img RAHASIA DI BALIK TATAPAN  /  Bab 4 Jarak dalam Rumah | 80.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Jarak dalam Rumah

Jumlah Kata:1088    |    Dirilis Pada: 31/10/2024

, dan jarang mengajaknya berbicara seperti dulu. Semakin hari, semakin terasa ada yang hilang di antara mereka. Tatapan Damar yang biasany

n tatapan yang seolah menembus layar, Sinta d

melamun. Ada yang lagi kamu piki

"Eh, nggak, kok, Sayang. Cuma lagi banyak urusan kerjaan saja," jawa

ya? Kita ini tim, ingat?" Sinta mencoba te

uk tidak terlihat gugup. "Aku baik-baik

dan ada yang berubah dalam sikap Damar, sesuatu yang tak bisa ia sentuh atau pahami. Tak ingi

nar-benar kusut. Kehadiran Aira dalam hidupnya kembali telah mengacaukan semua yang selama ini ia bangun bersama Sinta. Bayangan pert

ang kosong ke arah cermin. Ia menatap wajahnya yang le

ggak pernah begini

reka bangun selama bertahun-tahun pernikahan kini terasa begitu rapuh. Ia berbaring, menatap langit-langit kamar dengan perasa

ya, ia tahu bahwa Sinta mulai merasakan perubahan sikapnya, namun ia sendiri belum bisa memecahkan kebingungan

ersiap berangkat kerja, Sinta

u kita makan malam berdua, seperti dulu?" usul Sinta

tipis. "Iya, Sayang. Malam ini kit

ang tak beres. Sementara itu, Damar meninggalkan rumah dengan pikiran yang masi

ponselnya di meja, sebuah pesan

Damar. Jangan lupakan siapa yang pe

knya ke masa lalu. Namun, ia tahu bahwa saat kembali ke rumah malam ini, ia harus mencoba memata

u juga tatapan Sinta yang tampak terluka dan ragu. Malam ini adalah kesempatan untuk menebus sikap dinginnya akhir-ak

rapi. Lampu redup di ruang makan, lilin menyala di tengah meja, dan aroma masakan kesukaa

apkan semuanya, ya," ucap

"Aku ingin kita punya waktu khusus, Mas.

gobrol tentang hal-hal ringan, tetapi Damar merasakan sesuatu yang mengganjal dalam kata-katanya

saat berbicara tentang hal-hal sepele, ia memberanikan dir

da yang hilang di antara kita?" Sinta bertan

ada sesuatu yang menghalanginya. Apakah mungkin Sinta akan mengerti tentang kebingungannya? Tentan

mar akhirnya, memilih kata-kata dengan hati-hati. "Aku memang seda

enggenang di matanya. "Aku hanya ingin tahu ka

abannya, tetapi sejujurnya, dia tak yakin akan perasaannya sendiri. Rasa bersalah yang

cintaimu," jawabnya, meski terdenga

tampak jelas di matanya. "Kalau begitu, kita bisa berusaha

an berat yang belum terlepaskan. "Kit

ng dipaksakan, tetapi keduanya tahu bahwa

n perasaan tak menentu. Dalam sekejap, pikirannya kembali ke Aira, pada tatapan yang dulu membuatnya merasa hidup, yang kini kembali mengusik k

enti merindukan akan selal

. Di satu sisi, ia memiliki rumah tangga yang harus ia pertahankan bersama Sinta, sementara di sisi lain, ada hasrat lama yang perlahan kembali membara

ambu

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY