ini dari apartemen gue?!" Secepat kilat Ban
telahnya Naima muntah-muntah dan
enghampiri gadis itu, "gue m
u
m, "Pindah sana ke toilet! Nyusahin aja lo," sark
omelnya lirih. Ck, badan Naima masih terasa panas
sedang membersihkan muntahan Naima, tak sengaja melih
sih berusaha hingga akhi
sampai batas pinggang. Lekuk tubuhnya sangat cantik juga
l
Bani menel
i. Lanjut membersihkan muntahan Naim
r
aki itu menghentikan sejenak kegiatannya, ke
irim Hendrik
engirim Hendrik si bocah
telah tiba pun Naima sedang berusaha kembali melucuti dress nya
u sampai He
memberontak. Ia pusing sebab Bani meng
ntu kamar lalu langkahnya menuju toilet. Menurunkan Na
ni, tapi usahanya gagal
a menendang pin
bisa tenang Om. Karena apa? Bakal gu
*
tanya Hendrik usai dirinya dipers
u betul semisal Bani ph
ada tikus," lalu ia mene
pulang," bagi Hendrik, Bani sudah
ngis, "Habis
ex dengan embel-embel Om?? Terlanjur kesal sebab Alex dengan Livi resmi berce
ian Hendrik membuka isi tas gendongnya.
emen. Kita habis belajar buat
a udah sana tidur di kamar tam
ni ngapain, Kak?" Karena, Livi bilang kepadanya, Bani sed
e sini buat bantu Kak Bani bersihi
masuk sekolahnya," Bani sedari tadi khawatir akan keadaan N