img OPEN BO  /  Bab 3 DI TIPU | 60.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 DI TIPU

Jumlah Kata:1108    |    Dirilis Pada: 18/10/2024

umah. Ia menoleh ke sekitar. Tak lama kemudian,

nta saya untuk

pan sopir. Ia lantas masuk ke mobil

bus menuju sebuah kantor kecil

Mas Bagas saat ini. Dia tidak meminta izin dulu sebelum perg

sampai,

. "Ah, iya Pak

langkah laki-laki itu menuju sebuah ged

a cita-cita ingin menjadi seorang guru. Sayangnya, itu cuma mimpi belaka. S

mengambil pesanan ibunya. Dari sanalah mere

Laras cuma berdiri sambil menunggu pi

i cuma sebagai seorang asisten rumah tangga, asalkan bisa

as

annya setelah terdengar seruan dari d

an dua orang perempuan muda. Lara

Ruangan itu teramat sempit jika disebut sebuah kantor. Mungk

ya senang melih

uan itu cuma tersenyum tipis me

memberi isyarat. Tinggallah Laras yang mulai mer

s tersenyum manis pada perempuan muda

ausan sebab di rumah tak ada air mineral. Ga

Laras menyesap pada ca

Biar lebih akrab juga, karena sebentar lagi kita akan menjadi rekan kerja

m tipis. "Ya,

"Ayo habiskan teh nya!

angkir teh hangat yang sudah Frans bumbui obat tidur. Hingga saat i

ntas memapah Laras menuju sebuah private r

biadab itu melucuti pakaiannya. Hingga saat Frans mulai me

tubuh polos Laras di tengah ranjang. Setelah bira

. Pak Handika bisa langsung kesin

antas melirik ke arah ranjang di ma

ang laki-laki tiba di ruangan Frans

m sadar kok!" Frans menggiring laki-laki paruh baya

Frans tersenyum gembira. Dia

t seonggok tubuh perempuan muda tanpa busana yang sedang terg

saknya dengan cukup kasar. Berangsur matanya terbuka. Ia jelas terkej

aaa

a lakukan?! L

aki itu sedang melakukan hub

ah bayar mahal!" g

tercen

p

ns sudah

amun saat ia berusaha berontak

banget kam

gga saat laki-laki itu pergi, dia nyaris pingsan kelelahan. Na

, Sa

! O

ea

ng. Laki-laki seumuran Bagas itu men

itu yang ia dengar sebelum kesa

. Setelah menepikan motornya di teras, l

ni

as suda

l

dangan yang sering dibawanya. Situasi ru

kamu d

ngkus, Bagas berjalan begitu be

ng dilihatnya di sana

e tengah meja makan, lantas ditutup deng

sudah buntu. Namun, saat motor bututnya melintasi wil

mu lulusan tinggi dan seorang sarjana, tapi tidak salah j

mata teringat u

ng tuanya di Solo. Pak Kardi bekerja sebagai sopir. Namun setel

gantar Pak Handoko menuju kantor. Pak Handok

dengan anak yang

setelah sempat dilar

gi pada orang tuanya. Bagas turut prihatin. Kemudian dia menerim

ia kembali memikirkan Laras. Ekor matanya melirik ke arah jam

am. Kenapa istriny

s, tapi dia tak punya pulsa.

h. Mas bawakan nasi rames kesukaan kamu. Mas

nunggu pesan balasan dari Laras. Hatinya gelisa

an

erjalan cepat menuju ruang tengah rumah. Dilihatnya potret

firasat

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY