lebih cepat ketika melihat
pertamanya bekerja sebagai Sous Chef, posisi yang membuatnya otomatis berada satu tingkat di bawah Executive Chef
etahun yang lalu, semenjak kedua orangtuanya meninggal dunia. Dimulai dari ibunya yang meninggal karena mengidap kanker rahim. Selanjutnya, beberapa bulan kemudian sang ayah meninggal karena mengidap k
untuk menikah. Karena mereka berdua telah sepakat bahwa siapa yang mendapat jodoh terlebih dahulu, maka dia harus segera menikah. Ditambah la
sang kekasih ternyata sudah memiliki istri. Itulah yang menyebabkan Renata tidak ingin lagi menjalin hubungan apapun dengan seorang pria. Cukup sekali ia melakukannya dan cuk
ebanggaannya, berikut jaket denim, Renata pun mengambil toolbag yang berada di atas lemari. Lalu memulai dengan memasukkan dua buah kain lap, satu buah apron hitam, cook hat beserta dua buah pisau
☆
p bekerja
aat ia diwawancara Arjuna pria itu masih muda, juga tampan, boleh dibilang seksi abis, dengan rahang kuat dan sorot mata yang tajam. Tidak itu saja, tubuhnya juga atl
, pria itu masih setampan kali pertama dia melihatnya. Bahkan mungkin lebih t
enjawab tegas pertanyaa
tampilan wanita itunsebelum berujar teg
tik tapi terlihat lugu dan terkesan tolol. Tapi riwayat hidup dan pengalaman kerjanya cukup mengesankan. Dan hari ini ketika Ren
ming sehingga Arju
ndangi saya seperti itu?" tanya Ar
ap Renat
ap menuju medan tempurnya - dapur hotel yang berukuran besar. Setelah perkenalan basa-basi, seluruh staf di ruangan tersebut menyebar ke mana-mana, masing-masing siap meneruskan pekerjaannya kemb
juna membalikkan tubuhnya dan menata
a sedikit membungkukkan tubuh
edua telinga Renata dan membuat seisi d
gan bibir bergetar karena rasamt
nya yaitu memasak. Renata dapat melihat betapa lincahnya kedua tangan Arjuna dalam me
p orang yang baru saj
Imeld
n bergerak untuk berdiri di samping Imel
lah, akhirnya gue dapat teman kerja cewek juga di sini.
i tak sungkan dengan teman barunya tersebut. Sambil ikut memotong beberapa sayuran
gang seketika. "Coba kamu buatkan saya Cream Soup!" perin
saya suruh-suruh untuk membuat ini, itu atau apapun. Kamu harus bisa bekerja sendiri, pu
mulai mengambil bahan-bahan untuk membuat Cream Soup. Cream soup bukan masalah besar, dia bisa membu
i sini, ya punya lo," puji Imelda yang membu
h, Kak
n panggil gue pake embel-embel Kak, karena gue nggak suka. Dan lo janga
menjadi penghiburnya ketika atasannya itu berteriak dan membentak dirinya. Tapi Renata suka.
patnya dengan rapi, ketika Imel mendekatin
r. Jadi, mereka berdua pun mulai meninggalkan dapur u
tanya Imelda sembari mengambil nasi,
las Renata ketika mereka sudah menem
bodoh. Bukan jawaban itu yang Imelda harapkan dari seorang Renata
alau lo cukup bego kalau diajak bicara," tawa Imelda b
ng gue s
el ini." Imelda mendengus kesal, bagaimana mungkin seseoran
belum punya kerjaan sejak berhenti dari hotel lama dan yang ketiga,
ga menjadi beberapa keping. "Lo harus kuat hati, kuat m
i polos yang ditampilkannya membuat Imelda meng
kuh. Terus, tadi lo nggak dengar apa, Pak Arjuna bentak-bentak dan teriakin lo? Beuh..
, walaupun gue akui, Pak Arjuna itu ganteng dan seksi abis. Bahkan gue suka horny kalau dek
Pak Arjuna itu
buat Renata membul
Kok bis
lan enam bulan. Mereka juga baru cerai satu
san Pak Arj
ajahnya pada telinga kanan Renata dan berbisik renda
rjuna itu ganteng, tajir sih udah tentu, dan duh... seksi
Dan piring wanita itu juga ikut tandas begitu dia me
a. Dan selamat datang di dapur
dan seksi bisa menjadi seorang duda? Dan satu lagi... Renata selalu me