/0/17924/coverbig.jpg?v=076d5a12ad453e264fe263be9d64a4cb)
Mature Content. Please be awise to reading!!! Bocil harap menyingkir, please!! Menikah selama 2 tahun dan belum di karuniai anak menjadikan Nay sedikit sedih. Apalagi suaminya jarang sekali menyentuh. Dia mencari kesibukan dengan berjualan kue dan takdir mempertemukan Nay dengan Alex.
"Ahh ahh, yess Lex ... disitu, enak banget Lex, aahh ahh!" seorang gadis sedang berada diatas meja kerja dengan kondisi selangkangannya terbuka dengan lebar. Dia sedang menikmati setiap momen jilatan dan hisapan di dalam lembahnya.
Laki-laki itu sedang jongkok dan mengaduk-aduk isi lembah si gadis hingga tubuhnya melenjing penuh dengan desahan kenikmatan.
"Uhgg Siska enak bangett lembah kamu, aku suka yang seperti ini ...," ucap laki-laki tadi. Dia berdiri dan segera membuka sarang burungnya yang sudah tak tahan semenjak tadi ingin dilepaskan. Burung perkututnya sudah berdiri tegak dan mengeras. Besar dan panjang.
"Ayo Lex ... masukin aja. Aku udah nggak tahan. Ini hadiah untuk kamu, sayang!" desah si gadis sambil dengan sendirinya meremas dua gunungnya yang sudah terbuka dengan sangat indah. Siska sudah menelan air liurnya saat melihat burung perkutut Alex yang keluar dari sangkar. Dia sudah tak sabar ingin merasakan keperkasaan sang burung saat menggagahi tubuhnya.
"Dasar, Siska genit. Bilang hadiah apaan, aku kan udah sering masuk ke lembahmu," kekehnya dan blush burung perkutut perkasa itu sudah masuk ke sarangnya dengan dalam. Menggoyangnya maju mundur hingga desahannya memenuhi ruangan.
"Ahhh ummh Lex nikmat banget, goyangan kamu memang nggak ada duanya. You're the best bangett, Lex ahh hmm! Yess fuck me yang dalam, Lex ...." Rancu Siska makin menggila ketika hujaman itu keras mengaduk-ngaduk lembahnya. Ganas dan benar-benar liar. Membuatnya melenjing tak karauan.
Alex Marcus, laki laki bertubuh besar dan berdada bidang bagai roti sobek itu tidak memperdulikan rancu dan desahan Siska yang menggila karena burung perkututnya, dia hanya fokus menghujani benda tumpulnya di lembah Siska. Dia ingin segera mencapai puncak kenikmatan agar bisa segera menuntaskan kegiatan panasnya siang ini.
"Alex umm ahh ... enak banget, Lex. Lebih kencang, Lex. Aku udah nggak tahan lagi mau keluar!" desak Siska.
Dan keduanya melengking. Mendesah. Mengerang. Kedua jemari mereka direkatkan dengan erat. Berhenti sejenak dari gempuran. Merasakan nikmat dari tetesan cairan yang keluar dan kedutan nikmat dari keduanya.
"Nih, Sis, jangan lupa diminum. Sorry tadi aku kebablasan!" Alex melemparkan sekotak obat pencegah kehamilan pada Siska setelah mereka melaksanakan pertempuran panasnya siang ini.
"Hehehehe, iya, nggak apa-apa, Lex, tadi aku juga yang salah, minta buru-buru," Siska berbicara sambil merapikan kembali bajunya. Dia mengambil obat pencegahan kehamilan yang diberikan Alex dan tanpa ragu meminumnya didepan laki-laki itu.
"Jadi, kapan lagi kita akan melakukannya, Lex? Aku selalu nggak sabar menunggu giliran kamu memanggil ke ruanganmu ini," ucap Siska bergelayut manja di lengan kekar bosnya.
"Nantilah aku kabarin lagi. Aku mau ada meeting siang ini," Alex melirik jam tangannya.
Alex tidak menyadari dari balik pintu yang sengaja tidak ditutup rapat, sepasang mata sedang menatap mereka. Beberapa kali dia menelan air liurnya saat burung perkutut tadi bergerak maju mundur dengan ganas di sarang Siska. Sampai dia tidak sadar apa yang sedang dipegangnya jatuh ke lantai.
Brukk! Suara itu mengganggunya dan dia berjalan menghampiri pintu. Alex melihat satu buah kue dengan full cream yang berserakan di lantai. Saat Alex melihat ke sekeliling, tak ada siapapun. Dia tersenyum.
"Rupanya ada kucing nakal yang mengintip. Lihat saja, aku akan beri pelajaran yang tak terlupakan untuk kucing tersebut." Alex meraih ponselnya dan menelpon seseorang.
"Iya, Lex, ada apa?" Suara seorang pria menyahut dari seberang sana.
"Bini lo jadi nggak sih nganter kue, Ar?" ucapnya.
"Loh, emangnya dia belum sampai, Lex? Tadi, dia bilang sama gue lagi dijalan ke tempat lo. Tumben banget. Apa dia kena macet dijalan ya. Emang acaranya udah mendesak, bro? Coba nanti gue telpon dia sebentar," sahut Arya. Alex tersenyum, sekarang dia yakin akan sesuatu hal.
"Owh, nggak usah lo telpon bro, mungkin dia memang kena macet dan sebentar lagi sampai. Ehm, by the way, gue udah lama nggak mampir ke rumah lo, trus emangnya elo nggak berencana ngasih hadiah sama gue?" desak Alex.
"Ya ampun, bro. Umur lo udah tua kali, masa masih mau minta kado sama gue kayak anak kecil aja lo!" Suara di seberang telpon terdengar bergerutu.
"Cuihh pelit amat sih lo, Ar. Gue ini kan teman seperjuangan dan setali tiga uang sama elo. Masa kado kecil aja lo nggak siapin buat gue sih?" suara Alex terdengar memaksa saat meminta kado pada Arya.
"Ya udah, lo datang aja deh ke rumah nanti malam. Gue yang traktir lo, lo tinggal bawa diri aja ke rumah!" Alex tersenyum saat mendengar permintaannya disetujuin sama Arya.
"Nah, gitu dong. Nggak gitu juga, Ar, nantilah gue juga bawa sesuatu yang spesial kesana. Kita udah lama nggak minum bareng kan?" celetuk Alex.
"Hahahaha, sialan lo. Gue udah lama nggak minum. Gue udah tobat, Lex. Lo janganlah ngajarin gue sesat lagi. Lo tau sendiri kan sejak gue kawin, gue udah tinggalin itu semua. Gue sayang sama bini gue, Lex," ucap Arya setengah terkekeh.
"Heh, pengecualian kali. Setaun sekali juga belum tentu gue minta. Ini hari kan ultah gue, nggak apa-apalah kalo lo minum sedikit. Lagian kalo elo mabok kan di rumah dan udah ada pelampiasannya," Kekeh Alex tetap berusaha membujuk Arya untuk memperbolehkan bawa minuman nanti malam ke rumahnya.
"Ya udah lo bawa aja deh. Jangan bawa banyak-banyak!" Akhirnya Arya menyerah dengan keinginan Alex. Atau memang Arya yang nggak pernah bisa menolak keinginan Alex.
"Beres. Kita mabok sampai pagi ya. Hahahaha, lagian besok weekend bro. Lo lupa?" Alex tetap ngomporin temannya.
"Sialan lo, Lex. Kalo soal begituan lo gercep banget!"
"Udahlah, nggak apa-apa kali. Apa lo sejak kawin jadi suami suami takut bini?" ledek Alex.
"Gila lo ya, nggak-lah. Gini-gini dimata bini gue, gue tuh lakinya yang baik dan alim. Pokoknya lo nggak usah terus ngerayu gue pake alasan ini itu. Lo datang aja, cuma mungkin gue datang agak telat, lo nggak apa-apa kan kalo tunggu gue?" Alex tersenyum puas kembali saat diberitahu Arya i nanti malam akan pulang telat.
"Oke oke. Gue nungguin lo sampe pulang. Jangan malem banget nanti gue malah molor di rumah lo!"
"Ya, nggak apa-apa kali kalo lo molor di rumah gue. Kita juga udah lama nggak ketemu dan ngobrol. Nginep-lah sesekali di rumah gue. Tenang aja, gue masih ada satu kamar kosong!" Tawar Arya.
"Oke, kalo gitu gue nginep deh di rumah lo!" Bak gayung bersambut, Alex memang menginginkan hal itu.
"Sip. Datang aja langsung ke rumah gue, alamatnya nanti gue kirim."
Setelah berkata seperti tadi, telpon mereka terputus. Dan tak lama Setelah Arya mengirimkan alamat rumahnya.
"Hehehe, kucing nakal. Kita akan segera bertemu. Aku sudah nggak sabar buat ngeliat wajah kucing nakal dan usil yang suka mengintip kayak kamu. Kamu, harus bisa jadi hadiah untukku, apapun itu, aku pasti akan mendapatkannya."
Marla terpilih sebagai pelayan di keluarga Austin. Tak pernah dia duga kalau itu hanya sebuah alasan dari Margaret untuk menjodohkannya dengan Richard cucu tertua keluarga tersebut. Sosok Richard Branson Austin adalah pria dingin dan jarang sekali berbicara. Berbanding terbalik dengan Ascar Branson Austin yang pembangkang dan pengacau. Dua sisi yang berbeda, akankah Marla bertahan di rumah tersebut atau malah melarikan diri dari perjodohan yang sudah direncanakan sejak pertama kali.
Annabella dan Logan Mason, dua dunia yang berbeda mencoba menyatukan rasa. Annabella merasa Logan bisa membantu kesulitan keluarganya, jadi dia meminta Logan untuk menikah kontrak dengannya. Dua orang yang saling membutuhkan, namun terjebak dengan perasaan yang tidak bisa mereka hindari.
Maya terpaksa menerima pernikahan kontrak dengan Reno demi menyelamatkan ibunya yang terbaring di rumah sakit. Sedangkan, Reno mengambil kesempatan memanfaatkan ketidak berdayaan Maya untuk mengikatnya dalam kontrak pernikahan. Reno sediri, mengikat Maya agar dirinya bisa mendapatkan warisan dan menguatkan posisinya di perusahaan.
WARNING RATE 21+. Please be awise to reading!! Santi adalah anak yang dibesarkan dipanti asuhan. Tanpa dia tahu ibu dan ayahnya seperti apa. Dia bekerja sebagai kasir di sebuah toko kue. Tiba-tiba saat dia bekerja dituduh mencuri uang kasir dan dia dipecat. Demi bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan sehari-hari yang mendesak, akhirnya Santi menerima tawaran menjadi sebuah perawat di rumah besar untuk merawat orang tua yang lumpuh. Dan terpaksa Santi harus menerima pekerjaan itu. Namun, pekerjaan itu mengharuskannya dia selalu standby 24 jam. Hingga, saat Santi membantu Bimo seorang Casanova yang sedang mabuk yang juga merupakan anak dari tuan yang dia rawat. Sosok Bimo yang selalu tak pernah puas dengan orientasi seks-nya, akhirnya menemukan pelabuhan terakhirnya pada Santi. Bagaimana kisah Santi dan Bimo selanjutnya, baca no skip ya!!
Bertemu mantan yang masih sendiri, pengusaha sukses dan tampan siapa yang tidak mau? Mungkin hanya seorang Dominique Anastasia yang menolaknya. Dominique Anastasia terus berlari menghindari mantannya, mantan yang dianggap seperti "setan", posesif dan diktator yang membuat bulu kuduk Dominique berdiri dan merinding. Haiden Aramgyan pengusaha sukses, single, tampan juga kaya sangat mudah baginya membuat hati wanita berpaling dan bertekuk lutut, namun dia hanya terobsesi pada seorang Dominique. Dominique yang menurutnya manis dan imut.
Santi gadis kampung yang mengadu nasib di kota demi membiayai adik-adiknya. Nasibnya bertemu dengan Bima seorang CEO dan Casanova yang senang berganti teman mesra, namun Bima luluh oleh kepolosan Santi yang gadis kampung.
Sejak kecil Naura tinggal bersama dengan asisten Ayahnya bernama Gilbert Louise Tom, membuat Naura sedari balita sudah memanggilnya "Dady". Naura terus menempel pada laki-laki yang menyandang gelar duda tampan dan kekar berusia 40 tahun. Diusianya yang semakin matang laki-laki itu justru terlihat begitu menggoda bagi Naura.
Keseruan tiada banding. Banyak kejutan yang bisa jadi belum pernah ditemukan dalam cerita lain sebelumnya.
Untuk memenuhi keinginan terakhir kakeknya, Sabrina mengadakan pernikahan tergesa-gesa dengan pria yang belum pernah dia temui sebelumnya. Namun, bahkan setelah menjadi suami dan istri di atas kertas, mereka masing-masing menjalani kehidupan yang terpisah, dan tidak pernah bertemu. Setahun kemudian, Sabrina kembali ke Kota Sema, berharap akhirnya bertemu dengan suaminya yang misterius. Yang mengejutkannya, pria itu mengiriminya pesan teks, tiba-tiba meminta cerai tanpa pernah bertemu dengannya secara langsung. Sambil menggertakkan giginya, Sabrina menjawab, "Baiklah. Ayo bercerai!" Setelah itu, Sabrina membuat langkah berani dan bergabung dengan Grup Seja, di mana dia menjadi staf humas yang bekerja langsung untuk CEO perusahaan, Mario. CEO tampan dan penuh teka-teki itu sudah terikat dalam pernikahan, dan dikenal tak tergoyahkan setia pada istrinya. Tanpa sepengetahuan Sabrina, suaminya yang misterius sebenarnya adalah bosnya, dalam identitas alternatifnya! Bertekad untuk fokus pada karirnya, Sabrina sengaja menjaga jarak dari sang CEO, meskipun dia tidak bisa tidak memperhatikan upayanya yang disengaja untuk dekat dengannya. Seiring berjalannya waktu, suaminya yang sulit dipahami berubah pikiran. Pria itu tiba-tiba menolak untuk melanjutkan perceraian. Kapan identitas alternatifnya akan terungkap? Di tengah perpaduan antara penipuan dan cinta yang mendalam, takdir apa yang menanti mereka?
Hanya butuh satu detik bagi dunia seseorang untuk runtuh. Inilah yang terjadi dalam kasus Hannah. Selama empat tahun, dia memberikan segalanya pada suaminya, tetapi suatu hari, pria itu berkata tanpa emosi ,"Ayo kita bercerai." Hannah menyadari bahwa semua usahanya di tahun-tahun sebelumnya sia-sia. Suaminya tidak pernah benar-benar peduli padanya. Saat dia masih memproses kata-kata mengejutkan itu, suara pria yang acuh tak acuh itu datang. "Berhentilah bersikap terkejut. Aku tidak pernah bilang aku mencintaimu. Hatiku selalu menjadi milik Eliana. Aku hanya menikahimu untuk menyingkirkan orang tuaku. Bodoh bagimu untuk berpikir sebaliknya." Hati Hannah hancur berkeping-keping saat dia menandatangani surat cerai, menandai berakhirnya masanya sebagai istri yang setia. Wanita kuat dalam dirinya segera muncul keluar. Pada saat itu, dia bersumpah untuk tidak pernah bergantung pada belas kasihan seorang pria. Auranya luar biasa saat dia memulai perjalanan untuk menemukan dirinya sendiri dan mengatur takdirnya sendiri. Pada saat dia kembali, dia telah mengalami begitu banyak pertumbuhan dan sekarang benar-benar berbeda dari istri penurut yang pernah dikenal semua orang. "Apa yang kamu lakukan di sini, Hannah? Apakah ini trik terbarumu untuk menarik perhatianku?" Suami Hannah yang selalu sombong bertanya. Sebelum dia bisa membalas, seorang CEO yang mendominasi muncul entah dari mana dan menariknya ke pelukannya. Dia tersenyum padanya dan berkata dengan berani pada mantan suaminya, "Hanya sedikit perhatian, Tuan. Ini istriku tercinta. Menjauhlah!" Mantan suami Hannah tidak bisa memercayai telinganya. Dia pikir tidak ada pria yang akan menikahi mantan istrinya, tetapi wanita itu membuktikan bahwa dia salah. Dia kira wanita itu sama sekali tidak berarti. Sedikit yang dia tahu bahwa wanita itu meremehkan dirinya sendiri dan masih banyak lagi yang akan datang ....
WARNING 21+ !!! - Cerita ini di buat dengan berhalu yang menimbulkan adegan bercinta antara pria dan wanita. - Tidak disarankan untuk anak dibawah umur karna isi cerita forn*graphi - Dukung karya ini dengan sumbangsihnya Terimakasih
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?