dengan baik dan jangan sampai ada yang menyakitinya karen
yan yang ada di kediamannya. Sebuah perkenalan yang membuat semua pelayan merasa kasih
sini. Ini bukanlah pernikahan yang Esther inginkan. Diusianya yang baru menginjak 22 tahun, Esther memiliki banyak hal yang ingin ia lakukan, tapi
ra pergi ke kamar pengantin." Felix kini meraih tangan Es
ndorong Esther ke ranjang dengan sangat kasar. Felix kini ikut naik ke ranjang, ia
maka bersikap selayaknya pelacur dan layani aku dengan baik," tega
Lepaskan semua yang ada di tubuhmu, lalu layani aku. Jika kau tidak bisa
api di sisi lain ini adalah hukuman yang harus ia terima atas tindakannya 5 tahun yang lalu. Sebuah tindaka
diri atau perlu bantuanku?
a-tiba turun dari ranjang dan menarik rambutnya dengan begitu kuat. Tidak cukup sampai di
rkan darah tidak membuat Felix merasa kasihan. Felix justru kem
ian dari gaun indah itu tampak rusak, tapi Felix tampak tidak peduli dengan hal itu. Setelah semua kain lepas d
ther. Bahkan jika Felix membenci Esther dengan segenap hatinya, tapi ia tidak bisa bohong bahwa tubuh Esther sangat ind
i terpotong, kali ini karena Felix kembali mena
n Felix! Sekali kau bicara tidak sopan padaku, maka aku akan kembali
Esther mengerang kesakitan karena Felix tiba-tiba memas
jarinya dengan gerakan cepat yang membuat Esther semakin kesakitan. "
suara lirihnya. Esther sungguh tidak merasaka
ya, kemudian memasukan miliknya yang telah menegang ke dalam mulut Esther. Felix menekan kepala Esther agar miliknya b
lix sembari tertawa dan terus memaju mundur
kan kasarnya, tapi tidak banyak yang bisa Esther lakukan dalam keadaan kedua ta
sukan jarinya ke dalam milik Esther. Walau miliknya sudah terasa cukup ba
menganggap ini adalah hari paling menakutkan dalam hidupnya. Felix tidak hanya memai
li mencekik leher Esther, kemudian tersenyum saat melihat Esther yang mulai kesulitan bernapas. F
kenikmatannya. Felix keluar di dalam mulut Esther dan terus menekan kepala
*
Ada luka di sudut bibirnya, tepat di bibir bagian bawahnya, serta masih ada tanda merah di pipinya bekas tamp
ih di daerah intimnya karena Felix melakukan penetrasi berkali-kali dan semuanya sel
nnya, tapi ia tetap tidak bisa menerima perlakuan Felix padanya. Kalau saja bisa, maka Esther akan kembali ke masa
melakukannya." Tubuh Esther kini merosot ke l
u tadi. Kini, Esther melihat Felix yang masuk dengan membawa pisau yang tampak begitu mirip dengan pisau yang
sau di tangan Felix telah menyentuh lehernya. Esther tidak bisa
n tidak ingat bahkan menyangkalnya, tapi kau mengingatnya, 'kan
n malam itu." Esther menangis di depan Felix. Esther juga mula
ati saja!" Felix mengangkat pi