ti itulah posisinya di rumah ini, tapi yang terjadi malah sebaliknya. Sekali lagi, Hera harus membiarkan Max menyent
kamar itu. Saat ini, Hera sudah tidak lagi memakai pakaiannya, tangan nakal Max tela
ng sudah terasa basah. Desahan Hera pun tidak tertahankan lagi, suara kenikmatan itu keluar begitu saja dari bibirnya ketika jari-jari Max masuk ke dalam mi
t menyapa miliknya yang sedang sangat sensitif terhadap sebuah sentuhan. Hera tampak memejamkan mata
semakin tidak terkendali. Hera butuh sesuatu untuk meluapkan semua kenikmatan i
litan menanggung semua kenikmatan ini. Max selalu suka melihat ekspresi Hera yan
nyukainya?"
inya untuk mengakui kalau perbuatan Max padanya membuatnya tergila-gila pada
sejak tadi tergeletak di lantai. "Jadi, kau benar-benar menikmatinya. Apa sebelumnya juga seperti i
ata, "Pengaman, apa kau t
geluarkannya di luar." Max menyatukan bibirnya dengan bibir Hera dan di saat bersamaan mulai memasukan miliknya ke dalam m
ap Max yang selalu menjadi lebih manis saat bercinta dengannya. Hera memeluk tubuh Max dengan era
tubuhnya. Hera juga mendapatkan hadiah dari Max berupa kecupan manis di keni
ria itu akan segera menarik miliknya seperti yang dia katakan sebelumnya.
melakukannya
isa." Max bicara masih dengan membenamkan kepalanya di leher Hera. Sebenarnya, Max tidak suka membicarakan kelemahannya ini, karen
rti itu? Kenapa?" tanya Hera yan
dak perlu tahu apapun yang aku lakukan," ucap Max
meneruskan bisnisnya nanti. Max berniat akan membayar seorang wanita untuk mengandung anaknya, jadi ia melakukan segala persiapannya, salah satunya adalah memeriksakan k
g hasil tes itu, tapi sekarang harus mengingatnya lagi. Max benar-benar kesal sekarang, apalagi mulutnya yang malah begitu gampang mengat
arena sejak tadi selalu saja menatapnya. "Apa yang kau lihat? Apa
idak tertawa,
akan saja terus terang. Aku mungkin aka
tawa bahkan jika ada yang harus ditertawakan, maka itu adalah dirinya sendiri yang t
adaan tidak memakai apa-apa yang membuatnya merasa begitu buruk. Namun, sebuah tangan melingkar d
rgi?" ucap Max yang saat ini m
saat!" Hera menekankan kalimatnya dan berusaha me
ang padaku," ucap Max, lalu kembali
*
enarik untuk Max. Dulu, Max seolah begitu tergila-gila padanya sampai memintanya berhenti dari pekerjaannya dan jika ada yang harus dilayani, maka orang itu h
live music di tempat ini, tapi Yura tampak tidak menyatu ke dalamnya. Yura seolah terkunci di
ni?" Bobby, itulah pria y
berkata, "Aku menikmati suasananya
cerita padamu? Tidak, apa kau tahu kalau dia s
gila?" Yura te
sakan hal yang sama pada wanita lain. Aku terlalu sibuk belakangan ini, jadi belum sempat b
seperti seseorang yang belum memiliki pengalaman apa-apa, lalu kenapa orang-orang tertarik padanya? Bahkan Yura dengar kalau
pi Max tiba-tiba datang ke rumah hiburan dan membatalkan pemesanan atas wa
ku menjadi semakin penasaran sekarang. Tapi, bagaiman
? Aku baik-ba
rluka, tapi tidak apa-apa, aku bisa menghiburmu. Apa k
*
ngatasi rasa penasarannya atau merasa muak karena terus bersama Hera, tapi rasa haus
ang Hera berikan padanya tidak bisa Max temukan pada wanita lain. Max merasa dirinya seperti orang gila karena Hera
n benar." Max melempar dokumennya begitu s
elepon dari nomor yang Max ketahui dari pihak rumah sakit tempatn
jadi kesalahan pada hasil tes Anda. Saya meminta maaf atas ketidaknyamanan ini dan
kter yang meneleponnya. Kesalahan katanya? Bagaimana
*
li, tapi saat ini ia masih mencari kemana perginya rasa sedihnya. Apakah ia sudah mulai terbiasa de
t betapa banyak bekas yang Max tinggalkan di tubuhnya. "Aku bahkan tidak marah atau muak melihat
benar-benar terkejut mendengarnya karena hasil tes kedua mengatakan kalau ia sangat subur dan kualitas benihnya benar-benar sehat. Dokter juga mengatakan ka
ang telah ia lakukan pada Hera sebelumnya. Bagaimana jika ia menghamili Hera karena berulang kali mengelua
h itu akan menjadi keuntungan
di kamarnya. Hera yang melihat kedatangan Max berpikir kalau pria itu akan kembali melakukan
a suburmu?
ba-tiba menany
nggikan suaranya dan
erti itu," jawab Hera dengan jujur, walau ia masih t