mangat karena hari ini dia akan mengelilingi pulau indah i
merias wajah di depan meja rias. Tersadar, lelaki itu langsung bangun. Menatap
n riangnya bahkan dia sudah terbangun sejak tadi untuk bersiap, dan tidak sia-sia. Kini dia suda
n-jalan ini masih terllau pagi." Sahut V
kok Kak, jadi Kak Vanno ti
adi pergi bersama dengan Dion pagi ini tapi nyatanya dia salah. "Apa? Lo gak denger
Rere bisa kok jaga rahasia, dan Kak Dion gak mungkin tau Rere di sini sama Kak Vanno, Rere juga udah bilan
ah berucap demikian dia langsung masuk ke dalam k
ku juga bisa jaga rahasia,.' Batin
kesalnya pagi ini dapat menghilang. 'Ah persetan dengan mereka Vanno, hari ini lebih baik lo c
an pandangnya mencari keberadaan Rere yang sa
rnya saat sadar jik
pkan dan di letakkan di atas ranjang. Perlahan Vanno berjalan ke arah ranjang menatap pakaian milikny
ti sendiri telah mengatai is
di sini, emangnya gue gak bisa apa? Kalau Cuma Bali mah udah hapal banget gue, gak harus
*
saat sampai di restoran di man
Puji Dion melihat penampilan Rere yang
rona merah menghiasi wajahnya yang sialnya
uat kita eksplore Bali, oh ya lo udah bilang
e udah ijin sama K
ijin langsung sama Kakek lo, gimana sehabis sarapan gue
espon Rere. "Emm maksud Rere, gk usah aja Kak, 'kan Rere udah ijn juga, Kakek juga lagi s
pan." Rere pun menganggukkan kepa
*
namun langkahnya terhenti saat melihat
tanpa sadar. Ia pun melanjut
, gue tem
dan langsung duduk di kursi kosong hadapnn
tertawa kecil, tidak mungkin juga dia b
sort ini?" tanya Vanno
kan anak tunggal Van, Bokap pengen gue ngurus ini supaya
iah?" tanya
kuliah di Jakarta soalnya ada seseorang special di sana, tapi sayangnya kalau
memiliki seseorang special di Jkaarta. T
sa saja, padahal semalam dia berharap bisa dekat dengan Selly, t
gur Selly saat mend
ehem sebentar. "Sorr
?" tanya Selly dengan tatap
iah sambil kerja ng
ly seakan melihat Vanno sosok yang sangat keren, padahal dirinya leb
*
iri sudah berada di dalam kamar, sesekali ia melirik ponselnya yang tergela
api belum pulang, sia sialan itu b
susulin lo!" Ucapnya berbicara pada ponse
. dua ..
dengan wajah letihnya. Tentu saja letih, dia berjalan-jalan mendatangi bayak tem
yata udah tertipu dengan tampang lo yang lugu itu, nyatanya lo gak