ya. Suara merdu Devit saat tilawah menggelitik telinga tetangga kanan dan kiri kontrakannya. Namanya ju
nal Devit, selain karena kesholihannya, sikap ramah dan peduli lingkungan, wa
lajar mengaji, hingga akhirnya rumah kontrakan Devit, selepas magrib pasti penuh dengan anak-anak yan
..t
ap Salsa dengan
mengenal aksen bicara gadis kecil itu, langsung saja men
yang imut memakai kerudung bewarna pink bergambar buah strawberry. Satu dua anak rambut keluar da
ltama boleh tak P
Devit," terang Devit mengajarkan Salsa untuk me
karena cemberut. Devit tersenyum melihat wajah Salsa yang sangat tid
untuk duduk di depannya membaca iqro' yang dibawa Salsa. Namun bu
ambil berpura-pura sibuk membuka iqro'nya. Devit membenarkan pecinya, sa
hat ayah Salsa. Devit celingak celinguk memandang ke arah pintu, memastikan belum ada lagi yang datang, mengin
gat ingin dia ketahui, namun menanyakan langsu
?" tanya Devit basa basi,
tersenyum manis, menunjukkan
pakai
telu c
," ucap S
idak mak
ucap Salsa sambil men
vit memberanikan diri, kini tangan Devi
alam tanah Papa, diku
eninggal?" tanyanya sambil berbisi
Salsa malah balik berta
tanah dan dikubur," jelas Devit. Entah S
Cepelti ayah Caca d
erbohong. Kasian Salsa, masih kecil sudah yatim. Kalau begitu Juwi
murid-murid yang merupakan tetangga kanan kirinya, jumlah mer
a berjamaah yang diimami oleh Devit sendiri. Salsa ikut sholat bersama kakak-kakaknya yang lain. Salsa anak y
pintu rumah kontrakan Devit dengan hanya
vit menelan salivanya sambil tercekat. "Astaghfirulloh ... jadi hilang semua pahala ma
Salsa mengajaknya bangkit dari posisi tidur-tidurannya di
alanya di paha Devit. Devit kaget mencoba bersikap ramah agar tida
nya di sebelah, bobo sama Bunda yuk," ra
Mata Salsa melihat Dev
tanya Juwi iku
gir kuda menatap wajah Devit. Juwi
elitiki tubuh Salsa. Salsa tertawa cekikikan, Devit ik
ia dan Sarah akan segera mempu
merasa sungkan sambil membenarkan posisi pi
gak papa, namanya
k Devit mau belajar lagi," ra
kan dengan iming-iming dibelikan es krim esok hari.
aya antar ke rumah," ucap Devit akhirnya mengalah. Tak tega ju
ni juga ya," u
nanti Pak guru gak bisa bobo Ca
k mengambil laptop di atas meja, bermaksud mengerjaka
etangga melihat Salsa dan Juwi di rumah Devit. Juwi sudah sangat mengantuk, begitu juga Salsa, sedangkan Devit
, sedangkan Juwi tertidur dengan bersandar di tembok dengan kepa
erkali-kali ekor matanya seperti tertarik magnet hingga menatap kembali wajah Sals
bangun,"
Juwi dalam tidurn
m amat nih cewek ngigonya," gum
mencolek bahu Juwi. Bukannya bangun Juwi malah melor
atal. Mencoba membangunkan Juwi kembali. Namun
ev
aja lelaki bersamaan. Devit terjengkit kaget men
rbelalak melihat si
mereka
kok belum
an mata tertutup menarik le
begitu juga dengan
!" Devit melepas paksa le