wah, tersembunyi dunia paralel di mana jam dinding berhenti berdetak, dan
ya-tergeletak lelah di karpet Persia. Bu Heni sendiri terbaring di ranjang seperti Cleopatra setelah pesta Dionysian, rambut ikaln
nakan kembali sorbannya dengan gerakan malas-tapi matanya masih gelap, masih lapar. "Next time," bisi
tu, Bu Siska berdiri di balkon hanya mengenakan dasi Eddy, menatap Jakarta yang tak pernah tidur. "Aku mau kamu bawa teman
ereka bukan
mbol kes
an mungkin
anita yang me
palin
uh yang ta
uite, Pu
teh mawar, parfum mahal, dan sedikit aroma tub
undar. Di sebelahnya, Bu Heni masih mengunyah stroberi dengan sensual, sementara Bu
pun. Kuda liar! Dari awal udah nggak pake p
ya anggun): "Model Arab-ku... ya Allah. Mukan
etap juara. Dia itu ibarat anggur l
Hanya wanita-wanita yang sudah kenyang harta, kekuasaan, dan sekarang.
r yang bisa bikin aku rebahan sampai gemetar itu cum
rlu milih. Yang satu keras, yang satu lembut.
h liar dari anak-anak muda jaman sekarang. B
pelan, suara "cling" kecil ja
m sebelas. Tapi kayaknya aku izin telat. Kalau bisa, di
vorit buat jadi 'pembantu spa'. Sekalian polling,
emakin
harus bikin acara kayak gini tiap bulan.
a, glowing dan.
uasana penuh tawa dewas
elah diam
omong, kamu jadi pindah ke rumah din
irjen pulang dari luar negeri. Paling lambat minggu depan
.. ajudannya? Sudah mulai masuk
dapat kabar dari orang dalam. Namanya Fadly sama Heri. Du
ka bakal langsung ke rumah dinas, dan men
Yang katanya ganteng itu y
wajahnya tajam tapi adem. Banyak yang bilang auranya kayak ak
mm... Fadly... Fadly...
lau yang sat
ak dengar. Namanya baru disebut sekilas. Mu
mengguncang. Hati-hati loh. Kadang yan
n, dan sedikit kompetisi tak kasat mata. Karena di dunia para ibu-ibu kelas atas, kadang yang
mereka sudah mulai kerja... kita
ang satu masih akan jadi ajudan pribadi Pak Dirjen... ya
menyapu wajah-wajah yang biasanya terlihat sempurna di halaman society magazine
rak seperti bayan
mbar pola tak kasatmata di atas kulitnya yang masih berkilau oleh minyak pijat. "Kau
i Bu Heni, tangan mereka di atas paha terbuka sang nyonya, seperti penganut setia di
hanya matanya yang berkata-kata, hitam dan dalam seperti sumur terlarang. Saat ja
main biasa,"
angkal. Hany
asia – Pu
ing kerasnya, menghisap dengan ganas sementara tangannya merobek celana dalam sutra it
yang sudah menetes ingin segera masuk. Tanpa basa-basi, dia menyelipkan ujungnya ke celah pantat yang masih keri
cepat dan dalam, setiap dorongan membuat tubuh Bu Livia terguncang. Suara kul
mkan wajahnya di antara paha dari belakang. "Dasar anjing! Jangan berhenti!" teri
. Ferhart tak mau kalah-dengan satu hentakan, dia masukkan dua jari ke pantat Bu Heni, merenggangka
pagar, punggung telanjang menghadap ke kota di bawah. "Lihat, semua orang bisa m
a menembus dalam sekali dorong. Bu Siska menjerit, tangan mencengkeram pagar besi, tapi Si Misterius hanya tertanya. "Jerit leb
ran, dan cipratan ca
utut, mulutnya terbuka lebar untuk mereka berdua. Si Misterius masih belum puas-dia membalikka
riak Bu Siska, matanya berkaca-kac
alah ketika semua
ke kamar mandi. Bu Siska? Dia memerintahkan Adrian dan Ferha
bisikan kotor, setiap sentuhan meninggalkan bekas panas di atas kain yang mahal. Denting gelas kristal terjatuh ke lant
k siapa, semua larut dalam desah yang sama. Jeritan Bu Siska yang tercekik nikmat, rintihan Bu Livia yang dipaksa
lagi k
a lagi
ling menghukum, dan nafsu
gan amplop tebal dan
udah berantakan, rambut mereka berantakan, tapi m
kan rokok, "...kita baru saja menc
lah satu-satunya hal yang memb
akarta mul
hangat, masih penuh dengan rahasia