img Kisahku Berakhir Di Pusara  /  Bab 8 Capther 08 | 15.09%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 8 Capther 08

Jumlah Kata:1507    |    Dirilis Pada: 30/12/2023

v Dew

han pada diriku. Aku lebih suka menutup diri, dan memendam masa

ngkin banyak teman. Sifatku yang mudah bergaul, membuat

aku punya banyak teman, bisa dibilang ha

baik, tapi justru akulah yang tak mudah me

na aku yang terbiasa diasingkan oleh saudaraku, hingga membuat

ran Bahasa Indonesia saat itu. Aku sering menceritakan tentang k

, dan cerita-cerita pendek. Dari situ aku

kertas putih. Melalui cairan tinta, aku mengeluh, menangis,

ebahagiaan yang hanya sedikit aku alami, tak akan bisa aku lupak

ma hidupku, aku hanya ditakdirkan menjalani kesedihan, hin

atu hari nanti, aku bisa belajar dari

srama, membuat aku semakin mengerti, jika dari sepuluh

aku temui, maka akan ada seratus kar

tau hanya aku yang salah menilai, entahlah. Aku hany

em aturan militer. Jadi tak heran, jika di sekolahku berlaku sis

n teman seangkatanku alami. Walau kadang ada keinginan untuk melawan,

berlaku, toh pikirku hanya setahun. Bukankah setelah naik k

gal di asrama. Setiap ada hari libur sekolah, atau akhir

umah abah. Bukan benci pada mereka, tapi sejak adanya perjodohanku dengan la

pemisah, antara aku dan keluarga abah, y

, maka sekitar pukul dua sore, aku memutuskan pulang ke rumah ayah, lumayan tiga hari libur,

mengetuk pintu, tapi belum juga tanganku menyentuhnya aku

dengan hati terpaksa, dan dengan langkah ya

Jika tau begini, lebih baik aku liburan di asrama, bersama mer

umah abang, dan

alaikum..

ar suara d

.... kak!" seruk

akak iparku keluar, sep

mu ngapain ke sini?" tanya kaka

entah apa salahku. Padahal, sebelumnya dia lumayan ramah padaku, tak

a Kak! Dewi ke rumah, tapi pintu terkunci

di rumah mereka, bentar lag

un masuk ke dalam, tanpa

an. Dengan berat hati, aku melangk

u dipanggil oleh tetangga sebel

i...

lihat mbok Jum melambaikan tangan

ku setelah sampai

tang..?" tanya

k! Ada apa ya, Mbok m

mah, katanya takut kamu pulang tiba-tiba! Ehh, teryat

am rumahnya mengambilkan kunci

daknya untuk malam ini, aku bisa tidur di kamar

asisten rumah tangga, tapi aku

il membawa gantungan kunci. Ya

ak berani sendirian di rumah, kamu boleh k

anak dari mbok Jum. Walaupun kami berdua tak te

i kok! O..ya, Ayah sama I

cuma bilang, kalau dia akan ke rumah

a! Dewi pulang dulu ya, M

n lupa periksa kunci pintu, sebelum

kan kepala pada mbok Jum. Lal

ubuhku yang terasa gerah. Setelah itu aku la

ernyata, isi kulkas lumayan lengkap, mungkin ibu

asak, terdengar suara azan ma

perut yang keroncongan, aku masuk ke

jutkan kegiatanku. Satu jam berlalu, makan m

hirnya makan juga!

g, terdengar suara azan berkumandang lagi,

anya udah seperti diiris-iris, aku masuk ke kama

a mual, lalu aku ke kamar memuntahkan isi perutku yang masih koso

las. Dengan tertatih aku berjalan ke dapur. Aku mengamb

aturan cara kerja obat magh adalah, ha

t hidangan di depanku. Kepalaku semakin pusing,

pusing. Rasa mual sering menghampiri, bahkan beb

tu, dan menjalani perawatan intensif selama dua bulanan. Tapi aku tak tau, aku sakit apa, dan apa nama penyakitku. Yan

uh menit dari setengah jam. Namun karena pe

kan mual kembali. Dengan susah payah aku beranjak ke kamar mand

. Rencananya aku ingin ke rumah mbok Jum, untuk minta diteman

uk pintu rumah. Aku kaget sekaligus takut, dengan kondis

a abangku sambil meliri

a Ibu sebentar lagi, juga pul

il memandangku lekat. Dapat k

sambil memegang handle pintu,

tau, kalau Ayah bakal menginap? Hmm....!" tany

u ke pintu, "Kenapa Abang dorong Dewi, apa

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY