img Ibu Pejabat di Balik Tirai  /  Bab 6 Lamunan Siska | 85.71%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 6 Lamunan Siska

Jumlah Kata:1459    |    Dirilis Pada: 15/04/2025

nya, diam-diam mengamati siluet tubuhnya yan

miliknya. Tapi pagi ini, di rumah yang baru, di posisi y

m tipis. "Bemper belakang yang masih bisa membuat laki-

enyadari bahwa dirinya sedang dilihat-meski hanya oleh dirinya sendiri. Kulitnya putih bersih, leher jenjangnya memantulkan cahaya mat

kirnya lirih, sambil menyibakkan rambut p

rawat. Bukan murah. Perawatan wajah dengan teknologi laser terbaru, pemutihan kulit, serum langka dari Swiss, dan nutrisi hormonal yang dibawa lang

Lembut dan licin seperti

batinnya, "tapi mungkin laki-laki

elinap masuk. Di luar, halaman belakang terlihat tenang. Kolam renang seperti kaca

m hati, "tempat baru... ru

ati, "adalah investasi. Adal

rlalu sunyi di siang hari. Terlalu ba

Hanya dirinya dan kaca ya

iling cermin. Cahaya hangat menyelimuti wajahnya. Ia mengambil seru

gumam Siska sambil merapikan rambut di depan cermin. Bisn

at - rahasia kulit

rang membeli bukan sekadar produk, tapi cit

rnama Lintang Perempuan-bergerak di bidang pendidikan dan kesehatan wan

Di baliknya, hidupnya adalah panggung

satu, jendelanya menghadap taman belaka

gulung rapi di pojok, dan cermin besar memantulkan

pertama kali-bahwa suatu hari nanti, tubuhnya akan kembali digemb

erlihatkan lengkungan tubuhnya. Ia berdiri di depan cermin, berkeringat. Raka di belakangnya, membetulkan p

n cermin, mata itu me

nya sambil mengusap leher pelan. "Sebagai pelati

ang di atas matras, Raka mengarah

, "akan menjadi ruang pengak

k akan hanya menjadi tempat tinggal. Tapi menj

ayangannya sendiri menuju halaman belakang. Di sanalah kolam renang membenta

mar berenang, tapi karena kolam itu seperti ruang tak bersuara di mana wak

hitam pekat, potongannya sederhana tapi membentuk tubuhnya seperti ukiran marmer. Ia turun ke ai

, berdiri ses

ti setiap gerakan Siska di dalam air. Ada sinar yang tak bisa disembunyikan dar

dialog diam di

ahnya, membiarkan pundaknya muncul dari air, rambutnya basah terurai ke belakang, seperti wanita dalam luk

anya Siska dalam bayangannya

bahasa tubuh perempuan ini. Dan Siska tahu bahwa lelaki seperti Raka-yang su

lan. Tawa tipis yang hanya dipahami mereka yang tenga

. Tapi tak bersentuhan. Hanya ruang di antara kul

ki-laki lain yan

n mimpi. Wajah-wajah samar, suara napas yang

gusirnya. Ia jus

bayangan dirinya, "Kita lihat... s

nannya berbelok liar ke arah yang tak ia duga sebelumnya. Bukan tentang ajudan muda, bukan tentang tam

Ma

nya tirus, kulit tangannya gelap dan berserat. Tapi di balik sorot mata sur

pelan dalam hati,

arnya dalam batin sambil mengelus bahu

. Yang kehilangan istrinya dua tahun lalu. Yang setiap hari hanya duduk diam menunggu perintah. Siska membayangkan ekspresi wajah Mamat jika suatu h

iska selama lebih dari lima belas tahun. Lebih dari sekadar pembantu, ia adalah penyimpan

ara bergetar seperti anak muda yang baru pertama kali melihat pria telanjang, "semalam saya tidak sengaja li

arinya berhenti memutar gaga

rah padam. "Dan keras sekali... tegak seperti tiang ben

ibir atasnya yang merah. "Kalau begitu, kamu harus men

ya gemetar memegang baki. "Nggak

l yang nakal. "Kalau kamu tidak berani,

dang membersihkan mobil. Tubuh kurusnya membungkuk, tapi Siska me

ari-jarinya tanpa sadar menekan putingnya sendiri melalui kain ki

berlutut, lalu membuka kancing celananya perlahan. "Ayo, Pak. Tunj

mana kalau kau tancapkan aku di kursi ini? Kau bisa, kan?

Mamat... kau tidak tahu, kan, betapa basah-nya Bu Siska s

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY