b
ehingga suasana di Lounge, menjadi riuh. Hanum tidak heran jika di club malam seperti i
h tidak memperdulikan apa y
sa" Jo membena
gelas terdengar. Hanum semakin penasaran siapa yang membuat keributan itu. H
bak belur dan sepertinya sudah tidak sadarkan diri tergeletak di lantai. Hanum menutup
" ucap Hanum, menunjuk kearah la
dahi, "siapa
an saya"
empuk laki-laki berbadan gemuk itu, laki-laki yang memukul Tibra sudah menghilang entah kemana. Han
ta bantu
anya karena tidak menghadiri general metting. Sekarang harus membantu laki-laki yang
u itu" ucap Jo, ia melangkah mendekat
ak ma
Tanya Jo
g. Saya kesini, karena dia Jo. Laki-laki itulah yang memecat saya, sekarang sa
agar Hanum mengerti, "Setidaknya, d
ara anggota berdatangan, dan urusannya semakin panjang" ucap Jo lag
Jo yang membopong tubu
bertemu lagi deng
***