img Ibu Pejabat di Balik Tirai  /  Bab 2 Acara Rahasia | 28.57%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Acara Rahasia

Jumlah Kata:1310    |    Dirilis Pada: 15/04/2025

tel Dharma Roya

an gelas-gelas kristal setengah kosong yang belum dibereskan. Namun tidak semua tamu pulang. Sebagian ibu-ibu te

suasana berubah. Dunia di bawah terasa seperti panggung yang baru saja ditinggalkan, sementara di dalam lift, aroma parfum cendan

ga kamar super privat, masing-masing sudah dibooking dengan

rak beraksen biru laut dan emas, dengan pencahayaan temaram yang dibuat seperti matahari senja yang tidak pernah padam. Udara hangat dan l

mundur, senyumnya seperti rahas

si lanjutan. Ini hadiah selebrasi, buk

yang masih kencang meski usia tak lagi muda. Ia duduk di s

dua sentimeter ke atas, ya Siska. Kalau bisa yang a

k menyamping di sofa, memainkan jari kakinya di atas karpet bulu sepe

am, tapi tahan banting. Kalau bisa... du

rti gelembung sampanye yan

ikasi itu tidak ada di App Store, tidak bisa ditemukan di Google. Akses hanya lewat jaringan tertutup. Begitu terbuka, deretan nama dan foto muncul-seperti kata

sehatan, stamina, dan loyalitas. Mereka sudah di-brief, tahu

i di balik tiap katanya. Tablet di tangannya menampilkan barisan wajah yang siap

ang ramping berhiaskan berlian kuning sebesar kacang almond. Kilau batu itu memantul di bawah pencahayaan temar

rasanya kayak ulang tahun k

masih bermain di atas permukaan karpet bulu. Ia tak segera bicara, hanya tertawa kecil sebel

i dada. Tapi... ya, k

rtahan. Tawa yang lahir dari rasa bersalah yang terlalu nikmat untuk ditolak. Tawa p

t, Lantai 29

rlahan. Mereka mengenakan jubah satin hitam tipis yang hanya diikat longgar di pinggang. Saat mereka berjalan, kainnya bergerak m

ukan elite yang telah dilatih bukan untuk perang, tetapi untuk pengabdian yang jauh le

sebahu dan mata abu-abu pucat, memancarkan aura mahal dan santai, senyumannya terasa seperti parfum oud yang mewah-tenang, tapi menguasai. Di sampingnya, seorang mahasiswa teater dengan wajah bersih dan senyum malu-malu tampak seperti bunga segar di antara anggur tua-

dengan postur tinggi dan simetris tampak seperti dewa pemuja cermin; kulitnya mulus dan sorot matanya tajam, terbiasa disembah oleh kamera. Pemain basket profesional hadir dengan kulit mengilap, senyum hangat, dan tubuh luar biasa propo

Di sisi lain, hadir pula musisi underground dengan rambut ikal panjang, mata gelap, kuku dicat hitam, dan suara berat; ia tampak seperti puisi yang hanya bisa dibaca dalam cahaya lilin. Terakhir, seorang bartend

dalah koleksi. Dan malam itu, para

e Bu Siska, suaranya lebih mi

dua sekaligus,

lan punggung Bu Heni. "Tentu, darling. Kit

. Ia melirik dari atas ke bawah, lalu

kulit tanned, kumis tipis... kelihatan seperti

alu berdiri lebih tegap. Ta

nya Eddy. Ia menariknya pelan ke samping, lal

muanya selesai. Aku cuma minta

n jawabannya seperti mant

minyak lavender yang Ibu

ti lelang senyap. Tapi semua tahu, dalam ruangan ini, bukan tubuh yang dijual-melainkan kuasa atas f

Cara ia memandang. Cara jubahnya sedikit terbuka di sisi dada, memperlihatkan tekstur kulit, ker

k gelas kristal berisi white sangria, ia membaca semuanya-tatapan ib

ru saja

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY