/0/17557/coverbig.jpg?v=9a79e578350ce20c8a46be33f49dc8b8)
Bertemu mantan yang masih sendiri, pengusaha sukses dan tampan siapa yang tidak mau? Mungkin hanya seorang Dominique Anastasia yang menolaknya. Dominique Anastasia terus berlari menghindari mantannya, mantan yang dianggap seperti "setan", posesif dan diktator yang membuat bulu kuduk Dominique berdiri dan merinding. Haiden Aramgyan pengusaha sukses, single, tampan juga kaya sangat mudah baginya membuat hati wanita berpaling dan bertekuk lutut, namun dia hanya terobsesi pada seorang Dominique. Dominique yang menurutnya manis dan imut.
Ruko Yolanda cakes pukul sebelas malam beberapa angkot berwarna merah sudah berjejer di samping ruko menunggu para karyawan yang akan pulang kerja.
"Domi, aku yang naik duluan yah. Kamu yang di belakang!" Sophie bergegas masuk kedalam angkot yang tersisa satu tempat duduk.
"Iyah hati-hati di jalan ya, Sop!" Dominique melenggang masuk ke dalam angkot di belakangnya berpisah pulang dengan Sophie malam ini.
"Tumben banget malam ini angkot penuh, biasanya sepi." Batin Dominique melirik angkot Shopie yang melaju lebih dahulu.
Sophie mendapatkan sisa duduk paling pojok untuknya itu adalah tempat yang paling nyaman buat menyandar melepaskan penat seharian bekerja.
Tangan Sophie membuka sedikit kaca angkot agar semilir angin malam dapat masuk menambah kesejukan. Udara malam hari dengan pemandangan jalan raya yang tidak pernah sepi dengan segala aktivitasnya. Hilir mudik kendaraan masih sangat ramai.
Sophie tidak tidur, dia hanya menutup matanya yang kelelahan dan telinganya mendengar celotehan-celotehan tidak jelas dari para penghuni angkot.
Ada yang saling ledek sesama teman, meluapkan emosi karena kesal di marahi bosnya, tertawa, bercanda yang tidak jelas juntrungannya dan ada juga yang turun ketika mereka sampai di tujuan.
Di pertengahan perjalanan angkot berhenti.
Bruk!! Telinga Sophie mendengar tempat duduk sopir di buka berarti ada satu orang yang duduk di depan dengan sopir.
Dan, brak-brak!!! Tiga orang pria masuk tergesa Sophie membuka mata, satu orang duduk di ambang pintu dua lagi berpencar berhimpit di antara para penumpang wanita. Sophie melihat gelagat aneh dari mereka. 'Aneh banget. Mau apa mereka?' Shopie yang bergelayut tanya di hati.
Mereka menatap para penumpang wanita dengan tajam seolah akan memakan dan menerkamnya. Suasana berubah hening seketika saat pria yang duduk di ambang pintu mengeluarkan pistol.
"Jangan berteriak kalau mau selamat serahkan semua barang-barang kalian!" ucapnya sambil menodongkan pistol kearah penumpang.
Hati Sophie sudah ketar ketir panas dingin di buatnya. Jantungnya berdetak tidak karuan, panik dan takut bercampur jadi satu. Mata Sophie melirik kearah sopir di lehernya sudah terhunus golok yang mengancam, meminta sopir menyerahkan uang setoran angkot serta melajukan angkot seperti biasa.
Riuh dalam angkot beberapa saat lalu berubah menjadi malam yang mencekam. Celotehan, tawa dan canda semuanya sirna berubah menjadi ketegangan disertai isak tangis.
Dua pria lain yang berhimpitan dengan para penumpang wanita tadi mengeluarkan golok,
"Ayo, serahkan!!" ucapnya mendelik tajam masih menodong-nodongkan goloknya.
Mereka ketakutan sampai tidak bisa bergerak hanya menuruti kemauan mereka yang melucuti paksa dan merampas barang-barang juga uang dari para penumpang wanita.
Sophie melihat sendiri dengan matanya saat salah satu dari mereka menjambret kalung seorang wanita sambil menodongkan goloknya di leher. Dan dia pun tak luput menjadi sasaran mereka, Sophie terpaksa menyerahkan dompet beserta isinya karena golok sudah menyambangi lehernya. Setelah melancarkan aksi mendapatkan semua barang rampasan mereka turun.
Angkot harusnya melaju pada pemberhentian terakhirnya terminal, tapi malam ini angkot berbelok arah pada Polsek terdekat.
Sophie yang syock boro-boro menangis seperti yang lain dia hanya diam dengan tubuhnya yang bergetar.
Sopir angkot turun dengan membawa para penumpang yang terlihat syock menggiring mereka untuk membuat laporan pada polisi sebagai korban dan saksi pembegalan dalam angkot.
Sophie duduk di depan ruang tunggu polisi setelah dia membuat laporan berita acaranya, dia mengeluarkan ponsel yang sedari tadi terus berbunyi dari saku dalam jaketnya. Ponsel Sophie selamat dari pembegalan karena dia menutupi dengan jaket.
"Sayang kamu dimana? Kok belum sampai?" suara dari seberang telpon.
"Polsek!" jawab Sophie dengan suaranya yang mulai parau.
Orang tadi kaget mendengar jawaban Sophie langsung menjalankan motor menuju tempat yang disebut. Tidak berapa lama motor berhenti ia melihat Sophie duduk sendiri di ruang tunggu polisi.
"Ada apa sayang? Kenapa kamu disini?" ucapnya memburu dengan pertanyaan terlihat khawatir dan panik.
Sophie masih belum menjawab. Dia hanya tertunduk, "sayang kamu nggak apa-apa kan?" tanyanya lagi menggoyangkan tubuh Sophie yang belum bereaksi dengan pertanyaannya.
Sophie mengangkat wajahnya menatap sepersekian detik kemudian Sophie sudah menangis sejadinya di pelukan sang pacar. Rasa yang dia tahan sejak tadi seketika membucah keluar dan tak tertahan.
Angkot Dominique berhenti di depan tukang nasi goreng pinggir jalan langganannya.
"Bang, biasa pedas pakai ati ampela telornya di dadar pakai daun bawang, nggak usah pakai acar dan ketimun, ingat jangan lupa lagi kemarin ada acar sama ketimunnya tuh!" ucap Dominique mengingatkan lagi pesanan nasi gorengnya.
"Eh Neng Domi, maaf kemarin ramai Neng, abang kelupaan, jadi nggak sengaja acar sama timunnya kemasukin ke nasi gorengnya si eneng," kata abang nasi goreng. "Ya sudah nggak apa-apa Bang, tapi sekarang jangan lupa lagi yaa," pinta Dominique.
"Iya Neng." Si abang nasi goreng langsung membuat pesanan Dominique.
Dominique duduk di bangku plastik sambil membuka ponsel memeriksa isi pesan yang sedari tadi berbunyi dari grup tempat kerjanya.
Huh, malam-malam masih ngebahas kerjaan. Orang-orang pulang nggak bawa kerjaan bisa tidur dengan nyenyak sedangkan kerjaanku ada saja yang di bahas. Keluh Dominique dalam hatinya.
Setelah melihat deretan pesan dalam grup yang meminta agar personil bisa lebih meningkatkan omset jualan dan service pada para pelanggan.
"Neng Domi, ini pesanannya."
"Eh iya berapa, Bang?"
"Biasa Neng lima belas ribu!" Dominique mengeluarkan uang puluhan ribu dua lembar dan memberikan pada abang nasi goreng.
"Ini kembaliannya Neng."
"Iya makasih ya, Bang!"
Dominique meninggalkan tukang nasi goreng berjalan pelan menuju gang rumah sewanya. Rumah kecil yang dia sewa tahunan karena rumah peninggalan kedua orangtuanya terpaksa dia jual untuk melunasi hutang-hutang ayahnya. Dominique harus bisa membagi pengeluaran dengan gajinya yang pas-pasan agar dia bisa berhemat dan bertahan hidup dengan keperluan yang lainnya.
***
Di sebuah apartmen mewah,
"Bagaimana John?" ucap seorang pria tampan berbadan besar berotot dengan punggung dan lengannnya yang penuh dipenuhi dengan tato hanya mengenakan handuk yang membalut di pinggang berdiri di jendela apartemennya sambil meminun wine.
John memberikan satu amplop yang berisi berbagai informasi dan foto seseorang. Pria tampan tadi menatap foto itu begitu dalam.
"Apa Tuan Haiden mau melihatnya langsung?"
"Uhmm ... sudah sepuluh tahun. Kau bahkan belum banyak berubah!" gumanya.
"Besok saya akan mengantarkan, anda?"
"Hmm!"
"Baiklah Tuan, saya tinggal. Selamat beristirahat jika ada hal mendesak anda bisa langsung menghubungi saya!" John berkata. Pria tadi hanya mengangguk dan John pergi menghilang dari hadapannya.
***
Dominique meletakan bungkusan nasi gorengnya di meja makan. Ia melempar tasnya sembarangan, tak berapa lama dia keluar dari kamarnya membawa handuk dan baju ganti masuk ke kamar mandi untuk berbersih dan berganti baju.
'Cepat makan lalu tidur' Dominiqie mengambil piring dan sendok dari dapur yang letaknya tidak jauh dari meja makan. Dia mulai membuka bungkusan nasi gorengnya awalnya dia menikmati hingga setelah beberapa suapan yang masuk ke mulutnya tiba-tiba buluk kuduk di tangannya berdiri.
Dominique makan nasi goreng merinding. 'Ada apa nih kok jadi merinding begini?' Dominique menghentikan makannya memegangi tengkuknya menengok kanan dan kiri. Sepiii.
'Akh masa ada setan sih!'Dominique bergidig. Melempar sendoknya. Meninggalkan nasi goreng miliknya.
Dominique kabur berlari masuk ke kamarnya menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut, " Jangan ganggu dong jangan ganggu pergi kau setaaannn ...," ucap Dominique dari balik selimutnya seperti lagu mbah dukunnya Alam.
Dan saat peristiwa itu terjadi di tempat lain seseorang sedang menatap foto Dominique dari ranjangnya dan berkata,
"Aku merindukanmu Domi, kali ini aku tidak akan melepaskanmu lagi!"
Please be awise. Mature Content. Harap bijak saat membacanya. "Regina Meizura Carlton sebenarnya sudah mati. Namun, tuhan memberikannya kesempatan kedua untuk membalas dendam* Bagaimana rasanya dikhianati oleh suami, adik, ibu tiri dan juga ayah yang selalu memihak pada mereka. Hingga kematian merenggut Regina dan kesempatan kedua kali ini dia tidak akan melewatkan kasih sayang dari Axel Witsel Witzelm.
Marla terpilih sebagai pelayan di keluarga Austin. Tak pernah dia duga kalau itu hanya sebuah alasan dari Margaret untuk menjodohkannya dengan Richard cucu tertua keluarga tersebut. Sosok Richard Branson Austin adalah pria dingin dan jarang sekali berbicara. Berbanding terbalik dengan Ascar Branson Austin yang pembangkang dan pengacau. Dua sisi yang berbeda, akankah Marla bertahan di rumah tersebut atau malah melarikan diri dari perjodohan yang sudah direncanakan sejak pertama kali.
Annabella dan Logan Mason, dua dunia yang berbeda mencoba menyatukan rasa. Annabella merasa Logan bisa membantu kesulitan keluarganya, jadi dia meminta Logan untuk menikah kontrak dengannya. Dua orang yang saling membutuhkan, namun terjebak dengan perasaan yang tidak bisa mereka hindari.
Maya terpaksa menerima pernikahan kontrak dengan Reno demi menyelamatkan ibunya yang terbaring di rumah sakit. Sedangkan, Reno mengambil kesempatan memanfaatkan ketidak berdayaan Maya untuk mengikatnya dalam kontrak pernikahan. Reno sediri, mengikat Maya agar dirinya bisa mendapatkan warisan dan menguatkan posisinya di perusahaan.
WARNING RATE 21+. Please be awise to reading!! Santi adalah anak yang dibesarkan dipanti asuhan. Tanpa dia tahu ibu dan ayahnya seperti apa. Dia bekerja sebagai kasir di sebuah toko kue. Tiba-tiba saat dia bekerja dituduh mencuri uang kasir dan dia dipecat. Demi bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan sehari-hari yang mendesak, akhirnya Santi menerima tawaran menjadi sebuah perawat di rumah besar untuk merawat orang tua yang lumpuh. Dan terpaksa Santi harus menerima pekerjaan itu. Namun, pekerjaan itu mengharuskannya dia selalu standby 24 jam. Hingga, saat Santi membantu Bimo seorang Casanova yang sedang mabuk yang juga merupakan anak dari tuan yang dia rawat. Sosok Bimo yang selalu tak pernah puas dengan orientasi seks-nya, akhirnya menemukan pelabuhan terakhirnya pada Santi. Bagaimana kisah Santi dan Bimo selanjutnya, baca no skip ya!!
Mature Content. Please be awise to reading!!! Bocil harap menyingkir, please!! Menikah selama 2 tahun dan belum di karuniai anak menjadikan Nay sedikit sedih. Apalagi suaminya jarang sekali menyentuh. Dia mencari kesibukan dengan berjualan kue dan takdir mempertemukan Nay dengan Alex.
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?
Pada hari Livia mengetahui bahwa dia hamil, dia memergoki tunangannya berselingkuh. Tunangannya yang tanpa belas kasihan dan simpanannya itu hampir membunuhnya. Livia melarikan diri demi nyawanya. Ketika dia kembali ke kampung halamannya lima tahun kemudian, dia kebetulan menyelamatkan nyawa seorang anak laki-laki. Ayah anak laki-laki itu ternyata adalah orang terkaya di dunia. Semuanya berubah untuk Livia sejak saat itu. Pria itu tidak membiarkannya mengalami ketidaknyamanan. Ketika mantan tunangannya menindasnya, pria tersebut menghancurkan keluarga bajingan itu dan juga menyewa seluruh pulau hanya untuk memberi Livia istirahat dari semua drama. Sang pria juga memberi pelajaran pada ayah Livia yang penuh kebencian. Pria itu menghancurkan semua musuhnya bahkan sebelum dia bertanya. Ketika saudari Livia yang keji melemparkan dirinya ke arahnya, pria itu menunjukkan buku nikah dan berkata, "Aku sudah menikah dengan bahagia dan istriku jauh lebih cantik daripada kamu!" Livia kaget. "Kapan kita pernah menikah? Setahuku, aku masih lajang." Dengan senyum jahat, dia berkata, "Sayang, kita sudah menikah selama lima tahun. Bukankah sudah waktunya kita punya anak lagi bersama?" Livia menganga. Apa sih yang pria ini bicarakan?
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."
Yuvina, pewaris sah yang telah lama terlupakan, kembali ke keluarganya, mencurahkan isi hatinya untuk memenangkan hati mereka. Namun, dia harus melepaskan identitasnya, prestasi akademisnya, dan karya kreatifnya kepada saudara perempuan angkatnya. Sebagai imbalan atas pengorbanannya, dia tidak menemukan kehangatan, hanya pengabaian yang lebih dalam. Dengan tegas, Yuvina bersumpah akan memutus semua ikatan emosional. Berubah, dia sekarang berdiri sebagai ahli seni bela diri, mahir dalam delapan bahasa, seorang ahli medis yang terhormat, dan seorang desainer terkenal. Dengan tekad yang baru ditemukan, dia menyatakan, "Mulai hari ini dan seterusnya, tidak ada seorang pun di keluarga ini yang boleh menyinggungku."
BERISI ADEGAN HOT++ Leo pria tampan dihadapan dengan situasi sulit, calon mertuanya yang merupakan janda meminta syarat agar Leo memberikan kenikmatan untuknya. Begitu juga dengan Dinda, tanpa sepengetahuan Leo, ternyata ayahnya memberikan persyaratan yang membuat Dinda kaget. Pak Bram yang juga seorang duda merasa tergoda dengan Dinda calon menantunya. Lantas, bagaimana dengan mereka berdua? Apakah mereka akan menerima semua itu, hidup saling mengkhianati di belakang? Atau bagaimana? CERITA INI SERU BANGET... WAJIB KAMU KOLEKSI DAN MEMBACANYA SAMPAI SELESAI !!
Kedua orang yang memegangi ku tak mau tinggal diam saja. Mereka ingin ikut pula mencicipi kemolekan dan kehangatan tubuhku. Pak Karmin berpindah posisi, tadinya hendak menjamah leher namun ia sedikit turun ke bawah menuju bagian dadaku. Pak Darmaji sambil memegangi kedua tanganku. Mendekatkan wajahnya tepat di depan hidungku. Tanpa rasa jijik mencium bibir yang telah basah oleh liur temannya. Melakukan aksi yang hampir sama di lakukan oleh pak Karmin yaitu melumat bibir, namun ia tak sekedar menciumi saja. Mulutnya memaksaku untuk menjulurkan lidah, lalu ia memagut dan menghisapnya kuat-kuat. "Hhss aahh." Hisapannya begitu kuat, membuat lidah ku kelu. Wajahnya semakin terbenam menciumi leher jenjangku. Beberapa kecupan dan sesekali menghisap sampai menggigit kecil permukaan leher. Hingga berbekas meninggalkan beberapa tanda merah di leher. Tanganku telentang di atas kepala memamerkan bagian ketiak putih mulus tanpa sehelai bulu. Aku sering merawat dan mencukur habis bulu ketiak ku seminggu sekali. Ia menempelkan bibirnya di permukaan ketiak, mencium aroma wangi tubuhku yang berasal dari sana. Bulu kudukku sampai berdiri menerima perlakuannya. Lidahnya sudah menjulur di bagian paling putih dan terdapat garis-garis di permukaan ketiak. Lidah itu terasa sangat licin dan hangat. Tanpa ragu ia menjilatinya bergantian di kiri dan kanan. Sesekali kembali menciumi leher, dan balik lagi ke bagian paling putih tersebut. Aku sangat tak tahan merasakan kegelian yang teramat sangat. Teriakan keras yang tadi selalu aku lakukan, kini berganti dengan erangan-erangan kecil yang membuat mereka semakin bergairah mengundang birahiku untuk cepat naik. Pak Karmin yang berpindah posisi, nampak asyik memijat dua gundukan di depannya. Dua gundukan indah itu masih terhalang oleh kaos yang aku kenakan. Tangannya perlahan menyusup ke balik kaos putih. Meraih dua buah bukit kembarnya yang terhimpit oleh bh sempit yang masih ku kenakan. .. Sementara itu pak Arga yang merupakan bos ku, sudah beres dengan kegiatan meeting nya. Ia nampak duduk termenung sembari memainkan bolpoin di tangannya. Pikirannya menerawang pada paras ku. Lebih tepatnya kemolekan dan kehangatan tubuhku. Belum pernah ia mendapati kenikmatan yang sesungguhnya dari istrinya sendiri. Kenikmatan itu justru datang dari orang yang tidak di duga-duga, namun sayangnya orang tersebut hanyalah seorang pembantu di rumahnya. Di pikirannya terlintas bagaimana ia bisa lebih leluasa untuk menggauli pembantunya. Tanpa ada rasa khawatir dan membuat curiga istrinya. "Ah bagaimana kalau aku ambil cuti, terus pergi ke suatu tempat dengan dirinya." Otaknya terus berputar mencari cara agar bisa membawaku pergi bersamanya. Hingga ia terpikirkan suatu cara sebagai solusi dari permasalahannya. "Ha ha, masuk akal juga. Dan pasti istriku takkan menyadarinya." Bergumam dalam hati sembari tersenyum jahat. ... Pak Karmin meremas buah kembar dari balik baju. "Ja.. jangan.. ja. Ngan pak.!" Ucapan terbata-bata keluar dari mulut, sembari merasakan geli di ketiakku. "Ha ha, tenang dek bapak gak bakalan ragu buat ngemut punyamu" tangan sembari memelintir dua ujung mungil di puncak keindahan atas dadaku. "Aaahh, " geli dan sakit yang terasa di ujung buah kembarku di pelintir lalu di tarik oleh jemarinya. Pak Karmin menyingkap baju yang ku kenakan dan melorotkan bh sedikit kebawah. Sayangnya ia tidak bisa melihat bentuk keindahan yang ada di genggaman. Kondisi disini masih gelap, hanya terdengar suara suara yang mereka bicarakan. Tangan kanan meremas dan memelintir bagian kanan, sedang tangan kiri asyik menekan kuat buah ranum dan kenyal lalu memainkan ujungnya dengan lidah lembut yang liar. Mulutnya silih berganti ke bagian kanan kiri memagut dan mengemut ujung kecil mungil berwarna merah muda jika di tempat yang terang. "Aahh aahh ahh," nafasku mulai tersengal memburu. Detak jantungku berdebar kencang. Kenikmatan menjalar ke seluruh tubuh, mendapatkan rangsangan yang mereka lakukan. Tapi itu belum cukup, Pak Doyo lebih beruntung daripada mereka. Ia memegangi kakiku, lidahnya sudah bergerak liar menjelajahi setiap inci paha mulus hingga ke ujung selangkangan putih. Beberapa kali ia mengecup bagian paha dalamku. Juga sesekali menghisapnya kadang menggigit. Lidahnya sangat bersemangat menelisik menjilati organ kewanitaanku yang masih tertutup celana pendek yang ia naikkan ke atas hingga selangkangan. Ujung lidahnya terasa licin dan basah begitu mengenai permukaan kulit dan bulu halusku, yang tumbuhnya masih jarang di atas bibir kewanitaan. Lidahnya tak terasa terganggu oleh bulu-bulu hitam halus yang sebagian mengintip dari celah cd yang ku kenakan. "Aahh,, eemmhh.. " aku sampai bergidik memejam keenakan merasakan sensasi sentuhan lidah di berbagai area sensitif. Terutama lidah pak Doyo yang mulai berani melorotkan celana pendek, beserta dalaman nya. Kini lidah itu menari-nari di ujung kacang kecil yang menguntit dari dalam. "Eemmhh,, aahh" aku meracau kecil. Tubuhku men