pagi ini. Devit memperhatikan lingkungan sekitar tempat ia mengontrak saat ini yang merup
melihat langsung ke tetangga sebelah. Astaghfirulloh...apa kini yang ada dalam fikirannya
pnya, mempelajari bahan ajar yang akan
..to
rakan Devi
buka pintu rumah dan ia lupa saat ini ia hanya mengenakan boxer pendek s
nya lalu membuka pintu den
r
r
uka pintu kontrakan
ucap Devit tak sabar. Lelaki itu melihat Juwi
an coba, Pak," seru
, yang lembut ngap
" gerutu Devit sambil berusaha terus
usah bukanya, seret," ledek Juwi lag
wan tiba-tiba melintas. Ya ampun, masih pagi ujiannya ud
ee
ah," ucap mer
a mengenakan celana pendek sebatas paha, kulit Devit yang putih
ari masuk ke dalam rumahnya, wajahnya semakin merah di pagi
asil menggoda tetangga barunya. Devit kembali
ak bukanya." Juwi memberengut kesal sambil memberikan
utnya jadi keroncongan, padahal biasanya Devit baru mau sarapan setelah pukul sembilan pagi. Tapi
alikan lho ya," ucap Juwi samb
rian tersebut. Tak lupa sesekali melirik keluar jendela
*
puluh tiga puluh. Devit keluar kelas dengan langkah
in Pak Devit?" tanya B
ke kontrakan dan dia hampir saja melupakan persiapan pernikahannya yang akan dilaksanakan beberapa bulan
Pak Devit bisa dicaplok orang," goda Pak
k Devitnya yang dicaplok gadis lain," ledek Bu Ruri men
u..." Devit hanya cengengesan s
ak. Bagaimana kabar
waktu untuk membicara
ur ya, Kak. Saya bersama Nuri, dia yang ak
ada wak
ingkat yang dikirimkan Sarah tadi s
sempat membaca pesan dari Sarah. Insya Allah sian
gamis yang senada. Wajahnya teduh, senyumnya manis. Wanita sholeha impian setiap lelaki sholeh. Beruntung sekali Devit dapat meminangnya. Sarah
nnya. Itulah yang selalu nenek Devit sampaikan kepada cucu-cucunya yang
ri asik menjelaskan design undangan, se
a memiliki istri yang cantik dan sholeha," puji Devit sambil tersenyum kepada meja
letuk Nuri sambil terkekeh. Terlihat Sar
a aku," guma
Seorang pelayan kantin menghantarkan sege
Mas, "Ucap
juga?" tanya Sa
yang tiba-tiba terlintas di kepalanya adalah wajah oriental Juwi dengan
, Kak?" Sarah m
uk sendiri, matanya kembali menatap lap
dan Devit juga menyukainya. Nuri telah mencatat semua hal yang diperlukan dalam pembuatan undangan Sarah dan Pak Devit dosennya. Serta berapa banyak yang akan dicetak. D
nya, karena masih ada bimbingan skripsi, sedangkan Devit
h untuk har
san Sarah. Senyu
ma calon
arah, tak lupa menyert
*
lain adalah rumah Juwi dan ibunya, sepertinya sedang banyak menerima tamu. Devit melihatnya
seorang anak kecil berusia tiga t
a sakit, makan biskuit aja yuk!" Juwi menggandeng anak
kesiap Devit seakan terpaku duduk di kursinya, padahal sebentar lagi adzan m
sudah punya anak." Devit bermonol
ni? Ck...Devit...Devit...ingat..sebentar
engan Devit, Juwi tersenyum ramah,
malgib," oceh gadis kecil it
egas sholat ke masjid. Hari ini Devit sempat memb
a dengannya? Saat mulutnya malas menyuapkan nasi, tapi matanya rajin melihat k
anaknya, suaminya mana? Apakah seorang pelaut jadi jarang pulang? ataukah suaminya se
i
singkat di p
an sih Pak d
kat Juwi. Ya ampuun ketahuan! Wajah D