si punya nama asik melamun. Entah melamun karena apa
n Bos nya sebab meeting dengan client sebentar lagi aka
sembari menggebrak meja kerja dis
inya terkejut, marah di waktu bersama
takut dipecat. Uang di tabungannya masih terl
an pertanyaan beruntun. Mana ucapannya asal ceplos. Heran Cikey tuh. Orang sekaya Alex bisa-bisanya punya hutang
sedari lama dirinya menghempaskan Cikey juga memecat sang asisten. Namun Alex tetap profesional. En
diri meninggalkan Cikey sendi
n kiri tepat jantungnya berdetak, "Bos mode seng
cting?!" Alex balik lagi sera
segan-segan memecat kamu," sambungnya ba
pus dah, Bos nya ben
adakan sudah lima hari. Beginilah menjadi asisten pribadi Alex. Harus siap dengan segala kondisi. Supir yang biasa mengantar mereka sedang
da lihat lagi??" Cikey amat penasaran. Agak
a. Berikutnya ia menghidupkan tablet nya. Sibuk m
ih l
key menggerutu sang Bos. Dia sudah bicara
galihkan pandan
Alex melihat
yonya
dimaksud Cikey ada
hel memasuki restoran di mana Alex deng
Alex menghembuska
*
h belum pulang dari apartemen Bani. Semua itu karena L
malam aja enggak ada orang selain dirinya dengan Alex. Lalu
i karena handphon
pintu. Siap siaga kalau Naima akan mengamuk. Oleh karena itu, H
annya masih lemas. Hendrik beruntung sebab gadi
buhnya kemudian melempar sepa
h. Tak sampai di situ, Hendrik kembali melem
erantem nih orang, ge
a membuat Hendrik melongo samp
semisal Naima mengiyakan pertanyaannya. Bisa
kepalanya, bingung. Tadinya Hendrik marah-marah lho
e obati
saat Hendrik hendak mele
irih Naima. Ia cancel tidak
aan mikir ntar keburu Bani pulan
gen naik odong-odong??" serobot
dari sekarang," ah, i see. Naima paham. Pasti Hendrik mau pu
erutkan kedua alisnya, "siapa?
ndrik masih muda. Enggak bole
a pesan ojol saja. Mau minta bantuan Hendrik tapi orang
*
iak sampai apartemen
'kan hasilnya?? Naima diculik orang," cerocos Liv
dah besar, Tan. Mana ada diculik," cetu
Bisa loh, Bani. Ada orang yang jebolin
e," kata Bani tetap k
n," tuh 'kan, Livi kebiasaan. Sehabis ngomel-ngom
n Tante. Pamit dulu, assalamualaikum,"
mengacak rambutnya seca
ja lu bocil!!" geram Bani. Tarik na
alam lagi. Kalau enggak, sud
" Masih menggerutu seraya
elimut, sprei. Apa ini
kat sudut bibirnya, "Boc
" lanjutnya sambil g
a tidak Bani ambil. Suruh saja gadis itu yang ambil.
pot sih?? The real kepengen Naima datan
a mencari Naima yang entah dicu