ngatku?" desak Dion menggebu. Ia tidak
dua pipinya. 'Sadar Keyla! tenanglah ... ini hanya mimpi di sian
, adalah seorang Dion Prakasa. Mantan kakak kelasnya yang cupu. Dion menatapnya sombo
ke belakang dengan kekuatan punggungnya. Dan beranjak dari situ. Berjalan mende
itu, terkejut hah?!" tanya Di
lau itu bukan mimpi. Keyla mencoba mengusir rasa gugup yang mendominasi luar biasa. Ia ingin terlihat baik - baik saja di ha
g!" tuding K
alisnya, "Apan
pat di depan Dion. Ia mesti mendongak. Karena
Keyla mulai menduga, Dion sudah merencanakan semuanya. Keyla juga menga
ng CEO di perusahaan ini. Seharusnya Pak HRD ya
ugasmu!" sanggah K
gemas, melihat wajah Keyla penuh amarah. Tapi
berjalan menuju kursinya. Ia kembali duduk di sa
Keyla merasa Dion mempermainkannya. Mat
kali. Perusahaan ini milikku! Aku
nggung jawabku, apapun yang berhubungan dengan perusahaan ini. Ter
yawan baru. Termasuk data pelamar kerja. Namun, Dion tegas menolaknya, dan untuk yang kesekian kalinya. Tetapi, wanita itu juga t
curanganku?" tanya Dion
kankah sangat tidak etis kalau kamu langsung
epertiku! Setahuku ini bukan t
skan tubuhnya ke kursi. Dadanya bergemu
uang nafa
saja! Saat ini kamu be
an karyawan lama. Semua itu kulakukan demi mempertahankan kesu
ikanya itu memang benar. Lagi pula perusahaan itu sudah
aan di bidangnya. Tetapi, ada hal yang menjadi
lah," dengus
Dan bagaimana bisa kamu menjadi CEO di perus
u penting untukmu?
ingkat seraya menga
al PT. PERKASA. Perusahaan ini a
amun, fakta itu ada di depan matanya. "Tapi bagaim
sap kilas
mua yang kamu lihat. Maka dari itu aku selalu m
jadi merasa bersalah. 'Apa yang ku
dengan CV-ku? Aku yakin kamu pasti sudah memerik
edua alisnya, "Me
amu yang me
rpancing
enurutmu sikap seperti ini yang harus ditunjukan
a gerah, Dion sengaja melakukannya. Tujuannya hanya ingin
agumi sosok Keyla. Yang dulu adalah gadis lincah, dan perian
ta pelajaran. Ia juga gigih dan rajin. Parasnya ya
pun ia harus menunjukkan sikap profesionalnya dalam
aih cita-citanya. Keyla menghela nafasny
bekerja di perusahaan, anda ini?" tany
yla lagi. Mimik wajahnya ia buat seserius mungkin,
di terima di perusahaan ini
Keyla. Dion menutup sampul lembaran k
kamu berikan. Saya akan memutuskan_?
, Pak?!" sambar
Sekretaris sekaligus asisten pribadi say
aya tidak salah dengarkan, P
, saya sudah memi
erpengalaman dari pada saya? Saya masih terlalu
ah diangkat menjadi Sekretaris. Tapi disisi lain, sebenarny
uknya. Tapi, tidak ada salahnya untuk mencoba. Ia akan bekerja untuk pertama kalinya
Aku hanya memberi tawaran," tegas
langiku, bahkan Dion sekali pun. Meski kamu CEO
u setuju," anggu
ian ini!" Dion menyodorkan selembar kerta
Di mana surat itu, akan membawa malapetaka baginya. Ka