ang, perjalanan menuju Kehran
emikirkan nasibnya. Apa yang akan dilakukanny
dang pria itu dan kabur dari caravan yang dinaikinya. Tapi kabur di gurun pasir tanpa sepeser uang dan perbekalan, bisa dipastika
i. Setidaknya Fati
ila-gilanya Sang Raja, ia masih seorang pria, bukan? Mungkin i
ahannya keinginan itu dengan desahan lain
pria yang menginginkan seorang pelamun pemurung sepertinya. Ia bukan Shahira yang dengan satu kedipan mata bisa men
. Ketika mereka mencapai istana, langit terlihat ung
seumuran Fatima menyambut
turun lebih dahulu dan bergegas berjalan masuk. "Namaku Layla
a dan mengulurkan tangannya
i diatas kepala layaknya ekor kuda. Dengan mata biru dan bibir merah muda yang tebal,gaun put
gitu keluar dari kereta kuda. "Tap
ya dan mulai berjalan sambil membawa tas Fatima dalam dekapan. "Ayo, Nona.
a men
at kulit Fatima terlihat lebih gelap dari biasanya. Atap tinggi dan jendela yang lebar
mbut Fatima ketika ia berjalan melewati ruang depan. Dari mulut
para pengawal memandangnya. Atau mungkin kenyataan bahwa sebuah tempat seindah itu adalah rumah dar
melihat Layla membelok di tikungan dan
nik yang aneh muncul dalam dada Fatima. Seakan benda-benda itu adalah sisa-sisa jati dirinya. Di dalam istana megah ini, barang-barang di dalam tas itu adalah pengingat
ika ia akhirnya menyusul Layla d
," Fatima memp
kan langkahnya. Gadis itu melirik sekilas ke arah
gar seperti sebuah obs
Aku t
i wanita yang lain
a lain yang dinikahi oleh S
nding wanita yang lain, tapi tidak terlalu parah. Aku ya
adalah hal paling bagus yang d
dan mendorong pintu
mpai," wanita
tentang Sang Raja, tentang nasibnya, tapi Layla lang
r lagi dengan makan malam untukmu." Dan dengan
dilakukannya. Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar. Ruan
dan tumpukan bantal empuk di atasnya. Meja bula
epaskan sandalnya untuk merasakan lembutnya permadani itu dengan telapak kaki. Ayahnya tid
n, begitu balasan ayahnya ketika ia bertanya mengapa Shahi
hit akan apa yang
njadi calon istri Sang Raja? Bahkan Shahira yang cantik t
lam hal ini. Ia akan menjadi Ratu Kerajaan
aik dari tenggorokannya. Ia merasa ingin
tidak ada yang terasa nikmat dalam mulut Fatima. Ketidaktahuan akan apa yang terjadi membuat Fatima
ertanya ketika ia kembali untuk membereskan nampan ma
h wanita itu dengan p
mengapa aku tidak nafsu makan?" Fatima meny
aku tidak bermaksud untuk bersikap kasar. Aku hanya-" Fatima
eperti ini dulunya. Saya terus berharap akan ada seseorang yang bisa
ebelum bertanya. "Apakah kau mengatakan Raja Hafiz dulunya buk
k, Nona. Ia mungkin kaku dan keras ke
ak tahu apakah Layla akan ada di pihaknya, tapi saat in
raih tang
adaku apa yang akan terjadi? Kapan
angguk. "B
ah pria itu akan l
Gadis itu menaikkan pundaknya ke atas seakan ingin melepas
nya berhak untuk tahu apa ya
Kadang Shāhanshāh langsung melakukannya, kadang ia terlihat bimbang dan menu
Fatima melepaskan tangan Layla dan berjalan menuju ranjangnya. D
membawanya keluar. Wanita itu berhenti ketika men
l, Nona," Layla berkata d
atima mengang
sa mati di tangan Shāhanshāh. Aku akan mendoakanmu ma
yum lalu ber
at, Fatima menghela
ama," Fatima berkata kepada dirinya send
wa malam ini mungkin akan menjadi malam terakhirnya memenuhi pandangan Fatima dengan air mata.
menjadi malam terakh
ginginkannya, Fatima tahu bahw
*
*
ambu