Riga A
20
an aman hingga apartementnya. Setelah menghubungi Ronald, Xena diminta untuk memberi kabar pada Nika, kenalan Riga y
" tanya Xena penuh khawatir setelah
kecil. "Enggak apa, Dek. Kakak
kerjakan. Saya banya
Setelah seperti ini? Kamu hu
n untuk mengibas pelan. "Sudah, kerjakan
u kehilangan cukup banyak darah, Riga masih beruntung luka tembaknya tidak mengenai otot vital yang bisa membuat l
dibuat terlalu lelah dulu tangan kanannya. Istirahat beb
lan
ada interaksi keduanya. Ia lega luar biasa karena Nika memastikan Riga sudah baik-baik saja. Sepanjang
ena yang masih mengenakan piyama kotor juga
anyak, ya,
erima Xena deng
p banget s
at netra Xena membulat.
ulus ditaburi pedih yang Nika beri. "Aku pamit, ya
ngah. Maksud
nald tiba. Di mana saat menlihat Xena, pria paruh baya itu se
i. Netra tua itu mengamati cermat-cermat penampilan Xena yang masih beranta
ni. Artinya, kuat dugaan Ronald kalau kecela
" Ia pun segera menuntun Xena ke ruang tamu di mana ada Riga sedang me
h polos Riga di depannya. Di sekolahnya, mana ada cowok-cowok sekeren Riga? Xena rasa tidak ada. Tapi kenapa juga Xena harus memperhatikan? Tujuannya memb
edinginan, ya Tuhan! Saya jadi abai sama kamu. Ganti baju
Saat selesai mandi-ia tiba-tiba teringat dengan Narti, Joko, juga Didi. Bagaimana nasib mereka kini? Xena bergidik makin ngeri karena suara tembakan itu kembali terdengar jelas dalam ing
kin selama sang kakak dan Riga berhubungan, sering kali kakaknya berkunjung ke mari. Meninggalkan jejaknya di sana. Satu dress
i rumahnya dengan cara yang menakutkan seperti ini. Tapi saat ia
a, di depannya adalah Vally. Yang cantik dan menggodanya bersamaan. B elum lagi rambut panjangnya ya
. Dalam sekali gerak, tubuh Xena direngkuh Riga tanpa permisi. Memelukn
anya teredam dalam peluk yang sangat erat
r." Riga makin mengetat
r suaranya yang sarat putus asa. Kerinduan jelas sekali dalam alun yang dilontarkan
gat tinggi akibatnya. Hal ini justeru membuat Riga menguraikan peluk tanpa mengalihkan matany
ena membeliak kaget, menatap langsung pda Riga yang memejamkan mata. Seperti menikmati segala sentu
yang sudah menindihnya ini. Akumulasi takut, khawatir, bingung, ngeri, bergumul jadi satu namun tak bisa ia suarakan. Saat Xena sangka Riga su
mbuatnya memekik dan melepaskan Xena yang kini terengah. Tersadar atas apa yang ia perbuat, pun bayang Vally yang su
. Menutup wajahnya penuh gusar. Apa yang sudah ia lakukan barusan? Gila! Dia sungguh sudah gila
h tak percaya atas apa yang Riga lakukan barusan, menda
k R
erdengar ada gemetar di sana, membuat
iga ke
untuk Vally, menciptakan desir yang berbeda. Rasa rindu yang demikian besar
sama lain. Riga merasa ada yang salah di sini tapi apa? Sosok Vally sungguh nyata di depannya hanya berbeda sedikit sekali. Ah ... bo
nya ia jaga dengan
yang masih ada gemetar di
Vally. Kalau ... kalau Kak Riga salah sangka, Xena paham dan memaklu
n kalau sentuhan itu setia di pipinya yang bukan l
uk Xena. Makasih sudah mau
Melekatkan kembali pada apa yang tadi terpisah. Dan kali ini, Riga seperti d
*