a
an-lukisan yang di gantung di atas, hingga Ela mendongakkan wajahnya aga
asaran, ini merupakan pertanyaan p
, hanya karyawan biasa. Kamu, kerja
asuransi" uca
nita itu masih menerusi lan
mu?" Ta
3
hi, "kamu sudah se
snya sudah"
isana" ucap Ali, menunj
li, terlihat tulisan disana Balero Restaurante, "Iya" Ela
hadapan dengan laki-laki yang baru dikenalnya. Ia sama sekali tidak mengenal laki-laki dihadapannya ini. Karena kesendirian
tidak ada yang berani memulai percakapan, hi
iam sama seperti dirinya. "Kamu berapa hari
bali berpikir, "hanya beb
ya Ali, ia lalu meraih gelas dan m
pertama
nanti malam kamu aka
ahu, mungkin menikmati indahny
berdiam diri
hanya untuk liburan. Atau kamu mau mengajak saya
ub, saya tadi bertanya kepada salah satu pega
kali ke club dulu di Jakarta, ia pernah bersenang-senang dengan teman-temannya di kantor,
senang-senang" Ela tertawa. Setidakny
akannya. Ali menyudahi makannya, ia melirik Ela.
uka topi yang kamu
elihat saya m
nasaran ingin melihat wajah kamu" j
memenuhi permintaan wanita itu. A
Eropa dan Arab, hidungnya macung, rahangnya tegas. Mungkin Ali telah mencuku
pan" ucap
tika Ela mengatakan hal seperti it
malam saya akan menjemput ka
ya
***
Ela, ia mengenakan dress hitam dengan bahu terbuka, ia terlihat sangat sexy. Ela pandai sekali memadupadankan apa yang dikenakannya, tadi sore ia seperti wanita clasic dari Yunani, d
da, ingin sekali ia mengecup bibir itu, sungguh itulah yang ia
sudah siap pe
tentu
da Ela. Ela tahu bahwa laki-laki berkebangsaan eropa terkenal dengan keromantisannya. Ah, ya Ali bukan wa
at Ali. Ali menggenggam tangannya da
an hotel. Ali membuka pintu taxi untuk Ela
erne Hotel. Ali mendekati wajahnya, tepat ditelinga kiri Ela, ia berb
Ela. Wanita itu hanya diam. Ali menggenggam tangan l
sik ditelinganya, laki-laki itu seakan mengecup te
sih" ucap
**