n Vanno sudah berada di burung besi menuju sebuah pulau yan
ak ada yang membuka suara
mereka pun tiba di pulau eksotis yang men
Rere sembari berjal
m?
n mengina
i lo juga bakal tahu se
kataan suaminya itu membuatnya sakit hati, dan sepe
Sesampainya di sebuah resort, Rere di buat terkagum-kagum, bahkan mulutnya tak berhenti berdecak kagum. Ini merupakan pertama kalinya bagi Rere menginap di resort mewah seperti ini.
ecak, lo bikin
n pedas dari sang suami, sepertinya setiap apa yang di lakukan ole
perhatikan orang-orang yang keluar msuk resort, rupanya pengunjung resort itu cukup ramai, tak jarang juga di temukannya para turis. Hingga matanya mengakap sosok
'Si-siapa dia?'
noleh. Alisya bertaut memperhatikan seorang w
"Lo bener Revanno 'kan? Revanno Argandi Putra?" tanya wanita itu lagi dengan senyuman merekah menghiasi wajahnya.
ngingat siapa kira-kira wanita di hadap
elly." Ujarnya d
erkerut. Hingga ingatannya kembali pa
k, Selly yang berkacamata tebal, Selly yang mendapat ju
ebal, bukan si gadis yang selalu di juluki si gimbal dekil. Meliankan, seorang wanita cantik dengan tubuh pro
hasilnya, ini juga berkat dari ejek-ejekan kala itu yang mampu membuat gue semangat untuk meruba
ran di sini?" tanya Selly
ang memperhatikan mereka. "Hm." Han
ndiri
wab. "Hm." Hingga akhirnya hany
sekali gue pemilik resort ini, khusus
. "Gak perlu, gue udah bayar kok melalui online." Tolak Vanno, mem
a ya sama resort ini, gue tinggal dulu." Vanno pun mengagukkan kepalanya, setelah
it kasar, ia takut Selly akan melihat Rere, itu
" keluh Rere langkahnya sampi terseok-
sampai tau lo istri gue , ingat! Tidak a
namun dia bisa apa? Selain menahannya.
eka, tapi mengingat teguran sang suami ia
Tanya Rere, sengaja bertanya, khawatir dia kan mendapat amukan dari singa gila itu jika lancan
, ingin bertanya lagi takut di marah, tapi jika lancang
teras sana tersedia sebuah kolam renang , membuat Rere tersnyum
da tanda-tanda ada orang di dalamnya, alisnya bertaut. 'Bukannya tadi bilang mau memakai kamar mandi?' Vanno bangkit, tanpa sengaja ia melihat siluet dari arah
angat samar bahkan tak terlihat. Cukup lam
nita itu, cih! Tidak berguna!' Vanno langsung berjal
gga hanya menyisakan tanktop berwarna hitam dan hotpans, ia benar –b
yu
a sibuk berenang kesana-kemari bahkan ia lupa,
sangat lama sekali rasanya dia tidak berenang, di rumah Aditama memang ada kolam re
di dalam kamar, yang artinya wanita itu masih berada di luar. 'Apa masih main air?' batin Vann
l
'Apa-apaan dia?! Mengapa hanya mengenakan tanktop seperti itu? Oh astaga!' Vanno menelan ludah kasar, meski mendumel matanya tak bisa beralih barang sejenak dari objek yang begitu memanjakan mata.
alan ke arah ranjang lalu duduk di sana, menetralkan nafasnya yang memberat. Di liriknya bagian bawah yang menggembung
*
Malam hari tiba, pemandangan dari kamar resort semakin membuat Rere takjub, bahkan rasanya ia tidak ingin beranjak dari duduknya saat ini.
" Ujar Vanno. Mendegar itu Rer
dirinya di depan cermin kamar mandi. Dress pendek di atas lutut itu terlihat pas sekali
"Ahh rasanya malu juga memakai ini, tapi ini indah." Rere sempat bimbang, sebenarnya ini bukanlah gaya pakaiannya, biasanya ia selalu mengenakan celana jeans dan baju kaos oversize. Beberapa hari sbelum pernikahan dia di ajak oleh Tante Lulu berbelanja pakaian, Tante Lulu adalah adik dari Ayahnya Vanno. Dan Tante Lulu sangat baik pada Rere, karena Tante Lulu sendiri tidak memiliki anak perempuan, anaknya kedua-duanya lelaki, alhasil Tante Lulu sangat menyayangi Rere seperti anaknya sendiri. Tante Lulu berkata, 'mulai sekarang Rere harus bisa memperbaiki gaya berpakaian agar terlihat lebih feminim.'
Tok! Tok! Tok!
nno yang bagaikan suara Singa mengaung di telinga
kl
ntu kamar mandi. Untuk sesaat Vanno di buat tertegun, namun langsung di alihkan pandan
la wanita ini kalau g
us Rere ganti Kak?" tanya Rere saat melihat Van
cegah Va
e gak usah, gue udah lapar! Lo mau buat gue m
g epat. "Bukan
lah, ayo k