21+ Bijaklah dalam membaca! Mengandung bayak Konten Dewasa. Nama ku Laras, Aku seorang Anak Yatim Piatu dan sudah putus sekolah, tinggal sendiri di rumah reyot peninggalan alm Ibu dan Ayah ku. Aku tinggal di sebuah dusun terpencil, yang berada si sekitar perkebunan Sawit. Terpaksa Aku harus menjadi Buruh harian di Kebun Sawit Milik Juragan Johan, demi kelangsungan hidup ku. Singkat perkenalan, Juragan Johan ini lah Ayah ku dan Ayah dari Anak ku, dan juga jadi mertua ku Ikuti kisahnya biar ga bingung. Bagaimana semua itu bisa terjadi
Nama ku adalah "Laras", Sekarang umur ku baru empat belas tahun, lima hari yang lalu adalah hari kelahiran ku, nama Laras itu pemberian dari alm Ibu Ku, menurut Ayah ku. Aku tidak mengenal wajah Ibu ku yang melahirkan ku, karna Dari cerita yang Ayah katakan, di usiaku yang ke sepuluh bulan, Ibu ku meninggal, Ayah tidak memberitahu ku apa sebab ibu Meninggal waktu menceritakannya.
Aku tinggal di sebuah dusun terpencil di pulau Sumatra, dimana ditempat ku berada, semua hanyalah kebun sawit, sejauh mata memandang tetap hanya kebun sawit!
Rumah rumah di dusun ku juga masih berjarak jarak, terlebih Rumah ku, mungkin sekitar empat ratus meteran dari rumah terdekat, rumah milik ku sangat sederhana, hanya terbuat dari papan, berlantai tanah, dan atap seng bekas pemberian orang, bekas dari rumah rumah yang di kerjakan Ayah sebagai Kuli Bangunan.
Aku ingin cerita Sosok alm Ayah ku yang baru meninggal minggu yang lalu
Oh iya, Nama Ayah "Yanto", orang orang sering memangilnya Pak Anto. Kami hanya tinggal berdua, keseharian Ayah bekerja sebagai Buruh harian di Kebun sawit, tapi kalau ada teman Ayah yang punya Proyek benarin rumah, Ayah pasti diajak, sebagai kuli bangunan.
Ayah orangnya sangat baik, dia sangat sayang sama ku, sangat memanjakan ku, Ayah menyekolahkan ku sampai Lulus SD, setelah itu, Aku tidak melanjut lagi, karna sekolah SMP di tempat ku tidak ada. harus ke kota kecamatan, dimana bisa ber jam jam jika berkendara, apalagi di Dusun ku dan Dusun tetangga belum ada jalan aspal, yang ada hanya jalan berbatu, jika hujan, akan sangat licin dan becek, kendaraan yang lewat juga cuman truk Sawit, itu pun cuman dua dalam sehari.
Kembali lagi ke sosok alm "Ayah", Aku masih ingat waktu umur ku tiga belas tahun, Ayah membawaku ke Kota, Kota kecamatan, dimana waktu itu lagi ada Pasar malam, jadi warga warga dari dusun ku, semua pada kesana, termasuk Aku dan Ayah,dengan menumpang truk Sawit.
Ini pertama kali aku melihat keramaian orang, Aku sangat senang, apalagi waktu diajak Ayah bermain Komedi Putar, wah... senangnya minta ampun, trus Ayah juga membelikan ku baju baru waktu itu, serta jajanan yang ada di situ.
Aku juga masih ingat, waktu Aku pertama kali datang bulan, Aku sangat takut! karna ada darah keluar dari tempat pipis ku, dan sampai membuat celana kolor sama rok ku berdarah darah, waktu itu Ayah sedang di belakang rumah, Aku pun langsung berlari menghampiri Ayah, dan dengan polosnya mengatakan kalau tempat pipis ku berdarah, Ayah juga sangat panik mengetahui itu, Ayah pun bertanya
Apa tempat pipis Laras kemasukan lintah?
"Ga tau Yah, sakit" hanya itu ucap ku sambil menangis
Lalu ku angkat rok ku dan kuturunkan sedikit celana kolor ku, dan meminta Ayah untuk memeriksanya, Apa ada "lintah"di dalam yang masuk. Ayah lalu memeriksanya, tapi pas Ayah meriksa, ada rasa geli kurasakan karna kedua jari jempolnya seolah yang membuka bibir dari tempat pipis ku, dan Ayah tidak menemukan ada lintah disana.
Aku dan Ayah pun makin panik, Ayah segera menarik kembali celana kolor ku agar Aku pakai dengan benar, dan langsung menggendong ku, sambil berlari membawa ku ke rumah tetangga terdekat, ke rumah Ibu Wati, sesapai di sana, Ayah memanggil manggil Ibu Wati
"Bu Wati"
"Bu wat"
Bu Wati pun keluar dari rumahnya, lalu bertanya ke Ayah ada apa? ko seperti ada Maling!
"Ini, Anak ku Laras Bu! Anunya berdarah" ucap Ayah.
Bu Wati pun melihat Rok ku yang berdarah, tiba tiba Suami Bu Wati juga keluar dari dalam Rumahnya, dan bertanya ke Ayah, ada apa To?
"Itu Pak, Anunya Anak ku keluar darah" ucap ayah dengan panik.
Bu Wati lalu menarik tangan ku ke dalam rumah, Lalu di sana tempat pipis ku di lihat.
"Owalah... Nak Laras, bikin jantungan aja! Kamu itu datang bulan Nak Laras, itu ga apa apa, itu normal Nak, ga usah takut"
Bu Wati pun mengajak ku keluar dari dalam rumahnya, dan mengatakan ke Ayah, kalau Aku tidak apa apa, hanya sedang datang bulan, dan itu wajar untuk semua perempuan, apalagi Usia Nak Laras sudah tiga belas tahun, jelas Bu Wati ke Ayah, Pak joko Suami Bu Wati yang mendengar itu pun hanya ketawa ketawa melihat wajah Ayah ku yang kebingungan.
Dan inilah kali pertama Aku dan Ayah tau akan yang namanya datang bulan, Ayah pun cerita ke Aku, sebenarnya dulu alm Ibu ku juga pernah datang bulan, tapi karna sudah lama, jadi Ayah Lupa, karna dah panik duluan, ucap Ayah ke Aku.
Aku dan Ayah pun kembali ke rumah, lalu Ayah menyuruh ku mencuci lubang pipis ku, dan mengganti celana Kolor ku.
"Ayah, beliin Laras kolor dong, kolor laras kan cuman tiga Yah, itu juga semua dah bolong bolong"
"Iya, iya, Nanti ayah titip ke Bu Wati, kalau dia ke Kota"
"Sama kaus kutang ya Yah, susu Laras kan dah ada, masa Laras ga punya, teman teman Aku dulu waktu sekolah sudah pada punya ko"
Ayah juga mengiyakannya, dan matanya seperti memerhatikan buah dada ku, dibalik baju kaos oblang yang ku pakai
Ayah pun menitipkan ke Bu Wati, agar kalau lagi ke kota, biar sekalian dibeli, Ayah juga mengasih uang ke Bu Wati.
Bayak hal hal yang indah yang Aku kenang dari alm Ayah ku, setiap pulang kerja pasti selalu membeli oleh oleh untuk ku, entah itu Bakso, ataupun Mie ayam, soalnya di dusun ku ga ada yang jual, harus ke kota kecamatan, baru ada, tapi itu semua tak akan terulang kembali, karna Ayah sudah beristirahat dengan tenang di makamnya, disamping makam Ibu.
Waktu itu, dua minggu yang lalu, Ayah dan Pak Joko sedang ada proyek renovasi Rumah di Kota, dan waktu mau pulang dari sana, dari tempat kerjaannya, di situlah Ayah pergi untuk selamanya, Ayah di tabrak Mobil, dan Ayah langsung meninggal di tempat Kata Pak Joko, sementara yang Nabrak kabur.
Di malam hari sekitar jam delapan malam, saat Aku lagi menunggu Ayah pulang, terdengar suara mobil mendekat ke rumah ku, Aku sangat heran akan itu, karna bisa dikatakan tidak pernah ada mobil yang datang ke arah rumah ku, sebab rumah ku lah yang paling ujung, dan buntu jalannya.
Aku pun keluar dari dalam rumah, dengan membawa lampu teplok, soalnya di rumah ku belum terpasang listrik, saat itu mata ku memadang telah banyak orang dari kejauhan, walaupun gelap, tapi terlihat akan cahaya senter senter, serta obor, mobil itu pun sampai di depan rumah, sebuah mobil kecil Bak terbuka.
Ibu Wati juga ada di antara banyak orang itu, dan dia langsung memeluk ku, Aku pun bingung! Ada apa sebenarnya, kemudian kutanyakan ke Bu Wati
"Ada apa Bu?
Ibu Wati masih tetap memeluk ku, lalu mengatakan, kalau Ayah ku telah meninggal, di tabrak lari di Kota.
Aku langsung menangis histeris, apalagi saat Bapak bapak, mengotong tubuh Ayah ku dari dalam Mobil itu ke dalam rumah, Aku yang menyaksikan itu tidak kuat, dan langsung pingsan.
Sadar sadar, Aku pun melihat Ayah ku terbaring kaku di atas tikar, entah tikar siapa itu, yang jelas bukan milik ku.
Lagi lagi Ibu Wati menenangkan ku, agar Aku iklas dan tabah.
Besok harinya, penduduk dusun pun memakam kan Ayah, Semua kebutuhan untuk keperluan pemakaman Ayah, warga pun bergotong royong. Ayah dimakamkan tidak jauh dari rumah ku, dan tepat disamping Makam Ibu ku.
Aku pun hidup sendirian tanpa Ayah dan Ibu ku, yang sekarang sudah tenang di sana.
21++ Mengandung banyak adegan Dewasa Nama Ku Anggara, Aku terlahir dari Seorang Ibu yang melakukan perjanjian terkutuk dengan Siluman Serigala! terlahir di tengah hutan terlarang yang di kuasai Sang Siluman Serigala! Perjanjian terkutuk ini terjadi akibat keinginan Ibu Ku untuk balas dendam terhadap Juragan Johan! yang telah menghabisi Semua Keluarga Ibu ku, Baik Ayah-nya dan Ibu-nya serta Saudara-nya. kelahiran Ku di dunia ini hanya untuk kepentingan Ibu Ku, yaitu membalaskan dedam kepada Juragan Johan dan Semua keluarga-nya, termasuk orang orang suruhan-nya.
21 + Bijaklah dalam memilih bacaan Mengisahkan Sorang yang tak mengenal kedua orang tuanya, dimana Farhan hanya di asuh oleh Neneknya. Ibunya sudah meninggal sementara Ayahnya sendiri tak tau keberadaannya entah di mana. Farhan pun harus memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri sejak Neneknya Meninggal, dan dengan terpaksa harus pergi merantau. Dia berharap suatu saat dia akan bisa bertemu dengan Ayahnya. Hal ini pun jadi kenyataan Saat Farhan merantau ke Kota Jakarta dan menjadi Sopir buat Seorang Wanita Cantik yang ternyata adalah Ibu tirinya, Istri dari Ayahnya Sendiri, Tapi sesuatu telah terjadi diantara Farhan dan Sang Ibu Tiri, yang saat itu mereka sama sekali tak saling tau. Sebab kelak akan terlahir seorang Bayi dari sana.
Sepasang Suami-Istri yang hidup bahagia, dan sudah mempunyai seorang Putri kecil, Kehidupannya mereka Cukup mapan, dimana Angga sang suami bekerja di bidang Export-Import. Kehidupan percintaan mereka juga cukup baik, "Ratih" yang mempunya body bak Gitar Spanyol, tubuh yg tinggi, dan wajah yang cantik, demikian juga "Angga" si Suami, Badan yang Atletis, wajah yang tampan dan bersih. Suatu malam, Maling memasuki rumah mereka, selain menguras harta, tapi juga menguran keringat "Ratih & Angga" bagaimana kelanjutan-nya & Perubahan apa yang akan dirasakan Suami-Istri tersebut? silahkan di simak!
Novel Ena-Ena 21+ ini berisi kumpulan cerpen romantis terdiri dari berbagai pengalaman romantis dari berbagai latar belakang profesi yang ada seperti CEO, Janda, Duda, Mertua, Menantu, Satpam, Tentara, Dokter, Pengusaha dan lain-lain. Semua cerpen romantis yang ada pada novel ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga bisa sangat memuaskan fantasi para pembacanya. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Seto lalu merebahkan tubuh Anissa, melumat habis puting payudara istrinya yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan Anissa yang berambut super lebat. Malam itu, disebuah daerah yang terletak dipinggir kota. sepasang suami istri sedang asyik melakukan kebiasaan paginya. Dikala pasangan lain sedang seru-serunya beristirahat dan terbuai mimpi, pasangan ini malah sengaja memotong waktu tidurnya, hanya untuk melampiaskan nafsu birahinya dipagi hari. Mungkin karena sudah terbiasa, mereka sama sekali tak menghiraukan dinginnya udara malam itu. tujuan mereka hanya satu, ingin saling melampiaskan nafsu birahi mereka secepat mungkin, sebanyak mungkin, dan senikmat mungkin.
Bagi lelaki lain, menikahi gadis muda adalah keinginan besar mereka, tapi tidak dengan Rayyan, duda berumur 32 tahun yang di paksa oleh ibunya supaya menikahi Mayra. Mayra gadis berumur 19 tahun dan bekerja sebagai guru PAUD sekaligus pengasuh anaknya Rayyan, Asyifa yang berumur 4 tahun. Asyifa, tidak mau belajar dengan guru mana pun, hingga akhirnya bertemu dengan Mayra yang sangat menyukai anak-anak, hingga akhirnya mereka sangat dekat. Melihat kedekatan Mayra dan Asyifa, Ibunya Rayyan meminta Rayyan supaya menikahi Mayra sebagai ibu sambungnya Asyifa, akankah permintaan ibunya Rayyan terwujud?
Cerita tentang kehidupan di kota kecil, walau tak terlalu jauh dari kota besar. Ini juga cerita tentang Kino, seorang pria yang menjalani masa remaja, menembus gerbang keperjakaannya, dan akhirnya tumbuh sebagai lelaki matang. Pada masa awal inilah, seksualitas dan sensualitas terbentuk. Dengan begitu, ini pula kisah tentang the coming of age yang kadang-kadang melodramatik. Kino tergolong pemuda biasa seperti kita-kita semua. Apa yang dialaminya merupakan kejadian biasa, dan bisa terjadi pada siapa saja, karena merupakan kelumrahan belaka. Tetapi, kita tahu ada banyak kelumrahan yang kita sembunyikan dengan seksama. Namun Kino mempunyai hal yang menarik yang dalam cerita ini lebih menarik dari cerita fenomenal lainnya.
Kiara tidak pernah berpikir bahwa ia akan menjadi seorang istri dari Keith Wilson, gurunya sendiri di usianya yang masih 17 tahun. Ia dan Keith menikah bukan karena saling cinta, melainkan perjodohan yang sudah diatur oleh kedua orangtua mereka. Meski Kiara menentang keras, tapi tidak dengan Keith yang justru menerimanya dengan ikhlas. Kiara tak sadar bahwa ada niat tersembunyi dari perjodohan yang terkesan mendadak dan terburu-buru itu. Belum lagi, Kiara sendiri dibuat tak percaya pada sikap Keith setelah menjadi suaminya yang bersikap sangat posesif serta mengekang ruang geraknya karena larangan-larangan aneh yang pria itu beri. Permasalahan perlahan kian datang mengguncang kehidupan baru Kiara, dimulai dari kekecewaan teman-temannya tentang berita pernikahannya yang ia sembunyikan, lalu hubungan Keith dengan wanita yang jelas mencintai suaminya itu, serta kenyataan dan fakta pahit tentang hidupnya juga masalalunya yang selama ini disembunyikan oleh kedua orangtuanya. Akankah Kiara berhasil melalui dan menyembuhkan luka hatinya itu? Memaafkan masalalu dan menerima Keith kembali yang jelas sudah menyakiti hatinya, yang sayangnya sudah terjatuh dalam pada suaminya tersebut?