carakan bisnis sekaligus makan siang bersama. Devan ingin menghindari wanita, tapi dia datang untuk pekerjaan. Me
setengah berbisik di telinga Devan. Namun Yudi tetap santai. Pria itu berkat
anya pada Hamis. "Saya kenal mereka berdua, Pak. Jadi saya rasa tidak akan percayakan sepenuhnya
" tanya Deva
ntap. "Kami bayar mahal untu
sebelumnya. Perusahaan Garuda juga sudah membayar setengahnya,
hir bulan, sedangkan akhir bulan hanya tinggal lima hari lagi dan dia harus mengerjakan pr
n iklan. Hal yang lain-lain kan dibantu oleh tim, lagi pula ada
emudian berkata. "Pak Hamis kalau dia enggak sanggup, proje
edang penuh untuk sebulan ke depan. Tim De
alam dua minggu iklan saya sudah selesai," Yasnina beranjak dari kursinya
balkan. Tidak ada lagi Yasnina yang manis dan lemah lembut seperti dulu. Yasnina terasa asing dan begitu angkuh sekarang.
." kata Yudi yang lebih memi
ejar langkah Yasnina. Saat di tempat parkir Devan menahan tangan Yasnina agar berhenti melangkah. Tentu saja
evan dari pergelangan tanganny
k buat iklan? Sekelas Garuda Pusaka k
sudah menangani beberapa project lainnya. Tawaran yang perusahaan kamu terima itu karena partner
akan membawanya umroh bersama, da
u jadwal cuti kamu. Apa yang sebenarnya kamu takutkan? Tim kamu ada banyakan? Lima hari cukup kan untuk membuat story
ika berhadapan dengan Yasnina setelah kejadian mala
n sebenarnya kamu berharap aku merencanakan sesuatu seperti mala
entak De
Devan. "Itu kenyataan kok. Kamu meman
gan kata-kata dengan apa yang baru sa
im kita. Santai sajalah, sudah terjadi juga. Enggak ada yang harus disesali,
enar-benar asing bagi Devan. Pria itu menghela nafas. "Saya
urunkan kacanya. Melihat pada Devan. "Hati aku sudah terlalu hancur untuk diperbaik
*
atinya yang terluka. Segala keangkuhan yang ditunjukkannya beberapa saat lalu di depan Devan hanyalah sebuah tameng untuk menutupi sisi lemahnya. Bagaimana mungkin Yasnina bisa m
evan akan datang menghiburnya dengan guyonan atau sekedar memeluknya, namun kali ini tidak ada lagi yang membuatnya tenang selain dirinya sendiri. Yasahu bahwa hidupnya tak berhenti sampai di sini. Dia harus tetap bergerak untuk bertahan. Patah hati memang menyaki
or. Namun saat sampai di lobi Yasnina melihat adik lelaki yang masih SMA
nina dengan cengiran. "Emang eng
a sudah pernah memberi tahu password apertemennya pada sang adik, tapi tetap saja adi
snina bertanya. "Hmmm, kak Rissa ditampar."
arang Riss
nanti malam katanya
berada. Saat berdenting Yasnina keluar, lalu merogoh tasnya mengambil ponsel dan mengirim pesan pada Riss
Yasnina menyusul kemudian. Melihat Arlan yang membuka sepatunya, dan bergegas mere
naik motor?"
mata terpejam. Suaranya tenang seolah
nya ke
ita
bil jus kemasan dan membawanya untuk Arlan. Kembali
udian memiringkan tubuhnya menghadap sandaran sofa
pi ayah mereka mengamuk. Memukuli Yasnina tanpa ampun hingga tentu saja membuat kedua adiknya memilih untuk tetap tinggal bers
u kamu istirahat dulu
purnya yang mulai kosong. Bisa dipastikan bahwa kedua adiknya akan menginap untuk beberapa hari setelah dipukul ayah mereka. Menginap untuk beberapa hari tak masal
a yang menatapnya di ujung lorong rak-rak makanan. Cengkraman tangan Yasnina