21 + Bijaklah dalam memilih bacaan Mengisahkan Sorang yang tak mengenal kedua orang tuanya, dimana Farhan hanya di asuh oleh Neneknya. Ibunya sudah meninggal sementara Ayahnya sendiri tak tau keberadaannya entah di mana. Farhan pun harus memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri sejak Neneknya Meninggal, dan dengan terpaksa harus pergi merantau. Dia berharap suatu saat dia akan bisa bertemu dengan Ayahnya. Hal ini pun jadi kenyataan Saat Farhan merantau ke Kota Jakarta dan menjadi Sopir buat Seorang Wanita Cantik yang ternyata adalah Ibu tirinya, Istri dari Ayahnya Sendiri, Tapi sesuatu telah terjadi diantara Farhan dan Sang Ibu Tiri, yang saat itu mereka sama sekali tak saling tau. Sebab kelak akan terlahir seorang Bayi dari sana.
Perkenalkan nama ku Farhan, sekarang usia ku sendiri sudah Tiga belas Tahun, tepat seminggu yang lalu Nenek ku meninggal, dialah yang mengasuh ku, dialah sosok nyata sebagai Ibu dan Ayah untuk ku, sebab Aku tidak mengenal ke dua orang tua ku. Menurut cerita alm Nenek ku sebelum dia meninggal, Ibu ku yang melahirkan ku meninggal saat usia ku delapan bulan, dan Ayah ku sendiri meninggalkan ku pergi entah kemana saat Aku di usia satu setengah tahun.
Entahlah! Apa kah Ayah ku masih hidup atau sudah meninggal, Aku juga tidak tau. Yang ku tau Sekarang ini Aku hanya seorang diri, setelah Nenek ku Meninggal satu minggu yang lalu. Hem....
Kadang Aku berpikir, kenapa Aku harus terlahir di dunia ini! Melihat orang lain yang seumuran dengan ku masih mempunyai Ibu dan Ayah, mempunyai saudara dan juga kerabat, dan bisa sekolah dan dapat kasih sayang, sementara Aku? Bagai Anak Ayam yang kehilangan Induk-nya. Aku memang sama sekali tak mengenal kerabat ku baik dari Ibu apalagi dari Ayah ku.
Sejak kecil Aku sudah harus membantu Nenek ku untuk menghasilkan uang, untuk memenuhi kebutuhan hidup kami sehari hari. Aku juga sekolah hanya Sampai lulus SD, Karna memang keadaan kami yang miskin, kemampuan Nenek yang tak sanggup lagi menyekolahkan ku karna Nenek ku Waktu itu sudah sakit sakitan. Sekarang ini Aku harus bertanggung jawab akan diri ku sendiri, aku harus bisa mencari penghidupan ku. Hari ini di pusaran Makam alm Nenek dan alm Ibu ku, ku bulatkan tekad ku untuk melangkahkan kaki sejauh mungkin Merantau ke Kota besar, meninggalkan Tempat dimana Aku di lahirkan, dimana Aku di besarkan.
Terimakasih Nek Sudah menjaga ku, sudah merawat ku sejak bayi, sudah membesarkan ku, Aku tidak akan pernah Lupa Nek akan kebaikan mu, Aku berjanji Nek, suatu saat nanti Akan ku buat pertanda untuk Makam mu. Ya Allah, lindungi lah hamba mu ini, kemanapun kaki ku melangkah, lindungi lah hamba mu ini dari orang orang jahat, mudahkan lah hamba mu ini agar bisa dapat kerjaan, Amin.
Berbekal tas ku yang sudah buruk ini, yang sudah banyak tambalan jahitannya yang berisi baju baju ku, dan Photo indah, Photo diri Ku waktu masih bayi bersama Ibu dan Ayah, ku tinggalkan tanah kelahiran ku. Aku akan mengadu nasib di Kota, Aku akan memulai lembaran baru, Aku hanya berserah kepada Tuhan saja. Jika Tuhan berkehendak, mungkin suatu saat nanti! Aku akan mengetahui akan keberadaan Ayah ku, apa masih hidup atau sudah meninggal.
Aku pun melangkah kan kaki ku, meninggalkan Makam Nenek dan Ibu ku, Aku menyusuri jalanan dengan berjalan kaki, Aku tidak peduli akan panggilan orang orang terhadap ku karna tekad ku sudah bulat! Kemudian Terlihat oleh mata ku sebuah Mobil Truk, Aku lalu memberanikan diri untuk menghentikannya, untuk ikut menumpang.
"Om, boleh ikut menumpang ke kota?
"Oh..boleh boleh Dek, ayo naik, Adek mau ke mana?
"Mau merantau Om"
"Hahaha.... Adek ini bisa aja bercandanya, masa merantau? Kena marah Ibu mu atau Ayah mu kali! Makanya mau minggat!
"engga Om, Ibu ku dah meninggal, Ayah ku juga aku gak tau kemana, Aku benar benar mau merantau kok Om"
"Trus tujuan mu kemana?
"Kemana saja Om, kemana Kaki ku melangkah nanti"
"Oh iya, nama mu siapa dek?
"Farhan Om"
"Dek Farhan, ini ada uang 50 ribu, gunakanlah sebaik mungkin nanti, cuman ini yang bisa Om kasih, baik baiklah nanti dimana pun tujuan mu"
"Makasih Om"
Kulihat ketulusan hati dari Om Supir truk itu, saat Aku mengatakan kalau Ibu ku sudah meninggal dan Ayah ku tidak tau di mana, ku perhatikan air matanya jadi menetes mendengar cerita ku. Makasih Om, Aku akan ingat kebaikan mu. Ku lanjutkan perjalanan ku kembali, dengan menumpang Truk yang lain, yang akan ke kota besar.
Di perjalanan menuju ke Kota, Aku merenung akan semua yang pernah di ceritakan oleh Nenek Ku akan kisah Hidup ku, Kisah Ibu yang melahirkan Ku. Waktu itu di malam hari, Aku dan Nenek sedang membuat adonan Kue untuk bekal jualan Ku dan Nenek besok hari, saat itu Aku bertanya tentang sosok alm Ibu ku yang tak ku kenal sama sekali kepada Nenek.
"Nek, Ibu ku itu kayak gimana sih Nek, ceritain dong. Aku pun seolah memohon sama Nenek ku saat itu agar Nenek menceritakannya"
"Ibu mu itu sangat baik Farhan, dulu waktu mudanya Cantik kayak Nenek, hehehe....
"Ih...Nenek, kok malah bercanda sih, Farhan kan serius Nek"
"Hemm.... Nenek pun mulai Cerita"
"Dulu, alm Ibu mu sangat baik Farhan, dia itu sangat peduli sama Nenek mu ini. jadi dulu, sebelum Ibu mu menikah, dia pernah merantau ke Kota, trus kerja di pabrik, Ibu mu selalu ngirim uang buat Nenek. Setiap Lebaran, Ibu mu akan selalu pulang bawa Roti yang banyak, trus beliin baju lebaran buat Nenek mu ini"
"Trus Nek?
"Jadi, Ibu mu waktu itu ternyata sudah punya pacar di kota, Nenek gak dikasih tau loh! Tapi lama kelamaan akhirnya Nenek tau"
"Kok bisa tau Nek? Emang di kasih tau Ibu?
"Engga' kan waktu itu Nenek ikut ke Kota diajak Ibu mu, dan tinggal di sana seminggu di kosan Ibu mu, jadi pernah suatu saat Nenek lihat ada Laki Laki yang ngantar Ibu mu pulang kerja, trus Ibu mu itu cium tangannya Laki itu, dari situlah Nenek tau. Pas Ibu mu masuk ke dalam kosan, Nenek Nanya, Laki laki itu siapa? Eh... Ibu mu malah malu dan senyum senyum, trus Nenek langsung bilang ke Ibu mu, itu pacar mu? Kenapa engga kenalin ke Ibu? Akhirnyakan Cu, besoknya Ibu kamu ngenalinya ke Nenek, Namanya lelaki itu Ramdan, dan itulah nama Ayah mu"
"Ah... Nenek, Aku kan pengen dengar soal Ibu aja, gak usah ceritain orang yang gak jelas! Toh juga Farhan gak kenal sama sekali"
"Yee.... Kan kamu itu ada gara ada Ayah mu Cu! Masih mau dengar engga?
"Ya mau Nek"
"Jadi mereka akhirnya menikah, trus tinggal di kota, tapi ga berselang lama, Ibu mu di PHK dari kerja pabriknya, tau ga di PHK Cu?
"Engga Nek, apa sih di PHK? Oh iya Nek, memang Farhan gak ada Nenek atau Kakek dari Ayah ya?
" Ada Cu, tapi Nenek sendiri gak tau keberadaan mereka di mana, dan belum pernah bertemu dengan keluarga dari Ayah mu. Karna dulu yang Nenek tau dari alm Ibu mu kalau orang tua dari Ayah mu itu gak setuju dengan Ibu mu jadi menantunya, dan waktu mereka Nikah kan di kampung ini, jadi keluarga dari Ayah mu gak ada juga yang datang waktu itu, gitu Cu. Oh iya di PHK itu di berhentiin dari kerjaannya, jadi gak boleh kerja lagi"
"Oh.... Gitu ya Nek, ya udah gak usah ceritain lagi deh keluarga dari Ayah, gak penting juga! trus Nek setelah Ibu di PHK gimana?
"Ya karna Ibu Mu di PHK, akhirnya dia pulang ke kampung, sementara Ayah mu masih tetap kerja di kota, Waktu Ibu mu pulang dia sudah hamil, sudah ada Kamu Cu di perutnya, trus akhirnya Ibu kamu kerja jadi buruh tani deh di sini, Ayah mu pulang ke kampung itu cuman satu kali dalam dua bulan, lalu gak berapa bulan Ibu mu di kampung, kamu pun Lahir"
"Ayah berarti engga lihat Aku lahir dong Nek?
"Ya engga lah, kan Ayah mu saat itu kerja di Kota, besoknya baru Ayah mu lihat kamu! Dia ijin pulang sama bos nya biar bisa lihat kamu"
"Trus Nek?
"Pas kamu Lahir, Ibu mu langsung kasih nama mu Farhan, ehh... Saat Umur mu masih delapan bulan, dan kamu masih harusnya dapat ASI, Ibu mu sakit dan ternyata Ibu mu itu ada penyakit Kanker, dan itu sudah lama tapi tak pernah di kasih tau ke Nenek atau Ayah mu, gak lama Ibu mu malah meningal pas di rawat cuman dua hari di rumah sakit. Ayah mu pun akhirnya pulang dari kota karna ingin melihat istrinya untuk yang terakhir kali sebelum di makam kan"
"Trus Aku Nek gimana?
"Gimana apanya Cu?
"Kan tadi Nenek bilang harusnya Aku masih dapat ASI"
"Oh iya Cu, kan Ayah mu masih kerja waktu itu, jadi dia masih beliin kamu susu, dia masih ngirimin uang buat keperluan mu, tapi akhirnya Ayah mu juga di PHK, akhirnya pulang deh ke kampung ini"
"Ayah lalu kerja apa?
"Ya sama seperti ibu mu dulu, jadi buruh tani di sini, trus karna uang Ayah mu engga ada, dan uang nenek juga engga ada, akhirnya kamu keseringan Nenek kasih air tajin deh, eh... Kamunya malah nangis mulu kalau malam! Sampai sampai akhirnya nenek kasih susu nenek buat kamu, hehehe...
"Ih... Nenek, emang ada waktu itu ASI nenek?
"Engga ada, tapi yang penting kamunya jadi diam, engga rewel lagi"
"Hahahaha.... (Aku pun ketawa mendengar Nenek ku cerita akan itu)
"Kemudian gimana Nek?
"Saat umur mu satu setengah tahun, Ayah mu akhirnya pergi merantau lagi, trus Nenek di kirimi uang buat beli susu buat mu, buat keperluan kita. Ayah mu juga satu kali dalam dua bulan selalu pulang, tapi setelah satu tahun merantau, Ayah mu engga pernah ngirim uang lagi, engga ada kabarnya lagi dan engga pernah pulang lagi sampai sekarang ini Cu"
"Hem! Dia dah mati kali Nek"
"Hus....! engga boleh ngomong gitu Cu! Dosa"
"Habis, Aku malah di tinggalin, Aku juga engga kenal kok"
"Iya, tapi engga boleh ngomong gitu sama Ayah mu, bagaimana pun dia tetap Ayah mu Cu"
"Iya deh! Trus kelanjutannya gimana Nek? Oh iya Nek, Farhan mirip gak dengan Ayah?
" Kalau tinggi badan sih iya, sama rambut juga , tapi kalau wajah mu lebih banyak mirip ke Ibu mu, apalagi dengan alm Kakek mu Cu, Ganteng seperti alm Kakek mu. Jadi Nenek sendirilah yang merawat kamu, Nenek jualan kue keliling sambil menggendong kamu Cu, biar kita bisa beli beras, biar bisa buat keperluan kita sehari hari, Untung kamu gak begitu rewel saat itu kalau Nenek gendong kamu sambil keliling kampung ke kampung jualan Kue"
"Oh syukurlah kalau mirip ke Ibu dan Kakek, eh... emang Nenek engga Capek waktu itu jualan kue sambil gendong Aku Nek?
"Ya capek lah Cu, tapi mau gimana? Kalau kita engga keliling kampung, gak laku kue jualan nenek mu ini, gak bisa kita beli beras"
Mendengar itu, Aku pun langsung memeluk Nenek Ku, dan ku lihat air mata nenek menetes di pipinya, Aku kemudian menghapus air matanya dengan jari ku. Kemudian ku katakan Maksih ya Nek, dah merawat Farhan sampai sebesar sekarang. Ucap ku kepada Nenek, dan dia juga langsung memeluk ku, dan mencium kening ku. Itu lah cerita Nenek tentang ku dan kedua orang tua ku yang sama sekali tak pernah ku rasakan kasih sayang dari mereka sebagai orang tua ku.
Aku pun sekarang tentu sudah bisa mengingat semua kebaikan Nenek kepada ku, sebab Aku sudah besar, sudah masuk SD. Keseharian Nenek, akan berjualan kue keliling dari kampung ke kampung dengan berjalan kaki, dan malamnya Aku selalu membantu nenek membuatkan adonan Kue, dari hasil jualan Kue ini lah Aku dapat di sekolahkan Nenek sampai lulus SD, Semua kebutuhan ku diberikan oleh Nenek ku yang sangat baik ini, seingat ku dulu, waktu Aku sudah kelas empat, Aku juga membantu Nenek jualan, membawa Kue bikinan Nenek ke sekolah untuk ku jual.
Tapi itu hanya sebentar saja, sebab ada guru ku yang melarang ku jualan di sekolah, pernah juga ada teman kelas ku yang sengaja menjatuh kan kue jualan ku! akhirnya Aku hanya bisa membantu Nenek jualan kalau libur sekolah saja, menemaninya berkeliling dari kampung ke kampung.
Pernah juga seingat ku, Nenek pulang jualan Kue sudah larut malam, sekitar jam sepuluh malam dan Kondisi bajunya semuanya basah kehujanan, dan yang paling membuat ku sedih, waktu itu Nenek terpincang pincang jalannya, Nenek waktu itu bilang terpleset di jalan pas mau pulang ke rumah sehabis berjualan kue.
Tak terasa air mata ku membasahi wajah ku, sekarang itu semua hanya kenangan akan kebaikan alm Nenek ku, perjuangan Nenek untuk ku Cucu nya ini.
Tiba tiba supir truk mengagetkan ku dari Lamunan ku
"Dek, Mau turun di mana?
"Ga tau pak, ini sudah dimana Pak?
"Sekarang kita sudah di kota Pekan Baru"
"Oh... Aku turun disini aja Pak, sudah sampai kota ya?
"Emang Adek mau kemana sih?
"Kemana aja Pak, mau nyari kerjaan di Kota ini"
"Ini kan sudah malam, mending kamu tidur di sini di Pull ini, besok pagi baru pergi"
"Emang boleh Pak?
"Ya boleh lah, dari pada kamu ga jelas kemana! apalagi ini sudah jam 11 malam, udah sepi, eh kamu lapar ga?
"Iya pak"
"ya udah Bapak pesan Indomie rebus ya"
"Iya Pak makasih Pak"
Aku pun memakan Indomie rebus yang di belikan si Bapak Supir itu, perut ku pun terasa nyaman jadinya, tidak berbunyi lagi, tidak keroncongan lagi! Aku kemudian pergi tidur di Musholah yang ada di pull dari mobil truk itu, paginya harinya Aku kemudian pamit ke Si Bapak Sopir, dia lalu menasihati Aku agar hati hati dan mendoakan ku agar cepat dapat pekerjaan di sini, lalu aku di kasih uang 50 ribu, seperti tadi Bapak sopir truk yang pertama ku tumpangi.
"Terimakasih Pak"
21++ Mengandung banyak adegan Dewasa Nama Ku Anggara, Aku terlahir dari Seorang Ibu yang melakukan perjanjian terkutuk dengan Siluman Serigala! terlahir di tengah hutan terlarang yang di kuasai Sang Siluman Serigala! Perjanjian terkutuk ini terjadi akibat keinginan Ibu Ku untuk balas dendam terhadap Juragan Johan! yang telah menghabisi Semua Keluarga Ibu ku, Baik Ayah-nya dan Ibu-nya serta Saudara-nya. kelahiran Ku di dunia ini hanya untuk kepentingan Ibu Ku, yaitu membalaskan dedam kepada Juragan Johan dan Semua keluarga-nya, termasuk orang orang suruhan-nya.
21+ Bijaklah dalam membaca! Mengandung bayak Konten Dewasa. Nama ku Laras, Aku seorang Anak Yatim Piatu dan sudah putus sekolah, tinggal sendiri di rumah reyot peninggalan alm Ibu dan Ayah ku. Aku tinggal di sebuah dusun terpencil, yang berada si sekitar perkebunan Sawit. Terpaksa Aku harus menjadi Buruh harian di Kebun Sawit Milik Juragan Johan, demi kelangsungan hidup ku. Singkat perkenalan, Juragan Johan ini lah Ayah ku dan Ayah dari Anak ku, dan juga jadi mertua ku Ikuti kisahnya biar ga bingung. Bagaimana semua itu bisa terjadi
Sepasang Suami-Istri yang hidup bahagia, dan sudah mempunyai seorang Putri kecil, Kehidupannya mereka Cukup mapan, dimana Angga sang suami bekerja di bidang Export-Import. Kehidupan percintaan mereka juga cukup baik, "Ratih" yang mempunya body bak Gitar Spanyol, tubuh yg tinggi, dan wajah yang cantik, demikian juga "Angga" si Suami, Badan yang Atletis, wajah yang tampan dan bersih. Suatu malam, Maling memasuki rumah mereka, selain menguras harta, tapi juga menguran keringat "Ratih & Angga" bagaimana kelanjutan-nya & Perubahan apa yang akan dirasakan Suami-Istri tersebut? silahkan di simak!
Dua tahun lalu, Regan mendapati dirinya dipaksa menikahi Ella untuk melindungi wanita yang dia sayangi. Dari sudut pandang Regan, Ella tercela, menggunakan rencana licik untuk memastikan pernikahan mereka. Dia mempertahankan sikap jauh dan dingin terhadap wanita itu, menyimpan kehangatannya untuk yang lain. Namun, Ella tetap berdedikasi sepenuh hati untuk Regan selama lebih dari sepuluh tahun. Saat dia menjadi lelah dan mempertimbangkan untuk melepaskan usahanya, Regan tiba-tiba merasa ketakutan. Hanya ketika nyawa Ella berada di tepi kematian, hamil anak Regan, dia menyadari, cinta dalam hidupnya selalu Ella.
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Sayup-sayup terdengar suara bu ustadzah, aku terkaget bu ustazah langsung membuka gamisnya terlihat beha dan cd hitam yang ia kenakan.. Aku benar-benar terpana seorang ustazah membuka gamisnya dihadapanku, aku tak bisa berkata-kata, kemudian beliau membuka kaitan behanya lepas lah gundukan gunung kemabr yang kira-kira ku taksir berukuran 36B nan indah.. Meski sudah menyusui anak tetap saja kencang dan tidak kendur gunung kemabar ustazah. Ketika ustadzah ingin membuka celana dalam yg ia gunakan….. Hari smakin hari aku semakin mengagumi sosok ustadzah ika.. Entah apa yang merasuki jiwaku, ustadzah ika semakin terlihat cantik dan menarik. Sering aku berhayal membayangkan tubuh molek dibalik gamis panjang hijab syar'i nan lebar ustadzah ika. Terkadang itu slalu mengganggu tidur malamku. Disaat aku tertidur…..
Shella memiliki masalah serius ketika keluarganya mencoba memaksanya untuk menikah dengan pria tua yang mengerikan. Dalam kemarahan, dia menyewa gigolo untuk berakting sebagai suaminya. Dia kira gigolo itu membutuhkan uang dan melakukan ini untuk mencari nafkah. Sedikit yang dia tahu bahwa pria tersebut tidak seperti itu. Suatu hari, dia melepas topengnya dan mengungkapkan dirinya sebagai salah satu orang terkaya di dunia. Ini menandai awal dari cinta mereka. Pria itu menghujaninya dengan semua yang dia inginkan. Mereka bahagia. Namun, keadaan tak terduga segera menjadi ancaman bagi cinta mereka. Akankah Shella dan suaminya berhasil melewati badai? Cari tahu!
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."
Kisah Daddy Dominic, putri angkatnya, Bee, dan seorang dosen tampan bernama Nathan. XXX DEWASA 1821