berhadapan dengan bocah kritis seperti Giri dan Tama baru kali ini alami. Tama terutama, sejak ia memperkenalkan diri sebagai
kembali menggendong Giri bak bayi koala bertanya pada Tama. Bocah
m ... pokoknya banyak deh." Tama yang duduk di tepian tempat tidur Giri menjawab semua pertanyaan Gisa dengan antusias. Tangannya yang kecil bahkan sangat berh
kali mendengat kalimat pujian da
sangat mirip dengan Giri itu. "Iya, tiap aku pulang sekola
a mengetahui Giri begitu mengidolakan dirinya. Boleh dong sekali
r ya aunty?" Tama memiringkan k
etelah memastikan Giri kembali memejamkan mata setelah le
n banget kalo berangkat ke sekolah." ucap
ut Gisa bisa menyuarakan hal tersebut. Otaknya yang biasanya bekerja dengan baik malah sempat lupa kalau ayah dari
ada lawan gini." Tama tergelak sambil memperagakan po
. Di sana sudah berdiri Emily- ibu dari Ervano Bhalendra, perempuan
Posisinya yang sulit karena tengah memangku G
ily menggerakkan mulut
isik Gisa tak
tempat tidur
Dibantu Emily, akhirnya Gisa bisa bernapas lega setelah memastikan balita tiga tahun itu masih pulas di tempat tidur
mengira kalau Gisa ini calonnya anak sa
empat dibuat shock karena dugaan perempua
nya sama kaos Ervan kan? Ini punya Sashi, kakaknya Ervan, tapi kayaknya pas kok buat badan kamu.
Bu, toh sebentar lagi saya pula
risih. Rok kamu tadi juga terciprat muntahn
kit
amu gak ganti baju, padahal seharian ini kami su
k sedap yang berasal dari bekas muntahan Giri. Setelah berganti baju dengan dress yang dibawakan Emily
menahan kedua tangan Gisa yang hendak keluar kamar rawat Giri. Gisa hanya berharap untuk bisa cepat-cepat keluar dari kamar ini sebelum Gir
melihat putranya masuk. "Mis
ndekati Gisa yang sudah bersiap untuk pulang. Tangan Ervan spontan terul
laundry. Saya gak enak kalau Miss Gisa yang har
Ervan, bisa be
yak bantu saya tanganin Giri. Jadi tolong kal
k mempertahankan keinginannya. Jadi Gisa hanya bisa pasrah saja ketika Ervan mengamb
emarkirkan mobil. "Tapi saya pastikan pak Damar antarkan Miss Gisa dengan selamat sampai di rumah. Besok pagi-pagi sekali pak Dama
oga Giri lekas sembuh dan bisa beraktivitas sepert
besar Ervan mencoba menahan p
apa
nnya lagi?" gumam Ervan pelan karena sungkan dengan permintaan absurd nya pada guru dari sang putr
omentari tingkah laku Erva
ang dari sekolah saya pasti langsung kesini tengokin Giri." jawab Gisa spontan
ngga membuat pria itu melongo melihat Gisa yang memejamkan
b