ia sudah lelah lalu pulang mendapat kata-kata seperti itu , apa tidak semakin lelah, bukan lagi raganya ya
berkata seperti itu?" tanya Rere
Vanno tetaplah Vanno, gengsinya sangat tinggi bahan mengalahkan tingginya Monas. Vanno
anno menatap pantulan d
ya sama dia?" tanya
i salah
e. 'Kemana dia? Apa dia pergi lagi?' Namun pemikiran itu sirna saat melihat pintu balkon terbuka , perlahan kakinya melangkah menuju balkon dan terhenti di
ri wanita di hadapannya itu sekan sembilu di hatinya
tanpa sadar di belakang ada Vanno yang meme
*
arkan kata-kata menyakitkan pada Rere, Rere selalu menolak ajakan Dion, padahal hatinya ingin, karena kapan lagi dia bisa ke Ba
anno lebih sering di kamar menghabiskan waktunya dengan laptop serta
dah kok." J
a pun p
*
reka bisa saling terima? Aku gak khawatir sama Vanno Yah, tapi aku khawatir sama Rere.
ah perangai buruk Vanno. Sudah cukup Vanno nakal, sekarang sudah masanya dia ber
ta Mas Al kembali ke sini untuk membantu Mas Al di perusahaan, sekalian melatih Luwis, Mas Al pengen L
ik, tanpa di ubah dan di sandingkan dengan Rere dia sudah baik
i Luwis baik dan pandai, bukan berati dia tidak pantas mendapatkan wanita
maksud Ayah Lu, kam
a bisa menggelengkan kepalanya melihat Lulu yang pergi menjauh. Dia bukan tidak tau, jika selama ini L
*
u kedatangan Vanno dan Rere di bandara. "Sel
esal. Dia sudah puluhan kali memprotes panggilan Danu untuknya itu, pasalanya lelaki yang menjadi asistennya itu
ak bisa, mari Tuan lewat sini." Sahut Danu pula
Vanno pada Danu saat di
at Tu
perus
agi saya ingin menympaikan bahwasanya Tuan untuk saat ini tidak perlu pergi ke perusahaan dulu, ini peri
ri sama Kakek." Danu diam tudak menyahut lagi, toh itu bukan kehendak dia, kalau dia
*
n, baru saja dia hendak melangkah masuk lebih dulu, namun tiba-tiba tersadar ji
ya Rere heran meli
, gue gak mau Kakek tau yang sebenarnya, dan lo jangan pernah bog
as dalam. "Iya R
terlihat mesra." Vanno meraih pinggang Rere,
udah gitu aja reaksi lo. Ya maklum sih, lo pasti gak pernah d
sudah tidak apa-apa, dia sudah mulai terbiasa dengan semua perkat
kan kedua tangannya. Rere tersnyum dan langsung berlar
a Rere memeluk sayang Adit
ma kamu, bebebrpa hari rumah
n suamimu." Ucap Vanno, sukses membuat Aditama ter
tadi Kakek sudah menyuruh mereka memasak yang banyak, pasti kamu lelah
gnya siapa sih. Amnesia apa gimana si Kakek, h
ntikan pergerakan tangan Re