rte
20
ehkan kembali. Sekadar memastikan dengan mata kepalanya sendiri, kalau tiga orang yang selalu menemaninya di
na sabetan benda tajam yang cukup panjang meninggalkan bekas. Masih menjalani perawatan di rumah sakit dan Xena bersyukur sek
erjadi hal mengerikan pada nona mudanya. Berkali-kali Narti memeluk dan menatap Xena seo
nar-benar saya berterima kasih," katanya sekal
tu? Dari pada susah payah minta maaf terus
ngo. "Tua
sekarang. Berjalan menuju dapur. Meninggalkan
natap Xena, memastikan betul-betul gadis cantik di depannya
pa-apa. Kak Riga jaga
uda, ya. Saya benar-benar takut, Nona. Takut banget. Setiap hari saya nangis,
etia di rumah ini. Orang kepercayaan ibunya. Juga orang yang sering
yapanya, mulai menyeruak. Membuat genang air mata di matanya mula
ekan
ohon
Xena menangis hanya demi
terus kenangan akan ketiga orang yang telah pergi meninggalkan Xena sendiri. Dengan Riga yang mengaw
ambil risiko kalau Xena suatu saat disambangi orang yang tak dikenal
ga malam lalu. Ada kemungkinan besar kalau keluarga Xena termasuk di dalamnya, tunangan yang masih ia
esan dengan amat sangat, mnejaga Xena penuh kehati-hatian. Jangan s
aya. kamu aman dan saya e
g pria yang tampak enggan itu. "Aku merasa asing di sini. Aku biasa ada Bi Narti. Toh, ada Pak Didi ya
ahal kalau dipikir, Xena termasuk perempuan bertubuh tinggi di sekolahnya. Apa dulu Riga ini senang makan bambu? Jadi
sekolah, di tempat les, atau di m
tatapannya dengan tajam bisa Riga saksikan kalau berulang kali Xena menelan ludah gugup. "Saya enggak
bali berkaca-kaca.
g satu ini. Persiapkan saja keperluan kamu. Saya jug
ukan adalah menangis. Tak peduli kalau di depa
na mudanya ini. sejak tadi hanya terdiam tapi air matanya
r matanya. "Xena sedih kalau haru
unyi. Tapi kenangan di dalamnya bisa membuatnya hidup. Dan kini? ia harus dipisahkan dengan hal yang bisa membua
g mengincar nyawa nona mudanya. Apa salah keluarga ini? Narti tak paham sama sekali. Setau Narti, keluarga Hanif adalah dermaw
gen banget, Mbak
ini seperti seharusnya. Hanya pemiliknya yang enggaka tidur di sini tapi Nona Muda tetap di hati ka
n banjir
Tuan Besar di kantor? Mbak sering dengar nasihat itu, Non. Kalau
. yang dikatakan wanita pa
n harapan Tuan Besar sekarang. M
Ia takut, jika dilontarkan apa yang menjadi
ekarang ada di Tuan Riga. Mbak Narti, Pak Didi, dan Pak Joko percaya, Tuan Riga bisa diperca
kin deras. "Mbak Narti janji, ya. Jan
rus benar-benar meninggalkan rumah ini. Duduk dengan perasaan tak keruan di kursi p
lamatan. Mungkin karena lelah menangis, Xena jatuh tertidur. Membuat Riga menggeleng pelan setelah memastikan sed
ebal namun rapi. Hidung bangirnya sempurna ada di wajahnya yang masih polos dan lugu ini. Dagunya yang terbelah menambah betapa Tuh
ir
nnya saat itu benar-benar bodoh. Bagaimana bisa ia hilang kendali han
ga kini. Adik yang harus ia jaga dan lindungi. Bukan malah ia berbuat sembarangan. Tapi kenapa ia sampai lengah? Menye
eka tinggali. Ini salah satu property milik Riga pribadi yang tadinya mau ia lelang karena harganya sedang melon
pejam dan sepertinya lelap sekali ia tertidur. Bahkan hingga Riga menggantikan posisi tangannya dengan bantal empuk pu
sedikit kemerahan itu. "Sampai saya enggak berdaya dibuatnya." Dan ketika jemari R
mbut. Beraroma manis. Riga sepertinya akan menyalahkan set@n dalam di
tadi. Menyesapnya pelan. Tak akan melumatnya lantaran Xena masih terlelap. Dan saat ia memu
un
ya saja, apa kali ini Riga menciumnya karena teringat sang kakak? "Kak Riga kangen Kak Val lagi?" Kali ini, Xena b
npa putus dan m
r lagi. Saya mau
doh yang tak tau cara kerja ciuman antar lawan jenis. Kadang, Xena mendengar betapa he
tara
a dirinya seperti sang kakak. Pun un
ya, kalau aku sudah jantungan se