a
disini, kamu tidak
kemana?" T
, saya mau kesana, ka
ita ke
aran
jauh dari sini, letaknya
tm, paspor, dan visa. Ayana menatap penampilannya, ia mengenakan dress putih tanpa lengan. Serta tidak
a terlihat senang, ia nyaris melompat kegirangan. Ayana terlihat bersemangat, ia tid
egitu bersemanga
ourne, saya tidak menyangka kamu menyetujui ke
erbuka. Ayana dan Daniel keluar dari lift. Menuju best
. Ayana menghadap jendela, menatap indahnya kota. Kota ini sangat menarik untuk di tinggali. Ia sangat menyukai kota ini, bisa d
belumnya?" Tanya Ayana
il menikmati udara segar, dan p
u jepretan foto selfienya. Ayana melir
n" Ayana menatap layar kamera depan, Danie
an di foto itu
orang yang mengatakan Daniel jelek "
la Ayana. "Kamu orang yang keser
a Daniel menaklukkan hati para wanita, dielus begini saja, hatinya sudah berbunga-b
l. Ayana tersenyum menatap Daniel. Ayana mengikuti langkah Daniel menuju pintu masuk. Pertama
h dinikmati dengan orang-orang tercinta. Daniel memilih duduk di bawah rumput, tepat
i setiap hari, rasanya s
ucapan Ayana, "ti
, tapi saya sadar. Tempat saya bukan
"tidak ada yang mustahil didunia ini,
aya tidak sengaja bertemu dengan tante Ratna waktu itu. Beliau meminta saya untuk menjemput
ibunya. Ayana tersenyum, ia terlihat jujur saat ini. "Hemm
anpa ada rasa risih sedikitpun. Ayana tahu, ini Melbourne negara bebas. Ciuman seperti itu hal biasa dilakukan. Walaupun Ayana su
a insan disampingnya, "jangan dilihat, d
ahu" Ayana menga
ingin me
enatap iris mata Daniel "
ka?" Raut wajah Daniel
lirik Daniel "mencob
akkan bahunya, mencondongk
Tubuh Ayana menjauh menjaga jarak, A
a tida
kan keka
"ini hanya ciuman biasa
perti itu?" Ayana m
ssing prank?" Daniel men
esome kissing prank videos, wh
erti itu, kiss prank heve some cool
benar" Ayana
n..
nya Ayana, me
kita mela
tawaran cuma-cuma oleh Daniel. Ayana akui ia pernah berkeinginan dici
just kiss"
arik nafa
ahnya, ia melihat jelas wajah Ayana. Daniel tersenyum, diraihnya tengkuk Ayana. Dan bibirnya bertemu, Daniel awalnya hanya sebuah kecupan. Kecupan yang menenangkan, Daniel menarik pinggang Ayana semakin mendekat. Kecupan-kecupan itu menjadi lumatan-lumatan yang m
*