, Fra
n Laras. Ia tersenyum manis sekali saat man
"Aku Laras," katanya sera
Kalo boleh tahu, Mbak Laras kenap
eleng. "Enggak kok! M
Matanya memandangi pung
dua orang laki-l
mpuan itu,"
mengangguk. Mereka lan
mah. Perempuan itu memalingkan wajahnya tampak s
u pagar. Laras berjalan menuju teras rumah. Diliha
nya tutup, jadi Laras ng
a lirih tersebut. Dilihatnya waja
ng dekat proyek," katanya berusaha m
tu. Mas Bagas pasti berbohong. Bahkan dia tidak menemukan satu u
beras pun di dapurnya. Ekor matanya melirik ke arah laci me
r
elihat satu bungkus mie instan di sana.
ulu! Aku buatin mie
ya cuma melirik ke arah pintu rumah
, Laras! Mas su
een
iletakkan mangkuk putih yang sedang dipegangnya pa
ah pergi sambil mengendarai motor
mana Mas Bagas akan pergi. Dia tahu, laki-laki blastera
ga kaya raya, Bagas tidak pernah menge
hubunganmu dengan gadis itu ata
k. Saya akan teta
Enyah kamu dari
k di dada. Tiba-tiba saja ia teringat kembal
n. Sementara Bagas, dia seorang putra dari keluarga terpandang
itu. Laras sangat menyesal. Namun cintanya pada Bag
rmi
aras yang terkejut buru-buru mengusap kedua pipin
k La
am
siapa yang datang. Dia laki-l
ah heran perempuan muda di depannya.
an pada laki-laki berpa
apa?" Laras bicara dengan ekspresi dingin.
mencampuri urusan Mbak. Tapi, saya li
itu bukan urusan kamu. Jadi, tolong tin
"Saya bisa bantu Mbak, jikalau M
ini. "Memangnya ka
itu, tapi saya cuma menyalurkan pe
ipit. "Ker
Frans menjawab d
rumah tangga, sepertinya dia bisa mencobanya juga. Apal
s mau kasih ker
epannya mulai tertarik, Fra
a saya bohong? Udah banyak
a saja laki-laki itu cuma penipu. Namun, saat Frans m
ak Laras tertarik mau
tanya turun pada sebuah k
en resmi penyalur t
ak apa. Tidak ada apa pun yang bisa ia
i Mas Bagas belum juga pulang. Laras jadi khawatir. Mungkin suam
u, kepalanya jadi pusing. Lantas ia menole
besok pagi? Saya seda
suara Laras di ponselnya. Akhirnya
Laras datang saja ke kantor saya
dengar ucapan Frans
ku akan
udian ia menghubungi sala
nya barang bagus buat Anda! Dijamin
saat mendengar suara berisik itu. Dilihatnya Frans yang se
Siap,
i panggilan ponselnya. Dia lantas menoleh ke arah
u pu
antas berjalan cepat melewati F
nepikan motornya di persimpangan. Matanya men
saya nunggu lam
h anggukan. Bagas bergegas masuk ke mobil da
uda yang duduk bersamanya di dalam
kamu nggak b
ak ingin datang dan memenuhi tawaran Bu
kerjaan, tetapi tidak satu pun p
g-orang mungkin tidak akan percaya karena
a. Demi Laras. Dia tidak mau istrinya harus terlunta-lun
lataran sebuah hotel. Bagas terkeju
kesini, Bu
jengah. "Di rumah
asar. Bu Rina segera meny
u sebuah kamar, Bagas ingin sekali kabur
yuk! Saya udah
l
engah ranjang. Dilihatnya perempuan tua itu yan
isa lakukan dosa i
ag
aki-laki itu meninggalkan dia di tengah ran