img Kisahku Berakhir Di Pusara  /  Bab 2 Capther 02 | 3.77%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Capther 02

Jumlah Kata:1524    |    Dirilis Pada: 30/12/2023

n itu, berarti kami sekeluarga tidak menganggap ia sebagai ke

rjadi. Menurut aby, aby tak mau hubungan kekeluargaan antara kami dan kak Dewi

ah jodohin Dewi, dengan Alfa

h, untuk aby dan memanggil ummi untuk umm

ekeluargaan kita, tidak semakin

i dan Alfa menikah 'kan, bah!" ucap

pa permasalahan yang terjadi, hanya diam memp

yang diributin?" ta

orang dewasa!" jawab mbak Nisa, sambil me

asa ya, Mbak?" tanyaku

bicara banyak, mbak N

Kita ke kamar aja, yuk!"

penurut, mengikuti saja ajakan

ujung tangga lantai dua rumahk

k...

nak pela

yang dimaksud aby anak pelacur? Aku nggak ta

awah, mbak Nisa langung menutup

t, buruan masuk kam

egugupan dari mbak Nisa, karena telapak tangann

nah melihat perdebatan atau pertengkaran dalam keluarga kami. Dan ini,

" batinku. Tapi sudahlah, nanti juga aku

Dewi

k oleh keluarga dari ibuku, bahkan aku meman

tapi aku hanya seolah merasa tak dianggap saudara s

ing bertambah usia, aku mulai mengetahui jika kami ternyata tak satu

-satunya. Tapi, sejak kecil aku dirawat oleh ibu. Walau bukan

i alasan semua saudarak

g penting ayah sama

i kota P. Sementara ayahku tinggl di kota S. Di sa

ahnya turunan dari abah, dengan mata belo dan hidung mancung, dan berkulit kuning langsat,

seorang kakak, dan bisa merasakan menjadi seorang adik.

jah yang turun dari ummi, yang otomatis berwajah tampan ber

, tapi karena tubuhnya yang bongsor, m

n saudaraku se ayah, aku jadi anak bungsu. Jadi dengan Alfa

ara cowok pada masa itu, membuat Alfa lebih dekat denganku, ket

aku pernah mengalami pelecehan, di saat us

itu

kit! Kalau kamu malas di rumah sendirian, lebih baik ka

nginap, Yah

tempat Abang aja, ya? Biar Ibu gak kepikiran,

imana sinis dan bencinya ia padaku, tapi karena tak ingin memb

api berangkatnya nanti ya, Bu. Habis maghrib, aja?

terlalu malam ya,

pku sambil mengangkat ta

njadi anak pada, usiaku! Manja dan merengek jika meminta sesuatu. Tapi jik

e rumah abangku, yang hanya berjar

a, terlalu malas bagiku untuk bercen

arganya, yang masih menikmati tontonan dari televisi, karena saat itu belum

sa ada yang mengerayangi tubuhku. Aku sontak bangun. Dan alangkah kagetnya aku, saat melih

mut. Aku tak putus asa, aku masih berusaha meloloskan diri dari kungkungnn

embuat aku akhirnya punya akal, dengan sekuat tenaga aku

sampingku, sambil meringis memegang h

" ucapnya

a yang akan aku lakukan padanya, mak

nya yang besar, dia bis

ya, bi

gkan aku yang saat itu masih duduk ke bangku sekolah

n aku masih terbilang kecil, aku masih bisa melo

adian sekitar tengah malam, aku tak mungkin mengg

mudah menemukanku. Karena saking takutnya pada kejaran abang

seperti orang hidup. Berbeda dengan mausia yang masih hidup

h payung hitam, di salah satu kuburan yang nampaknya masih baru. Tapi aku tak peduli "W

jam dari penghuni di bawah sana.Walau tak mampu menutupi seluruh tub

bejatan saudaraku sendiri, membuat aku jadi anak pemberani, malam itu. Esoknya jam enam pagi, aku terbangun.

k kuhiraukan. Pikirku, kalian belum tentu bis

an kedatangan semua saudaraku yang berkunjung

h-lebih abangku yang ingin menodaiku. Dari awal datang, pandangannya tak beranjak

h Abang, 'kan Wi?" tanya ayah s

awabku berusa

ya ayah lagi. Karena ayahku tau, baga

n dari dua abangku yang sama-sama sudah berke

sahi tenggorokan ini, yang teras

g, membuat pandangan ab

..!" jawab

di rumah saudara-saudaraku. Cukup sudah satu kali

u kembali terulang, saat a

rakhir

memahami peran dan karakter pemerannya... Sabar ya, walau alu

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY