mbuka dokumen itu. Dalam dokumen itu terlihat jelas semua informasi tentang Kai, seseorang yang H
n kecil yang terlibat dalam sebuah kelompok gangster kecil. Posisi Kai hanyalah anak buah rendahan yang jika mati pun tidak akan mempengaruhi k
las." Max sempat menanyakan itu pada Hera, lalu dengan waj
a Kai mempermalukan Hera, apalagi Kai bukan tersangka tunggal, ada orang lain, tapi Hera begitu trauma sampai tidak ingin menc
bby datang dan langsung m
pada pria itu dengan tatapan agak kesal. Walau Max kadang tidak menghargai priv
ku, jadi jangan iku
in tahu tentang urusan pribadi Max, entah siapa Kai dan apakah dia akan dibunuh atau tidak sama sekali bukan urusan
dari kalau Bobby sepertinya sedang mencar
perti apa dia. Cepat tunjukkan padaku
jadi urus saja urusanmu. Bukankah kau selalu tertarik pa
hat Max yang begitu menjaga sang jaminan sampai tidak mau memperk
bosan dengannya. Dia sama sekali tidak menarik lagi. Ayo bawa jaminan itu ke sini, aku hanya ingi
enjadi pertemuan singkat, agar Bobby cepat pergi dari rumahnya. Kadang, Max benci karena memiliki sahabat seperti Bobby, se
an mendekat pada Hera, lalu menatap lekat wajahnya. Cukup menarik, pikir Bobby, terutama ketika ia melihat ke dalam mata Hera. Kedua mata it
tu dekat. Hera menjadi berpikir, apa Max akan menjualnya pada pria ini? Pikiran itu membuat Hera langsun
seperti itu." Max pun langsung bicara pada Bobby untuk
ka lukanya meninggalkan bekas yang besar," ucap B
an bekas lukanya tidak akan terlihat jelas." Max bicara tanpa melepaskan pandangannya dari
ganggu hidupmu," balas Bobby dengan begitu sa
sampai bisa bertemu dengan seseorang yang bisa dengan mudah meminta seorang anak untuk mem
bisi ayahnya sendiri?" Hera akhirny
um mendengar ucapan Hera. Bobby menyilangkan kakinya dan berkata, "Kau masih terlalu kecil, belum memahami apa-apa. Saat aku berusia 14 tahun, ayah
nuh ayahmu?" Her
g membunuhnya. Aku hanya memiliki pilihan itu, lalu apakah aku salah jika membunu
ana yang benar dan salah." Bob
kan perintah pada anak buahnya
u sudah terobati?" Max kin
epertinya ada hal lain yang tersembunyi dalam dirinya. Menarik." Bobby tampak tersenyum, sedangkan Max t
*
x segera bergerak karena ia sudah membayangkan bagaimana
ari Kai. Max memberikan sebuah ampol coklat yang berisi sejumlah uang dan berkata, "Aku mau dia mati malam ini juga.
beban bagi kelompok. Senang berbisnis denganmu." Pria tersenyum pada Max. Ia tidak peduli
nya, ia hanya sedang menikmati makan malamnya, lalu seseorang memukul kepalanya dari belakang, kemudian mematahkan kedua tangannya dengan be
ba masuk ke kamarnya. Hera selalu takut setiap kali pria itu datang menemuinya. Max bahkan tidak mengatakan apa-apa tentang sosok pria yang
n padamu," ucap Max dan ia langsung
hirnya sampai di sebuah bangunan kecil yang letaknya tersembunyi. Di sana, Hera melihat ada dua pria yan
i?" tan
x memberik
bahkan kedua tangannya berada dalam posisi yang aneh. Hera begitu terkejut melih
an padanya?" Hera t
ankah kau ingin dia mati? Lihat, aku sudah melakukannya dan kau harus me
njadikan ucapannya sebagai kenyataan, itu malah membuat Hera menjadi ta
elang kematiaannya. Pikirkan ketika dia mempermalukanmu sampai membuatmu trauma, lalu mengintimidasimu saat di rumah sakit. Pria ya
, kini terbaring tidak berdaya bahkan tidak lagi bernyawa. Membayangkan bagaimana perlakuan Kai padanya di masa lalu danbagaimana perbuatan i
" Max kembali meraih tangan Hera, lalu membawanya pergi dari tempat itu s
bukan untuk Hera. Yura ingin kembali dipanggil untuk melayani Max, tapi Hera seolah telah m
ax yang berjalan sembari menarik Hera. Yura mencoba mengajak Max bicara, t
kan tidak sembarang orang bisa ke sana," gumam
r pribadinya, tempat yang sangat Max jaga dari sentuhan orang asing karena ini adal
gangnya dan setelah itu duduk di pinggir ranjang.
rus sepadan dengan segala yang aku keluarkan untuk membun
u .
ax tidak akan memaksa, sebab ia ingin melihat
impuh tepat di depannya. "Ajak adikku bermain. Layan
baik dari sebelumnya dan ia tahu kalau semua itu karena Max. Walau Max terlihat menakutkan, tapi
ritsleting celana Max, lalu menurunkan celana itu sehingga membuat Hera melih
mbari menyentuh wajah H
emasukkan milik Max ke dalam mulutnya. Hera menggerakkan kepalanya dan ia mendengar Max