*
a Nada kembali bersedih, tapi hal itu tidak dia lakukan di si
ini. Melihat tawa bahagia pasangan yang baru memiliki buah hati, bahkan tawa pa
pernikahan Ivander dan Nada, tapi t
san yang menyenangkan, berbeda d
i pada Nada, sungguh memuakkan meli
mah I
ungkin sebagian orang beranggapan kalau malam pertama adalah hal menyenangkan, sang
Pintu kamar terbuka dan menampakkan wajah datar Ivander. Nada ter
kamar mandi," kata Nada menghampiri Ivander y
memilih untuk membersihkan diri gu
a lelaki itu tak mena
berbaring s
buh gagah nan tegas membuat Nada semakin mengagum
da melihat Ivander memberesk
Nada hanya sebuah patung hidup
anggil Na
lihatmu saja sudah membuatku muak." Ja
Nada ingin
i, jangan mempunyai harapan apa pun tentang
a. Bahkan setiap perkataan dirinya tidaklah ada artinya, tapi Nada tetap tidak
ak akan membuatku tertipu," bentak Iva
da tinggal di rumahnya. Lelaki itu t
n kalau kamar ini milik Na
ada di depa
a Nada bingung, mereka sudah
desis Ivander tersenyum si
dirilah posisi ka
kamu," sahu
irimu istri, memalukan. Secara hukum
?" tanya Nada memegang tangan Ivander. "Aku minta
ribu maaf pun tidak akan membuat dia kembali," hardik lela
mbali hinggap di hati. Rasa bersalah karena telah merenggu
an aku
mbil mengusap k
asanya dia membunuh Nada dan mengakhiri penderitaan ini,
ar, menendang kursi sampai membentur
n, sangat wajar lelaki
engganggu hidupku!" tunjuk Ivand
ta Ivander begitu menohok di hati Nada, wanita itu tak mengata
, langkahnya berhenti dan Nada men
kit
pa pun sesukamu, tapi jangan sekali-kali kamu mas
jawab Na
i. Ini adalah pilihannya dan dia harus menerima konsekuensi dari pilihan itu, apa
bagaimana lelaki itu menatapnya. Tatapan yang dulu
t hal itu, mungkin hidup Nada, hi
uh ir
nta maaf." Tangis Nada makin pecah
*
t p
baya tengah sibuk memasak dan juga m
dengan ramah, Nada mencob
sebentar lagi
apa biasanya?" ta
ata sapi," balas Sumi yang sudah
er dan ingin menjadi istri yang baik. "Ivan kenapa belum
ma Non?!" Sumi menoleh pada Na
mana, Bi?" tanya Nad
, makanya bibi tidak bila
a, Bi?" ta
at sejak tadi," jawab S
kasar, padahal dia berharap ingin
-apa panggil saja saya di belakang," u
sendiri, di rumah pun sendiri. Sejak tadi Nada hanya
t kerja
mereka tidak menyangka kalau setelah menikah lela
kelola sendiri, dia bahkan terjun s
banyak orang yang mengantre bahkan
an madu?" canda
ng benar," cetus Ivander membu
der, bahkan mereka harus tahan banting karena lelaki
berapa orang?" tany
jawab Tito menjelaskan. "Satu berasal dari luar
ngan ada kesalahan apa p
ari Ivander. Dia sudah sangat tahu dan tidak memba
b Tito memberi ho
*
mungkin dia pergi ke restoran miliknya. Ya, Na
ihat sepi dan tak ada suara apa pun. Nada mengedarkan pandangan ke
isan besar terpasang di dinding. Terlihat dua orang saling menggenggam dan men
menyentuh lukisan itu dan berakhi
hu lukisan ini milik siapa. Wanita itu kembali menatap lukisan ters
ada menatap nanar luki
enyangka kar
hidup dua orang yang sali
membuat Nada menjadi w