at me
ukan di depan Dimas, Juwi dan ibunya tadi. Bagaimana bisa dia begitu sesak, saat tangan Juwi da
ya, hatinya begitu tak tenang. Segera Devit ke kamar mandi untuk berwu
Bu Nur penuh selidik. Ia menghampiri Juwi saat
ngnya kenapa, Bu?" t
ak Devit ada peras
yakan nonton drakor nih
ik. Baik banget malah, cewek-cewek kayak saya gini, gak boleh baper sama oran
an depan mau nikah lho, B
lah liat kali ya,"
. "Lagian Pak Devit b
ti apa emang?" B
Nick Jonas." Keni
Jonas? dagan
...," tawa
Bukan tukang dagang," jelas
ck Jonas, pasti yang beli banyak terutama ibu-i
Juwi!" Bu Nur bersungut ke
tukang dagang ya Bu, apalagi kang
pasti pengen yang terbai
li, Bu,"
rawan," sambun
yee." Kali ini Bu
u." Juwi me
u. Kamu senang tipe
ap sambil memeluk guling pensi
, sholeh, dan tampan." Air mata Juwi menetes. Ia merindukan alma
aisal, Bu," lirih
sangat mencintainya, dia sudah pergi
oba ikhlas melepas kepergian
ian dirinya dari rasa rindu dan kehilangan yang
idak bahagia. Bagaimanapun Allah sudah gariskan ini semua. Sabar yaa, ada Ibu dan
terpukulnya Juwi, hingga sampai empat puluh hari keperg
gkak, dan tubuh kurus
gan jualan nasi uduknya." Senyum m
*
annya bergegas melaksanakan kewajiban dua rokaat. Udara dingin menyeruak shubu
ke dalam warung Juwi yang telah buka. Juwi bangun dari jongk
apa?" tanya Juwi heran, tumbem ag
gasnya habis. Jadi saya mau
u saya sekalian mas
belum pandai juga
lanya, sedangkan Juwi me
t. Lelaki itu mengekori di belakang Juwi sambil membawa gas yang baru
Juwi memutar bola mata malas pada ibuny
n cuek ke dalam rumah Devit. Harum sabun dan shampo t
ya?" tanya Juwi menoleh k
nya Devit penu
s sambil menahan perutn
uning?" kali ini Ju
ok kamu
dalemannya bewarna kuning menyala, teronggok di lantai depan kamar mandi. Cepat Devit mengambilnya
i mencoba menyalaka
evit heran, begitu cekatan tangan Juwi sehingg
engong, Pak," tegur Juwi sam
apa?" Devit baru sa
bantah Juwi, berjalan melewati Devit
evit memegang lengan Juwi
senang saat tangan Dev
Juwi melepas p
Devit tersadar dan kembali
g Juwi, matanya tajam menghunus dalam
capnya tulus, memundurkan sedikit tubuhnya
tuh." Juwi melenggang keluar kont
ulu." Juwi mulai sewot deng
nasi uduk Wi."
pasangin gas, sekarang mau beli nasi uduk aja,
i," celetuk Pak Nana, tetangga sebelah Juwi. Devit tertawa mal
engan sesuai permintaan Devit ke dalam kan
i," suara Devi
ya," ucap
sahut Juwi d
m?" Devi
h, Pak? G
git
ap udah bikin emosi aja!" gertak Juwi hendak
goda. Devit yang berdebar dengan panggila
jah menunduk. Sayup-sayup masih terdengar suara Pak
t sebenarnya. Mereka menambahkan bumbu-bumbu pedas, hingga cerita yang tersebar sangat memekak
ganas kerupuk kulit. Duda beranak dua itu sengaja menabuh p
pa mahasiswanya yang kos tidak terlalu jauh dari rumah kontrakannya.
uk, mengikuti Sarah. Devit tak memeliki firasat apapun, hanya saja Devit perhatikan wajah Sarah sediki
ta itu be
a apa,
Devit dengan