bagai bidang itu terasa formal dan kaku. Damar mencoba fokus pada presentasi yang sedang berlangsung, tetapi pikirannya masih terjebak pada per
ncang dan tertawa, tetapi hatinya terasa kosong. Saat ia mengambil ponselnya untuk melihat pesan dari Sin
embut itu menghe
nggun dan menawan. Tatapan Aira yang penuh senyuman seolah menghapus semua keraguan yang menggelayuti
berusaha tidak terlalu terpesona oleh
"Kamu sudah lama tidak muncul di reuni. Aku
tku jarang bertemu teman lama," jaw
ita yang dulu?" Aira mengisyaratkan dengan nada
atu yang berbeda dalam tatapan Aira, seolah semua perasaan lama kembali hadir. Dal
mbangan antara perasaan nostalgia dan rasa bersalahnya. "Tapi k
ia tidak sepenuhnya setuju. "Tapi kadang aku berpikir... apa
m perbincangan ini. Ia mengingat bagaimana Aira selalu bisa mengeluarkan sisi terbaik
seperti ini," lanjut Aira. "Tapi melihatmu lagi
idak bisa terus-menerus membahas ini. Aku..
menatapnya tajam, dan Damar merasa seolah
banyak hal yang tidak bisa aku katak
Damar, aku tidak ingin mengganggu hidupmu. Tapi rasanya, kita tidak pernah menda
ya, memanggilnya seperti suara yang tak pernah bisa ia lupakan. "Janji-janji itu... kita hanya
ra mengisyaratkan. "Tatapan ini menu
ngan-kenangan indah bersama Aira: tawanya, senyumannya, dan semua kebahagiaan yang mereka ba
terjebak dalam dua dunia yang berbeda-satu dunia yang nyaman dan aman bersama Si
apan yang bergetar di antara mereka, dan untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, ia merasa hidup kemba
h menghilang, meninggalkan Damar dan Aira dalam sebuah gelembung yang terisolasi. Detak
saling menemukan satu sama lain?" Aira melanjutkan,
ketika mereka berlari bersama di halaman sekolah, berbagi mimpi dan harapan di bawah langit
njawab, mata cokelatnya menatap dalam ke mata Damar, seolah berusaha menjangkau j
mua terasa rumit sekarang. Aku punya istri, sebuah keluarg
gin menjadi alasan kamu merusak hidupmu, Damar. Tetapi
uh jiwanya dan mengingatkannya pada rasa yang telah lama terpendam. "Ini tidak
jam. "Apa kamu ingin terus hidup dalam kebohongan? Apakah kamu
Semua rasa bersalah, keraguan, dan kebahagiaan yang terpendam bersatu menjadi satu beban
i dari Damar. "Damar, terkadang kita hanya perlu menden
n kehangatan yang telah hilang dari hidupnya. Tapi semua itu terasa salah. "Aku ingin
tuk merasakan kebebasan itu?" Aira membalas, suaranya penuh
terdapat risiko besar. Jika ia memilih untuk membuka hatinya pada Aira, semua yang ia miliki-keluarga, rumah ta
gumam, mencoba menenangkan dirinya sendiri. "Tapi... apa yan
Kita tidak bisa memprediksi masa depan, Damar. Tetapi kita harus berani
dan satu dunia penuh gairah dan cinta bersama Aira. Di antara keduanya, ada ketegangan ya
tian yang mendalam. "Aku ingin tahu apa yang akan terja
a di sekitar mereka menghilang, dan ia merasa terhubung dengan Aira seperti dulu. Dalam pelukan itu, s
uaranya penuh emosi. "Kita bisa m
ta. Seketika, beban di hatinya kembali muncul. Dalam pelukan Aira, ia
arus jujur, Damar. Pada diri kita sendiri dan pada
endalam dan rasa bersalah yang tak tertahankan. Ia tahu, langkah selanjutnya akan mene
ambu