dirinya. Semua ini masih baru bagi Hera, tapi tubuhnya terus bergerak
t jarang berbohong, tapi kemampuan Hera jauh di atas bayangannya. Ketika Hera ada di atasnya, Max merasa seolah dirinya akan gila k
epalanya dan bibirnya kembali menyatu dengan bibir Hera. Sebenarnya, Max tidak suka jika lawan mainnya l
si menjadi Hera yang berada di bawahnya. Gerakan Max menjadi semakin cepa
ru, setelah luka yang tadi dibuatnya. Tidak lama setelahnya, terdengar
tubuh Hera. Max mengusap lembut wajah Hera yang saat ini terlihat beg
rti ini saat sadar? Tapi tidak apa-apa, aku bisa memberikanmu obat dan menaikkan tarifnya, sampai akhirnya ka
. Selamat malam." Max mengecup kening He
*
erlahan dan ia merasakan sakit di sekujur tubuhnya, lalu Hera mengingat apa yang terjadi semalam. Hera seketika terduduk di ranjang dan
izin darinya. Hera menangis dalam diam sembari meremas selimut itu dengan keras,
ah sampai baru bangun," ucap Max yang saat ini
Kenapa?!" Hera berteriak dengan
lah Hera, lalu mengeluarkan ponsel dari dalam saku celananya dan memperlihatkan potongan video yang memperlihatkan Hera ketika bergerak
s dalam video itu dan Hera tidak percaya kalau ia bisa menikmati hal kotor itu bersama Max.
dan berlutut di hadapan Max. "Tolong hapus video itu. Aku moho
ajibanmu dengan benar. Jika kau tidak menuruti ucapanku, maka video ini akan tersebar dengan cepat, terutama pada orang-orang yang mengenalmu. Aku akan mempermalukanmu sampai bahkan set
u, kan? Sekali lagi kau bersikap di luar keinginanku, maka aku tidak akan tinggal diam. Kau juga harus mengingat ibumu. Kau harus tetap hidup untuk me
oleh Max yang tampak tidak peduli pada hal itu. Hera juga berteriak da
berteriak. Beberapa saat setelahnya, Hera terbaring di lant
*
konsentrasi penuh, tapi sekarang tidak lagi. Suara desahan Hera seolah terus terdengar di telinganya dan bayangan ekspresi Hera saat dikuasai oleh
ngan apa yang terjadi padanya. Sebelumnya, saat bersama wanita lain, Max selalu mengabaikan semuanya begitu pagi tiba. Menjadi kekasih di malam hari dan orang asing di siang hari, b
arkan segala lamunan Max tentan
ang terjadi pada salah satu tempat perjudiannya. Pembahasan ini serius, tapi mereka dibuat bingung oleh Max yang sep
rlihat seperti biasanya." Pria y
an tegas dan tidak ada seorang pun yang berani bicara lagi, bahkan jika p
an satu kamar untuk menghabiskan malam bersama Hera. Max tidak menduga akan secepat ini Hera bisa mendap
erbayang jelas di benaknya dan ia ingin mengulanginya lagi, tapi sudah ada
ana mulai malam ini," ucap Max pada akhirnya. Max pikir, semua bayangan itu akan
*
an wanita yang lain adalah barang yang bisa dipilih dan dibayar sesuka hati oleh para pria hidung belang. Hera benar-benar jijik membayangkan dirinya harus melakukan pekerjaan seperti itu, tap
ah sumber suara. Hera kira yang datang adalah Max, tapi ternyata seorang wanita yang e
au?" tan
u ia memanggil dua asistennya untuk masuk sembari membawa barang
Apa maksudnya?" He
a mengecewakan para pelanggannya, jadi aku harus mempersiapkanmu. Ini adalah pertama kalinya bagimu, jadi kau tidak akan pa
dalah wanita, tapi bagaimana bisa kau bicara seperti itu pada wanita
kita tidak punya banyak pilihan. Jika kau tidak melakukan pekerjaanmu dengan baik, maka sesuatu yang lebih buruk akan terjadi padamu. Kau harus menghasilkan uang
uk menghidupi adiknya, lalu dengan bantuan Max, ia berhasil mengirim adiknya ke luar negeri untuk melanjutkan pendidikannya di sana. Yura berhenti dari peker
idup bahkan jika jiwanya telah lama mati. Hera hanya tidak mengerti kenapa nasib sial selalu
andi, sebab langkah pertama yang harus d
*
e rumah hiburan kelas atas milik Max. Langkah Hera sempat tertahan saat akan masuk ke mobil karena ia ben
hir ini begitu sibuk dengan pekerjaannya, termasuk mengurus Hera yang dia katakan bisa menjadi harta karun besarnya karena dia memiliki bentuk tubuh yang akan di
ang ada di sana. Max masih memikirkan hal yang sama, yaitu malam panasnya bersama Hera. Max benar-bena
wanita yang pernah tidur denganku bahkan ada yang memiliki wajah dan tubuhnya yang lebih baik da
enoleh, ia melihat Yura yang kini langsung memberikan pelukan padanya.
ru?" tanya Yura di sel
a tanpa ampun, lalu tangannya mulai merayap di balik rok yang Yura gunakan. Sebenarnya, Yura memiliki tempat khusus untuk Max karena itulah ia membuat Yura berhenti dan hanya
rokok baru. Yura yang melihat hal itu merasa bingung karena Max belum
menghisap rokoknya saja. "Max?" Yura kembali
a yang harus dilayaninya. Jadi inilah hidupnya? Apa ia sungguh harus menjadi seorang pelacur? Hera bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Lalu
n yang ia dapat dari Max, melainkan ciuman penuh napsu. Max kini