/0/17545/coverbig.jpg?v=445a922888027fa482f980d2db7ef01a)
Alicia adalah istri yang menyedihkan selama tiga tahun. Yang dia dapatkan dari apa yang disebut suaminya hanyalah ketidakpedulian, rasa jijik, dan lebih banyak ketidakpedulian. Sebuah kesempatan bersatu memicu harapan dalam dirinya bahwa Erick akhirnya berubah pikiran. Sayangnya, dia menemukan bahwa niat pria itu yang sebenarnya adalah untuk berdamai dengan cintanya yang hilang. Baik cinta dan kesabaran memiliki tanggal kedaluwarsa. Alicia tidak tahan lagi. Dia melemparkan surat cerai ke wajahnya. Alih-alih segera menandatanganinya, Erick menekannya ke dinding dan meludahi wajahnya, "Kamu ingin menceraikanku? Tidak akan terjadi!" Terlepas dari keengganannya, Alicia memutuskan untuk mengubah hidupnya. Dia mulai menaiki tangga kesuksesan dan segera menarik banyak pengagum. Erick tidak senang dengan ini. Ketika mereka bertemu satu sama lain suatu hari, Alicia ditemani beberapa anak. Sesuatu yang mendorong Erick untuk bertindak di luar karakter. "Biarkan aku menjadi ayah mereka," tawarnya. Alicia memutar mata ke atas padanya. "Aku tidak butuh bantuanmu, Tuan Ellis. Aku bisa mengurus anak-anakku sendiri." Namun, Erick tidak menerima jawaban tidak ....
Kilatan petir menerangi langit, diikuti oleh gemuruh suara guntur di luar jendela.
Pintu kaca buram kamar mandi disinari oleh cahaya lembut dan tidak menentu, memperlihatkan sosok kabur dua orang.
Itu adalah sosok seorang pria tinggi ditemani oleh seorang wanita yang anggun dan lembut.
Uap menutupi udara, membuat Elisa Sistadi sulit melihat dengan jelas. Tangannya menempel di kaca, pola telapak tangannya terlihat jelas di permukaannya.
Di pinggangnya, terlingkar lengan sekuat besi pria itu yang memeluknya.
Badai emosi memenuhi dirinya. Rasa bingung dan kebahagiaan terpadu menjadi satu, dia merasa seperti bulu yang terlempar tinggi ke udara sebelum jatuh.
Hari ini, dia merayakan tiga tahun pernikahannya dengan Lukman Ermawan.
Di masa lalu, Elisa selalu mengingatkan Lukman, tetapi Lukman tidak pernah mengingatnya. Suaminya bahkan jarang pulang ke rumah.
Meski mereka sudah menikah, rasanya mereka tidak lebih dari orang asing.
Keintiman yang biasa terjadi pada pasangan seperti ini, merupakan pengalaman baru bagi mereka.
Dalam tiga tahun pernikahan mereka, Elisa tetap tidak pernah disentuh, tetapi dia tidak pernah membenci Lukman karena ini.
Pada akhirnya, pintu kamar mandi terbuka. Lukman melangkah keluar, mengenakan jubah mandi dan dikelilingi oleh uap.
Jubahnya terbuka, memperlihatkan bagian dadanya yang ditandai oleh cakaran kuku Elisa.
Elisa begitu gembira, seperti binatang kecil yang hiperaktif. Di tengah kegembiraannya, dia secara tidak sengaja beberapa kali mencakar kulit pria itu, tidak mampu menahan energi liarnya.
Ada senyuman dingin di wajah Lukman saat duduk dan dengan santai menyalakan rokok.
Beberapa menit setelah itu, Elisa keluar sambil memegang erat jubah mandinya. Pipinya merona, terlihat hasil perpaduan antara rasa malu dan kecanggungan. Dia berusaha keras untuk tampil tenang. "Kenapa hari ini kamu begitu bersemangat?" tanya Elisa, bisa didengar keraguan dalam suaranya.
Dalam pernikahan mereka, Elisa selalu menjadi pihak yang lebih penurut, sebagian karena rasa bersalah.
Tiga tahun lalu, adik tirinya yang bernama Rita Sistadi merencanakan kecelakaan mobil yang hampir menewaskan Elisa. Lukman yang sangat menyayangi Rita pun turun tangan menjadi penengah.
Bibir Lukman melengkung membentuk senyuman menawan. "Aku harus bagaimana baru kamu bersedia memaafkan Rita?"
Pada saat itu, Elisa sedang dalam masa pemulihan di ranjang rumah sakit, hampir tidak bisa bertahan, bahkan sulit untuk mengangkat tangannya. Dia berusaha mengangkat kepala, menatap bibir Lukman, lalu akhirnya tatapan mereka bertemu.
"Aku menginginkanmu," ucapnya, setiap kata dibebani dengan tekad kuat.
Apa yang dia inginkan jelas. Dia ingin Lukman menikahinya dan mengirim Rita pergi ke Prantas.
Dia memutuskan untuk melepaskan semua dendam dalam hatinya.
Dia terkejut ketika Lukman benar-benar mengiakan permintaannya.
Pernikahan yang dibuat berdasarkan kesepakatan tersebut sepertinya akan membosankan, tetapi hari ini berbeda. Lukman pulang lebih awal, dan mereka bercinta dengan penuh gairah, menyulut sedikit harapan di hatinya.
Elisa menghampirinya dengan hati penuh harapan, bahkan berani mengharapkan pelukan.
Setelah adegan penuh gairah mereka, kakinya masih tidak dapat berdiri mantap. Jubah mandinya yang diikat longgar, memperlihatkan bekas luka mulai dari pergelangan kaki sampai ke lututnya yang kurus dan halus, tetapi sepertinya siap untuk hancur.
Ini pengingat akan kecelakaan mobilnya yang hampir membunuhnya, luka yang ditutup lebih dari sepuluh jahitan.
Ini merupakan tanda perjuangannya untuk bisa bersama Lukman.
Lukman duduk di hadapan Elisa, membelakangi cahaya dan tatapannya dingin. "Kemarin, Rita kembali dari luar negeri, kondisinya sedang tidak sehat dan ingin tinggal bersamaku untuk memulihkan diri. Bagaimana menurutmu?"
Ujung rokoknya bersinar terang, dan dengan satu jentikan, abunya jatuh ke karpet mewah.
Apa yang selanjutnya jatuh adalah hati Elisa.
Pada detik ini, dia memahami semuanya.
Novel Cinta dan Gairah 21+ ini berisi kumpulan cerpen romantis terdiri dari berbagai pengalaman romantis dari berbagai latar belakang profesi yang ada seperti ibu rumah tangga, mahasiswa, CEO, kuli bangunan, manager, para suami dan lain-lain .Semua cerpen romantis yang ada pada novel ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga bisa sangat memuaskan fantasi para pembacanya. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Menikahi single mom yang memiliki satu anak perempuan, membuat Steiner Limson harus bisa menyayangi dan mencintai bukan hanya wanita yang dia nikahi melainkan anak tirinya juga. Tetapi pernikahan itu rupanya tidak berjalan mulus, membuat Steiner justru jatuh cinta terhadap anak tirinya.
"Jang, kamu sudah gak sabar ya?." tanya Mbak Wati setelah mantra selesai kami ucapkan dan melihat mataku yang tidak berkedip. Mbak Wati tiba tiba mendorongku jatuh terlentang. Jantungku berdegup sangat kencang, inilah saat yang aku tunggu, detik detik keperjakaanku menjadi tumbal Ritual di Gunung Keramat. Tumbal yang tidak akan pernah kusesali. Tumbal kenikmatan yang akan membuka pintu surga dunia. Mbak Wati tersenyum menggodaku yang sangat tegang menanti apa yang akan dilakukannya. Seperti seorang wanita nakal, Mbak Wati merangkak di atas tubuhku...
Sinta butuh tiga tahun penuh untuk menyadari bahwa suaminya, Trisna, tidak punya hati. Dia adalah pria terdingin dan paling acuh tak acuh yang pernah dia temui. Pria itu tidak pernah tersenyum padanya, apalagi memperlakukannya seperti istrinya. Lebih buruk lagi, kembalinya wanita yang menjadi cinta pertamanya tidak membawa apa-apa bagi Sinta selain surat cerai. Hati Sinta hancur. Berharap bahwa masih ada kesempatan bagi mereka untuk memperbaiki pernikahan mereka, dia bertanya, "Pertanyaan cepat, Trisna. Apakah kamu masih akan menceraikanku jika aku memberitahumu bahwa aku hamil?" "Tentu saja!" jawabnya. Menyadari bahwa dia tidak bermaksud jahat padanya, Sinta memutuskan untuk melepaskannya. Dia menandatangani perjanjian perceraian sambil berbaring di tempat tidur sakitnya dengan hati yang hancur. Anehnya, itu bukan akhir bagi pasangan itu. Seolah-olah ada penghalang jatuh dari mata Trisna setelah dia menandatangani perjanjian perceraian. Pria yang dulu begitu tidak berperasaan itu merendahkan diri di samping tempat tidurnya dan memohon, "Sinta, aku membuat kesalahan besar. Tolong jangan ceraikan aku. Aku berjanji untuk berubah." Sinta tersenyum lemah, tidak tahu harus berbuat apa ....
Istriku Lidya yang masih berusia 25 tahun rasanya memang masih pantas untuk merasakan bahagia bermain di luar sana, lagipula dia punya uang. Biarlah dia pergi tanpaku, namun pertanyaannya, dengan siapa dia berbahagia diluar sana? Makin hari kecurigaanku semakin besar, kalau dia bisa saja tak keluar bersama sahabat kantornya yang perempuan, lalu dengan siapa? Sesaat setelah Lidya membohongiku dengan ‘karangan palsunya’ tentang kegiatannya di hari ini. Aku langsung membalikan tubuh Lidya, kini tubuhku menindihnya. Antara nafsu telah dikhianati bercampur nafsu birahi akan tubuhnya yang sudah kusimpan sedari pagi.
Seseorang adik ipar yang bernama Nur Naila Habibah yang akan menjadi istri suaminya sendiri seorang kakak yang memaksa adiknya untuk menjadi istri suaminya karena dia mandul dan tidak akan bisa memberikan suaminya keturunan maka dari itu istrinya menyuruh suaminya menikah lagi dengan adiknya Mereka juga tidak tau jika mereka berdua bukan saudara kandung Naila bukan anak umi Aisyah tapi Naila anak Azizah dia adalah sahabat uminya Hanifah Menurut Naila dia tidak pantas menikah dengan kakak iparnya karena dia seorang bad girl yang bikin ulah dikampusnya dia beda dengan kakaknya dia masih pakai baju ketat dan belum berhijab sedangkan Raihan dia seorang dosen dia mengajar Agama di tempat kuliahnya Naila Apakah Naila setuju permintaan kakaknya atau dia menolaknya?