embali fokus pada pekerjaannya dan rumah tangganya bersama Sinta. Namun, ada perasaan yang tetap meng
kerja, ia menemukan sebuah pesan singkat d
anji kita di bawah po
man sekolah kembali membanjiri pikirannya. Janji mereka untuk selalu bersama, apa pun yang terjadi, adalbar, ia membalas pes
ikirannya tetap terganggu oleh pesan misterius tadi. Rasa penasaran mulai merayap ke dalam hatinya, disert
rumah, ponselnya bergetar lagi. S
mpan kenangan it
is perasaannya. Ia teringat semua kenangan bersama Aira, namun juga sadar bahwa ada sesuatu yang tak
?" tanya Sinta tiba-tiba,
ar sambil memaksakan senyum. "Cuma...
bahunya. "Aku tahu kamu lelah, tapi i
ah kembali menyeruak. Namun, ia hany
selnya kembali bergetar di atas meja. Ia membuka pes
Damar. Kamu masih ingat, kan? Pohon
engapa sekarang ada seseorang yang tampaknya tahu persis tentang masa lalu mereka? Da
hirnya memberanikan diri untuk men
sesuatu. Apa kamu yan
ngan perasaan tidak tenang. Pikirannya terus-menerus didera oleh ketidakpastian, rasa rind
arena suara pesan di ponselnya. Ia merai
ak pernah kirim pesan ke kamu selain obr
di. Jika bukan Aira, siapa yang bisa tahu t
a yang mengirim pesan-pesan itu, maka siapa lagi? Pikiran itu bemun, pikirannya terus dibayangi oleh pesan-pesan misterius yang semakin menek
ja kerjanya, ponselnya bergetar lagi.
. Di bawah pohon besar itulah rahasia kita terkub
mengucapkannya dulu. Itu adalah kata-kata Aira, tepat sebelum mereka berpisah. Waktu itu,
hu tentang catatan itu. Damar bahkan tidak
makan siang, ia memutuskan untuk menghubungi Aira dan mengatur pertemuan
bingungkan-campuran antara rindu dan rasa bersalah. Tatapan m
Kamu bilang ada pesan-pesan aneh?" Ai
n pesan-pesan yang ia terima kepada Aira. Aira membacanya
ang tahu tentang janji itu, tentang pohon besar
mar. "Aku tidak tahu siapa yang mengirim pesan ini, tapi orang
"Apa mungkin ada seseorang yang melihat kita d
ti-hati, kan? Lagipula, itu sudah sangat lama. Tak m
n mereka. Namun, sebelum mereka bisa berpikir lebih jauh, ponsel Dama
lu kita, Damar. Karena masa lalu ta
ulu kuduknya meremang. Ia menunjukkan pesan i
. Seseorang mengawasi kita,"
mungkin... mungkin ini cuma lelucon seseorang? At
atatan itu ke kamu, aku langsung pergi, dan aku ingat kamu
Siapa pun yang mengirim pesan itu, jelas-jelas menginginkan sesuatu dari mereka-a
emuan dengan cinta lama. Ada sesuatu yang misterius, ses
ambu