oleh duduk
k, kini mulai mengangkat kepalanya untuk menatap seseorang yang bertanya
at masih ada kursi yang kosong. Jadi, k
ahu kalau ia adalah adik dari seorang pembunuh yang akhirnya menjadi seorang wanita gila, maka
kan duduk di tempat lain," ucap Jessica y
a untuk tersenyum, tapi akhirnya ia merasa bodoh
yang terus menundukan kepalanya mulai dilirik oleh Lina dan anggota gengnya. Mereka tampak
g murid pembawa sial itu," ucap Lina yang
ng sedang berjalan menuju ke kelas. Lina mengajak Brian untuk ke atap sekolah den
ica yang ada di grup sekolah. "Sebaiknya kau berhati-hati den
us mulai mengerti tentang kenapa Jessica seolah terasingkan di lingkungan sekolah
berikan, tapi bukankah ini tidak adil
udmu?" ta
kenapa dia harus diasingkan? Apa J
baru seperti Brian, tapi Brian malah membela Jessica. Lina menaruh ketertarikan pada Brian se
aknya. Jessica memang tidak pernah menyakiti seseorang, tapi ini mungk
pis melihat Lina yang tampak kesal karena ucapannya. "Apa dia berpik
ata pemandangan di sini cukup memanjakan mata, kini melihat kedatangan Jessica. Jarakny
ica sudah menarik perhatian Brian sejak pertama kali ia datang ke sekolah, begitu juga kali ini. Namun, saat
ca tiba-tiba berjongkok, lalu mulai menangis. Jessica tidak menangis dalam di
cerita pada siapa pun. Hidupnya berantakan bahkan hancur karena kesalahan yang tid
at ada bayangan seseorang. Kepala Jessica seketika mendongak dan ia melihat Brian yang berdiri di sebelahn
ca dengan nada yang cukup ketus, sebab
ang dan menangis. Aku khawatir padamu, jadi berdiri
sudah jelas itu termasuk statusnya sebagai adik dari seorang pembunuh.
a? Apa kau juga ingin aku menjadi budak untukmu? Katakan, apa yang harus
jar Brian yang membuat Jessica terkejut mendengarnya karena belum pernah ada murid yang seperti Bri
. Aku tidak akan mengganggumu." Brian sempat memberika
ri pandangannya. Pandangan Jessica kini mengarah pada satu tangan
*
ya sakit dan perih yang Esther rasakan, tapi juga trauma masa lalu yang kembali menghantuinya.
uk. Penuh dengan kuah dan semuanya isiannya dihaluskan menjadi satu hingga membuat warnany
g sama keluar untuk ketiga
her terhenti karena Felix yang
, 'kan?" Felix tersenyum pada Esther
ok untuk masuk ke mulutnya. Ketika satu sendok makanan berhasil masuk
r dan membuatnya mual. Esther mencoba menepis tangan Felix, tapi Felix m
anan ini. Cepat habiskan!" Felix kini membekap mulut Esther dengan tangannya agar makanannya tidak di
lembut, begitu juga dengan noda pada pakaiannya. Felix juga mem
"Bagus sekali, Esther. Lain kali jika kau menolak lagi, maka aku tidak hanya akan bersikap seperti tadi, tapi a
merasa tidak pantas untuk melakukannya. Setiap kali ingin marah Esther seketika teringat foto jenazah Fi
l ia memang sempat bertengkar perihal perwakilan sekolah dalam kompetisi musik cello. Esther terpilih untuk mewakili sekolah, tapi Fiona mengataka
telahnya berkata, "Sekarang, aku harus ke kantor dan kau bisa istirahat selama aku pergi karena aku cukup puas
ingnya, kemudian pergi ke kantor karena keluarganya juga memiliki beberapa bisn
tangan Esther terlihat meremas ujung bajunya dengan begitu kuat. Esther menatap sekelilingnya dan ia me
n," ucap seorang pelayan yang melihat kotoran d
a sendiri." Esther mengusap air ma
undukan kepalanya. Suara tangisan Esther kembali terdengar, kemudian t
*
uk tahu apa yang mereka bicarakan. Esther masuk ke private room restoran ini dengan memakai riasan yang cukup tebal kali ini unt
tidak menyinggung tentang hal itu karena merasa kalau Esther mungkin ingin tampil berbeda dan tidak ada
n pernikahanmu? Apa kau me
bahagia. Bagaimana mungkin aku tidak bahagia?" ucap Esther setelahnya dan tentu saja itu a
gatakan tentang Felix yang mendatangi sebuah tempat hib
yang ingin Kakak ka
apa wanita. Apa kau mengetahuinya?" Daniel akhirnya mengatakan hal ini pada Esther karena ia merasa
u Felix mendekatinya dengan cara yang sangat hangat dan membuatnya jatuh hati. Esther sempat memimpikan hidup yang indah bersamanya, sampai akhirny
beritahunya karena kemungkinan hal itu yang inign Daniel bicarakan dengannya. Felix memperingatkan
," ucap Esthe
? Lalu, kau tidak marah?" Dani
hirnya dia akan kembali padaku. Aku juga tidak bisa mengubah karakter seseorang begitu saja, 'kan? Semuan
dak akan mengizinkannya menikahimu. Seumur hidup itu terlalu lama. Coba pikirkan lagi, Esther. Apa k
an mengurusnya. Bisakah Kakak tidak ikut campur? Tolong rahasiakan hal ini dari siapa pun." Esther tidak bermaksud bicara se
tapi aku hanya khawatir padamu. Aku sungguh t
idak ada orang yang se
hu apa yang ingin Esther katakan, yaitu tentang masa lalunya dan Daniel tidak ingin mendengar hal itu karena ak
*
ingin memiliki waktu sendiri. Esther terlihat berjalan kaki seorang diri dengan
empat membuat kontak mata dengan tiga orang yang ada di seberang jalan, lalu ketiga orang itu pergi seakan tidak pe
ikan untuk memulai hidup baru setelah mengakhiri hidup seseorang dan bahkan ibu dari anak itu bunuh diri kare
. Esther nyaris tertabrak mobil, tapi ia tampak tidak mempedulikan sekitarnya bahkan kini berhenti di tengah jalan yang di saat bersamaan terlihat
" ucapan ibu Fiona kini terdengar jelas di telinga Esther. Sosok Fiona yang penuh dengan darah yang