ilih membalas pelukannya dengan menepuk punggungnya pelan. Ciuman juga didapat Naila saat melepaskan pelukan membuatnya lagi-l
ang nikah sama sahabatnya Frida kita langsung setuju karena nggak mungkin Frida punya teman nggak benar cukup dia aja yang nggak benar,"
an. Sentuhan pada tangan Naila membuatnya menatap sang pelaku dimana hanya diam mendengarkan pembicaraan para orang tua, entah kenapa Ir
membuat mereka semua menatap kearahnya "Aku perlu bicara banyak sama
Naila menuju taman belakang, Naila sendiri tidak tahu apa yang a
uka tanaman
an dimana membenarkan perkatannya "Aku belum tahu ban
ku ingin kamu terkejut sama seperti pernikahan ini," jawab Irwan dengan memberikan tatapan menggoda "Kamu pakai ini mulai sekarang,"
an "Berarti ada uang lain karena kamu bisa memberikan
tahu mengenai uang lain?" Naila hanya mengangkat bahu "U
ang pria yang sudah menikah tidak memiliki uang lain untuk menyambung kehidupannya saat seluruh gaji di
ngajak ketemuan mau ikut?" Naila mengangkat alisnya mendengar
ngenai pesan dari Hadi "Kebiasaan
tu sama lain. Naila sendiri bisa merasakan bagaimana perasaan Irwan pada dirinya melalui tatapan mata yang mereka berdua
k Yudo membuat mereka melepa
ggak semalam saat Irwan mengucapkan akad dengan pegang tangan papa teru
haduh malam pertama apaan ini," sam
untuk menemani Yudo sekedar berbicara. Naila menatap bagaimana Irwan berbicara dengan kakak – kakaknya dimana hampir sama seperti Ben
rada disamping Naila yang hanya menggelen
an keningnya "M
tadi kita makan sam
pada Irwan yang membuat pria tersebut t
edalam dimana ada bibi yang baru saja keluar dari kamar ta
supaya bisa langsung istirahat," jawab bibi saat me
awab "Makasih sudah dibereskan dan maaf merepotkan," s
engan kedua pria sebelumnya, Naila memang merasakan perbedaan besar
rwan yang membuat Naila mena
"Enak hanya saja terlalu kerasa penyedapnya
ataan Naila "Semua orang lebih
ataan Irwan "Orang yang memiliki penyakit
tau sehat karena kita sebagai chef hanya mengikuti standard yang sudah ada dan berar
ghembuskan nafas panjang. Irwan tahu jika dirinya terlalu keras saat mengatakan hal tersebut, dimana dirinya be
yang ada di meja makan bersama dengan Wati yang ti
ah secara waktunya dia sebelum masuk masih lama, biarkan dia li
galkan dirinya disini dengan dia yang kembali terlebih dahulu. Menatap Irwan yang tampak biasa saja membuat salah satu sudut hati Naila tid
kembali be