angan suaminya. Tanpa menunggu Devan datang mendekat, Saskia sudah lebih dulu mendekat. Wanita berjilbab merah muda itu berdiri di dekat
im chat dan telepon, tapi enggak dibal
gek seperti Saskia, justru Yasnina akan tersenyum padanya, memberikan minum atau apapun yang membuat suasana hatinya yang semula resah menj
an seulas senyum. Mendekati Saskia dan mencium keningnya hangat. "Ini bu
h Mas, tapi
ja." Devan membawa Saskia masuk. Meliha
? Tadi aku masak iga b
ng kamu masak, p
era membawanya masuk. Membawanya ke kamar, dan melet
ol
gat ya, soalny
istrinya itu masuk ke kamar mandi
kembali. "Suda
ma ka
cekatan Saskia menyiapkan pakaian terbaik yang sudah dia rapikan dan diberi parfum pakaian yang paling wangi. Meletakan pakaian itu
Devan. Pria yang diam-diam selama ini dicintainya, namun Saskia terhalang oleh keberadaan Yasnina yang selalu dekat dengan Devan. Tak
s bekalnya. Mengabaikan hal tersebut, Saskia kemudian membuka kantong plastik berisi sate yang dibeli
Devan yang sud
ngnya?" tanya Saskia d
n dengan yang pak
k terlalu suka makan daging-dagingan, tapi yang
pa yang menjadi kesukaan Yasnina, bukan kesukaan istrinya. Disada
n pulang telat terus." jelas Devan yang merasa perlu
rencana umrah
b Devan mantap, meski sebenarnya dia sendi
atan," ucap Saskia. Teringat kemudian soal kotak makannya
melupakan isinya yang belum disentuh sam
nannya? Mas suka engg
an enak.
n sudah banyak mendustai S
*
evan belum beranjak dari ruang kerjanya. Beralasan pada Saskia bahwa ada pekerjaan yang harus segera diselesaikan, itu memang benar. Devan tidak berdusta, namun hal tersebut membuat
an lebih dahulu. Dia kenakan pakaian terbaiknya untuk menggugah sisi kelelakian Devan, lalu membalutnya dengan kimono satin berwarna merah marun. Saskia menget
u bawaka
ia. Pria itu masih asyik mengerjakan rencana desain
ambil matanya memperhatikan Devan yang tak ada tanda-tanda te
a itu berdandan dan berpakaian sudah menunjukkan segalanya. Devan menghela nafas, dia masih
ain untuk bisa berlama-lama berada di ruang kerja Devan. Wani
rnya. Bertanya-tanya tentang apa yang salah dalam dirinya. "Tunggu, bukan aku yang salah dalam
kakak lelakinya. Andi. Panggilan langsung diangkat, jam sebelas malam bukan waktunya b
i mana?" tanyany
engan kekehan k
in sama wanita
rahasia ki
n hal itu. Kakaknya-Andi sejak memilih berkuliah di luar negeri, gaya hidupnya pun berubah. Abah dan ummi mereka tidak ada yang tahu kenalakan putra mereka. Saskia pun mungkin tidak akan tahu ji
pun Kia bisa menutupinya dari abah dan ummi, tapi
ya. "Iya Kia, Mas dengar. Terus sekara
ng untuk selediki Yasnina. Kayaknya mas Devan masih
u hendak membukanya. Devan terdiam mendengarkan sampai Saskia menutup