ah yang ia punya, Fatima d
i tahun baru. Hari yang dijanj
atima berjalan masuk ke dalam rumah untuk membasuh wajahnya
t pemberian Hossein yang dikirimnya dari Kehran dan pena yang kin
hir dan tidak berawal. Bayangkan semua jiwa yang pernah hilang dan kini t
njukkannya kepada Hossein
melihat Hossein, Fatima tidak bi
h mereka, entah mengapa. Ketika pemuda kota mereka berbaris untuk Shahira, tidak ada satupun yang datang untuk Fatima. Tidak mengapa. Fatim
di atas kepala, Fatima memutuskan untuk masuk ke dalam rumah dan
sein, Fatima makan dengan terburu-bu
ainya ketika mel
l mengibaskan rambutnya ketika lewat. "Hossein-jan paling sudah men
h beberapa saat Shahira yang bos
lama semakin panas. Apalagi gaun yang dipakainy
adal yang sedang berjemur di bawah teriknya matahari. Matanya menatap
nya sendiri. Lalu mereka akan bercerita tentang segala
ambat men
lang dari bermain dan duduk bersama Fatima sejenak. Hingga
ak ada Hossein. Akhirnya lelah dan mengan
tiap jam hingga tengah hari, melewati pan
ir. Namun ketika matahari menghilang dan bulan d
panas lagi. Sebentar lagi. Ejekan dar
tima perla
bergerak ke ujung jalan dari mana kereta Hossein terakhir menghi
h menunggu, tapi ia
upan dan kematian sekarang, campuran antara harapan
ari ke enam ia menunggu, tidak ada
di siang hari muncul dar
tasi tanah berpasir tak jauh dari kakinya. Mendadak seekor kadal yang cukup besar muncul entah d
u menggeliat di atas pasir, mati tapi ter
asnas adalah mahkluk setengah manusia dan setengah djin. Walau terlahir hanya dengan setengah kepala, se
kluk berbisa itu berhenti bergerak dan mati. Tidak ad
sebelum akhirnya berdiri
n rumah. Duduk di tempat yang sama dengan yang ditempatinya beberapa hari, ia mengamat
berlari masuk ke dalam kamar, membenamk
IN, HO
di dalam dada. Remasan yang dikenalny
*
k bisa pulang tahun ini. Hossein mendapatkan kesempatan untuk bekerja di sekolah tempatnya belajar. Ditambah
ossein akan pulang, b
tima mengirimkan beberapa surat kepada Hossein. Tapi balasan t
dalam waktu singkat yang tenang, Fatima membiarkan dirinya berharap kembali. Harapan yang bodoh, ia sepert
uan akan apa yang terjadi pada malam pernik
n sedang genting. Semua orang berada di uj
akhir, wanita itu layak mendapatkan hukuman mati. Tapi apa yang dilakukan Raja Hafiz kemudian, memerintahkan
ah kehilangan
cakapan Ibn Sani dan
da yang lain berharap untuk bisa menemui Raja Hafiz untuk menyeruka
, Ibn Sina datang l
ng datang untuk Shahira. Saheer rupanya sudah menjanjikan Shahira sebagai istri Hossein sejak lama. Kini Sha
raan keduanya selesai sebelum
duduk di atas ranjang, Fatima bertanya-tanya apa ya
ya. Teman-temannya
gapa?" Fatima mengguma
berbeda. Ia mengira ia
akan kembali, berjanji
mengatakan apapun untuk bisa lepas dari tanggung jawab. Tidak
ri berjanji. Mulai sekarang, ia tidak lagi akan percaya pad
*
*
ambu