a nanti," ucap Jessica pada Brian yang tadi menolongnya d
jahat jika meminta balasan seperti
ama ini, Jessica hanya mendapatkan bully dari orang-orang di sekitarnya, jadi aneh bagin
, tentang kenapa aku baik padamu, apakah hal seperti itu juga dijelaskan lagi? Setiap orang akan menganggu
Brian, maka Jessica yakin dirinya tidak harus menanggung semua hukuman atas kesala
kau tidak mengantuk di kelas. Sampai jumpa." Brian lagi-l
at di pandangannya. Jessica melempar tasnya ke atas meja, lalu menyalakan
rek Amour. Walau tidak hadir di pernikahan Esther, tapi Jessica tahu siapa suami Esther. Saat meli
lebih baik dari Esther. Lalu, kenapa Felix memilih Esther yang meru
Esther, tapi ibunya mengatakan kalau Felix mengetahui semua itu. Ti
an dari wanita seperti Es
*
ther perlahan menjadi takut untuk masuk ke kamar. Saat jam sudah menunjukkan waktu h
rapa desain dan berharap kalau Felix sudah tidur sekarang. Esther tidak masala
ng lebih buruk adalah ia telah jatuh cinta pada Felix. Felix tidak hanya menghancurkan fisik atau mentalnya, tapi juga peras
ng kau harus dipaksa ke kamar?" Suara dingin
Esther sembari perlahan bergerak mund
kehadirannya. Sudah beberapa waktu berlalu dan ketakutan Esther telah berada pada tingkatan yang
enyentuhmu hanya karena kita sedan
bisa melarikan diri karena Felix yang sud
gusir mereka agar bisa bersamamu. Kau tidak akan bisa melarikan diri dariku, jadi berhentilah mencoba melakukannya. Tugasmu a
an kalau Felix akan mengikat kedua tangannya jika ia terus berontak seperti ini. Pada
meraba bagian sensitifnya yang sudah tidak tertutupi oleh kain lagi, tapi ia tidak menunjukkan
da. Bahkan saat Felix memasukan miliknya dan bermain kasar seperti sebelumnya, Esther tetap tidak meng
Esther dengan kasar dan tetap tidak mendapatkan balasan atau melihat Esther b
t menyebalkan
a tantangan. Felix mengangkat tubuh Esther dan membawanya ke kamar. Felix melemp
n? Saya sudah menuruti semua
in. Aku tidak akan pernah melupakan hal itu untuk seumur hidupku!" Felix menjadi semakin marah setiap kali mengingat hal itu, apa lagi ia tida
n tersendiri untuk Felix. Tidak peduli sekencang apa tangisan Esther dan betapa besar rasa sakit ya
*
ng sebenarnya terjadi pada Esther. Julian tidak pernah bisa tenang sebelum mengetahui hal itu, tapi ia bahkan tidak tahu bagaimana cara mengetahuiny
sudah waktunya. Julian berharap bisa memdapatkan jawaban dalam waktu yang singkat itu atau ini akan me
tempat di mana Felix menjual semua futniture dari Amour. Julian berharap bisa
berhenti di depan tempat ini, kemudian seseorang dengan sigap menyiapkan payung
tapi setidaknya aku harus bicara dengannya," uc
ng mencoba mendekati Felix, tapi Felix memberikan perintah agar membiarkan Julian mendekat padany
erlu bantuan?
ingin bicar
in bicara denganku." Felix tersenyum pada Julian, lalu pergi
lix yang saat ini begitu ingin menghajar Julian, tapi
bosan menunggu, tapi asistennya mengatakan kalau Julian masih menunggunya di luar. Felix menjadi pena
anku," ucap Felix pad
lian benar-benar ada di sana bahkan telah disajikan teh hangat. Fe
nku? Tolong lakukan dengan cepat karen
na kita tidak banyak bicara saat bertemu. Aku sungguh tidak sengaja bertemu dengan Esther dan keadaannya sedang tidak bai
an?" tanya Felix yang membuat Jul
Kau menge
tuk mencegah kesalahpahaman di antara kami. Aku kira hal yang kau bic
am itu, aku sedang mengajak Esther menikmati waktu berdua karena belum sempat melakukan perjalanan bulan madu, tapi
melihat beb
nya karena merasa bersalah atas apa yang
masuk akal kalau Esther bisa menyakiti dirinya sendiri dengan cara yang lain, ta
sekarang. Aku masih memiliki pekerjaan lain." Felix sudah bangkit dari d
pai bisa menerima semua masa lalunya," uc
arah Julian. "Begitulah caraku mencintai Esther. Aku ingin Est
r saja!" kesal Felix sembari
ini menerima kabar dari rumahnya bahwa Esther pingsan di kamar. "Kau tinggal panggil dokter atau bawa
ali ini? Apa dia menjadi wania pen
*
r bahwa Esther akan dibawa ke rumah sakit karena dokter yang dihubungi untuk ke rumah sedang tidak ada di tempat. Felix melak
tara Esther masih diperiksa oleh dokter. Selama menunggu pemeriksaan Esther, Felix diberitahu kalau sejak b
rena makanannya. Apa tidak sebaiknya jika Nona Esther sesekali diber
a Esther di depan matanya sendiri. "Apa kau akan tetap bicara seperti
maksud
eninggalkan Nahee. Pelayan di rumahnya memang tidak tahu secara pasti apa yang terjadi d
aat ini masih terbaring di ranjang perawatan. Kini, saatnya Felix mengetahui apa yang terjadi pad
untuk lebih menjaga pola makan untuk mencegah hal yang lebih buruk di masa depan. Selain itu,
lix untuk memastikan apa
begitu, saya permisi." Pria berkaca mata i
egitu takut saat ini karena Felix pasti tidak akan menerima anak dari wanita yang dibencinya. Esther menatap ke arah Felix
yang kau kandun
"Apa yang Anda katakan? Tentu saja ini anak Anda, Tuan," j
alu, kau masih berani mengatakan itu anakku? Itu pasti anak m
Kalimat Esther terhenti karena Felix baru sa
anak itu!"