sudut Crystal View yang ia miliki di kawasan Jakarta Timur. Selama itu pula matanya tak beralih dari tubuh putra bungsunya yang tidur sangat pulas hingga sedikit menganga. Bocah lelaki deng
asak bergengsi tanah air. Ervan tak perlu berpikir dua kali untuk menerima tawaran menarik tersebut, apalagi sudah satu tahun ini ia membuka cabang cafenya di Jakarta. Selain itu Ervan memang sudah lama berencana
langka. Batin Ervan
berwarna cerah. Tak heran jika Ervan menyebut ini sebagai pemandangan tak biasa, karena sebelum-sebelumnya Giri sangat sulit untuk akrab dengan orang asing. Dengan Sashi yang notabene adalah kakak kandung Ervan saja balita itu cender
tadi ia duduki. Hal tersebut karena ada satu sosok lain yang mendekati perempuan muda tersebut. Yang se
ya perempuan berkacamata hitam y
nteng banget dari tadi. Mana tega gue bangunin."
a belom
r gue aja belom dibaca." jawab s
um ia rubah dari mode silent. Cepat-cepat ia membuka aplikasi berlogo hijau it
yang namanya Crystal View pak. Saya tunggu bapak di sana l
ami sudah sampai pa
ak dimana? masih jauh
at Gis-Gis, membuat Ervan menajamkan pendengarannya l
e tempat papanya sering ajak dia makan. Namanya Crystal View. Laah
.. Gi
yata nam
adepin bocah piyik yang bikin repot gitu? Salah lo sendiri deh, kemaren s
n School, pindahan juga dari luar kota. Masih adaptasi gitu, makanya agak rewel." jawab si
isa mengangkat tangannya untuk me
ue lebih milih jadi guru todd
elo suka anak ke
gi ini. Kaku nih paha gue." potong Gisa lantas sibu
maks
cinya gitu." Gisa terkekeh pelan. Perlahan ia menempelkan ponselnya pada telinga k
ya tak putus seolah penasaran dengan gerak geriknya yang mendadak kikuk. Sejak mendaftarkan sang putra bungsu ke Elven School, Ervan memang belum sempat bertemu langsung dengan wali kelas Giri. Karena saat itu sang wal
Eleven School." ucap Gisa masih fokus pada s
ak berdiri salah tingkah, seolah
kanannya terangkat menunjuk pada Ervan yang t
van terbata-bata seraya mengg
Gisa lirih sambil menatap pada balita yang
papanya Nar
g dikerjai habis-habisan oleh sepasang ayah dan anak
protes Gisa masih bisa mengontro
nt, jadi gak deng
ngapain? padahal udah jelas-jelas tau anak bapak lagi sama saya." Gi
tanyaan dari perempuan berlesung pipi yang terlihat sangat jengah s
kan anak bapak. T
endadak gagap seperti ini. Pria itu bergerak pelan mendekati Gisa. S
dong." Ervan mengulur
aya yang bapak gen
t pelan. Bukan menggeliat untuk bangun dari tidurnya, si kecil Giri justru ma
n. Sudah hampir tiga tahun sejak ia menyandang status duda, baru kali ini Ervan temui perempuan dengan perangai unik seperti sosok mungil di depannya ini. Sosok yang
b