kan dia,
embentak putranya, pria itu bernama Hans Arnold, seorang pria y
n langkahnya saat mendengar perintah
ia yang ingin kunikahi," tegas lelaki bernama lengkap Oliver Hans, anak pertama
mengembangkan kerajaannya hanyalah Oliver, tetapi watak Oliver
n menikmati apa yang ingin dia lakukan asalkan dia nyaman. Salah satunya
itu siapa? Anak musuh keluarga kita, jadi bagaimana
ereka, lantaran wanita itu adalah anak d
rcuma Papa melarangku, karena itu tak akan berhasil," kata Oliver den
ari tidurnya ketika merasakan Oliver merebahkan tubu
gerak perlahan, membawa tubuhnya mendekat pada wanita s
nya selama ini dengan pelan sambil membu
ng di sampingnya dengan kepala ditopangkan ke sebelah tangan,
u?" tanya Oliver sambi
mang menunggumu pulang, aku hany
alah satu pipi Lyla, sejak lama Oliver memang selalu suka melakukan
an oleh ayah kandungnya di kota ini untuk melindun
Halim, musuh dari Hans Arnold. Itulah alasan utama k
kan saja mereka bermusuhan, itu bukan urusan kita, kamu harus me
dalikan diri, lalu saling menghabisi, bukankah tujuan kita untuk menghen
u, mungkin dengan begitu kita bisa membuat mereka b
aku setuju sama idemu, untuk sementara ini kita jalani hubungan kit
at satu tahun Lyla menjadi kekasihnya, mereka tinggal
emen pribadi ketimbang bersama ayahnya karena ia tak ingin
n Oliver. Namun, di tengah hubungannya dengan sang ana
akan hidup bahagia, punya anak yang banyak bi
tersenyum, aku bahagia bersamamu
ta, ia ingin melewatkan malam ini bersama Lyla
, seperti janjimu satu tahun yang lalu
aku akan menepatinya hari ini,
n permusuhan kedua orang tua kita." Senyum Oliver menge
*
i mandi. Oliver yang melihat hal itu, mendek
ya melepas tali pakaian Lyla, kebetulan
liver saat melihat pung
enyusuri punggung yang putih dan lembut itu tanpa hilaf sedikit p
as bra yang dipakai Lyla. Seketika itu pula t
ver dengan perasaan y
ap dirinya, tangan Oliver menggiring
u Oliver, laki-laki itu meraup bibir lembut Lyla.
ika kulit mereka saling bersentuhan, keduanya seperti tersengat listrik
n memulainya segera," bisik Oliver terse
atas ranjang, tubuh wanita itu su
i bibir Oliver membuat Lyla hanya bisa mendesah dan menutup
ka, segala perjuangan Oliver untuk melepas
penuh gairah itu semakin membuat Ol
mereka ini menjadi sesuatu yang tidak a
dengan penuh hasrat, sekalipun rasa sakit it
er Oliver sembari merasakan kenik
atilah!" seru Oliver sembari m
atan mereka. Oliver menghapus peluh
ngan tubuh yang pegal-pegal, ia men
ing yang familier, terdengar dari sebuah pon
wajah Oliver yang masih terlelap semb
mbut, sikap manja Oliver membuatnya semakin gemas. Ia lalu me
kan benda itu di telinganya. "Hallo Pa, ada apa?" sapany
amu jam 9 pagi ini
*