strategi dan jalur keluar. Elara duduk di kursi, dikelilingi oleh peta-peta besar dan catatan yang diisi dengan tangan Raka. Setiap kata yang tertulis me
perti penjara, dengan dinding-dinding yang menekan dan langit-langit yang seolah siap runtuh. Elara tahu betul bahwa meski Raka berusaha keras untuk me
ng, seperti seorang pria yang terjebak di antara kegelapan dan cahaya yang memudar. "Aku tidak bisa membiarkan apa p
ka. Ada kegelisahan yang mencabik-cabik, seolah-olah pria di depannya adalah bayangan dari dirinya yang terpecah. "Raka, jika kau pergi, aku juga
meluap. "Elara, aku harus melindungimu. Aku akan melawan sampai akhir, tapi a
semua yang telah kita perjuangkan. Jika aku jatuh, aku ingin kau te
ngan terlihat lebih rapuh. "Raka, kita tidak bisa hanya berpikir tentang kalah. Ki
gan Elara, menggenggamnya dengan kuat. "Jika sesuatu terjadi pada kita, aku ingin kau tahu satu hal. Aku mencintaimu lebih dari apa
apa besar cinta Raka, betapa dalam rasa sakit yang ia rasakan, dan ia merasakan hal yang sama-cinta yang tak terhentikan, yan
berat. Elara berdiri di dekat jendela kamar mereka, memandang ke arah kebun yang basah, dengan bunga-bunga yang terkulai di bawah beb
jurit yang mempersiapkan diri untuk pertempuran terakhir. Elara tidak ingin melepaskan tatapan
uhi dengan emosi yang sulit dike
penuh kepedihan. "Aku akan kembali. Tapi kau harus tahu, apa pun yang
. Ia berjalan mendekat dan memeluk Raka, merasakan kekuatan di balik pelukan itu, menghidupkan kemb
ya kekuatan dalam tatapan yang seolah ingin mengungkapkan segalanya. Elara tahu, tak ada yang bisa mengungkapkan betapa dalamnya perasaan mer
a berdiri sebagai seorang pemimpin, tetapi sebagai seorang pria yang siap untuk mempertaruhkan segalanya demi orang yang dic
guk, setiap wajah menunjukkan keseriusan yang sama. Raka melihat mereka satu per satu, tahu bahwa mereka semua berjuang
tahu ini adalah momen yang menentukan, dan walaupun ia takut, ia tidak bisa membiarkan rasa takut itu menguasainya. Ia
isa mendengar doa di dalam hatinya. "Aku akan kemba
Elara tahu bahwa saat pertempuran dimulai, tidak ada yang bisa menghentikan keku