orangtua Arlando yang sedang ber
ngibaskan tangan di
"Apa itu kedua orangtu
awab Arlando bingung dengan pertanyaan Qeiza. "Jan
Aku tidak lupa! Om dan Tante tidak pernah
ba-tiba tangannya memegang k
n tangan Arlando. "Jangan pe
lando. "Apa kamu gugup b
ku harus gugup?!" sangkalnya, padahal jauh di dalam hati gugupnya luar biasa la
"Agar lebih sempurna lagi sandiwara kita ...," bisik Arlando di depan telinga kemudian t
E
ntuh kulit tangannya. Entah berdesir karena gugup atau karena hal la
kamu rileks." Kemudian Arlando menarik tangan Qeiza yan
n penuh keyakinan melangkah bersama Arlando mendekati Tuan Theo Meshach dan istrinya yang ta
h percaya diri menyapa dan berdiri
ik berponi yang berdiri di samping putranya lalu perla
eiza ramah, melepaskan tangannya
seperti sedang mengingat sesua
mengangguk. "Iya Ta
ari atas sampai bawah. "Kam
Mam! Aku saja sudah sebe
. "Bocah yang dulu sering nangis di rumah kita kalau di
yang selalu nempel sama Arlando walau sering nangis
. "Apaan sih?! Kok yang dii
za nampak menahan tawa dengan apa
za. "Tante kangen dengan
rku baik Tante. Sangat baik!" L
t kedua orangtuanya dengan tangan terbuka menyambut kehadiran Qeiza. Sekarang t
ndengar putranya mengatakan
n wajah terkejut. "Jelaskan dengan sejel
di ruang tamu. "Ehm!" Qeiza yang duduk disampingnya segera dipeluk bahunya.
kemudian tatapannya begitu tajam melihat Qeiza
n, kupikir akan segampang itu, tapi ternyata rasanya seperti ini. Aku jadi takut,"!" tegur Mami tak percaya.
gemetaran. "Aku tidak main-main. Apa yang aku katakan sangat serius!" ucap
kir, kita berdua bisa kamu b
Arlando. "Ini perkara menikah, Papi. Masa
dikatakan Arlando ada benarnya, tapi bukankah
bermain kata. "Memintaku untuk segera menikah, tapi b
samping putranya dengan tangan saling bertaut. "Jawab
Qeiza dengan suara t
tanyanya, tetap tidak percaya melihat
b, tapi dengan cepat Arlando mendahului.
he-he. Pintar sekali kali
nya tajam. "Kenapa jadi horor begini? Apa batalin saja kesepakatan yang telah aku buat, tapi Arlando pasti ngamuk kalau ak