a
gar bingar suara musik Dj, terdengar dari pintu masuk. Ali
n yang masuk akan ikut berbahagia. Ela masih merasakan t
ara tamu sudah mulai ramai memasuki club. Ali menyesap cocktail yang di pesannya,
turun" ucap Ali, jika ia tidak mendekatkan telinganya ia
a dari klub ini membuat candu, dan sedikit menjadi gila. Ela kembali tertawa, ia ti
usik Dj, suasana tidak menjadi canggung lagi. Ali semakin berani menarik tubuh ra
n suasana club seperti ini. Karena ini adalah dunianya dulu, ia sudah l
ana club ini memang tidak sepanas club Ibiza, club Miami, atau Fabric. Disini hanya club kecil, pengunjung tidak te
k, Ela tertawa memandang Ali, laki-laki itu bergoyang mengikuti irama musik.
besar dan negara-negara maju berlomba-lomba menciptakan c
kita, disini hanya kamu dan saya. Semua orang ti
. Ela melompat, ketika Dj
ik. Karena musik itu membuat kita seakan t
lub. Ia seakan habis melakukan lari maraton, tapi sungguh me
l 03.12 dini hari. Ali melirik Ela, wanita itu berkering
sudah sering ke
esini" Ali mengedarkan pandanga
a kita lewat b
Ela tida
gin lewat basement" Ali
Ali sudah menariknya terlebih dahulu. Laki-laki itu lalu mengenakan topi punya kembali. Entahl
aja di tepi trotoar, karena taxi tidak ada yang melintas didepan mereka. Ali memandan
kedinginan?
it" uc
mbawa jas, hanya kemeja hitam
a, kita perlu kopi hangat" ucap Ali, ia me
m dan mengan
pi, beginilah Luzern , kota kecil dengan pesona keindahann
ar pesanannya di kasir. Ia lalu menghampiri Ela duduk di
asih" Ela
mengenakan dress dengan bahu terbuka menampakkan kulit mulusnya. Jujur ia pernah melihat paka
rena ini adalah di awal pertemuanya. Ali kembali menyesap kopi
ini" ucap Ali, me
aya" Ela tersenyum, ia menyesap kopi hang
natap wajah tampan Ali dari posisi seperti i
ntuh permukaan wajah Ela. Wajah itu begitu lembu
antuk?"
a sudah
arena mengajak wanita itu bersenang-senang hingga larut, mungkin karena pengaruh alkohol memb
cari taxi, ki
m dan mengan
***